Raih Peluang Bisnis Bersama Bandung Donat Yogurt, Balik Modal 7-8 Bulan

Kreativitas pelaku usaha di Indonesia memang layak diacungi jempol, termasuk pelaku usaha donat. Jika dulu donat terbuat dari bahan baku utama tepung terigu, kini banyak pelaku usaha donat  menggunakan bahan baku alternatif seperti kentang, ubi, atau singkong. Adalah Woto salah satu pelaku usaha donat kreatif yang menambahkan yoghurt sebagai bahan baku pembuatan donat. Mengusung brand Bandung Donat Yogurt, Woto mengembangkan usahanya lewat konsep waralaba. Apa saja kelebihannya dan bagaimana cara menjadi terwaralaba?

Awal Usaha Bandung Donat Yogurt

Dunia bisnis food & beverage bukan hal baru bagi Woto. Sebelumnya pria yang akrab disapa Woto ini pernah menggeluti usaha café di Bandung. Keinginan menciptakan produk untuk kebutuhan café serta bisa menjadi produk khas Kota Kembang, mendorong Woto membuat donat yang berbeda dari yang pernah ada. “Kebetulan saya memiliki usaha café, dan donat merupakan makanan yang pas untuk menambah menu kami. Karena di Jawa Barat yoghurt cukup dikenal, maka muncul ide untuk menggunakan yoghurt sebagai bahan baku donat,” kisahnya.

Dibantu oleh istrinya Mia, Woto melakukan uji coba resep selama satu bulan hingga didapatkan resep Donat Yoghurt yang pas. Setelah mendapatkan rasa yang diinginkan, Woto mulai menjual Donat Yoghurt buatannya. Awalnya Woto hanya memasarkan Donut Yoghurt di café miliknya, namun karena ingin melebarkan usahanya Woto memutuskan untuk membuka gerai khusus Donut Yoghurt di kawasan pamutang, Tangerang, Banten. Dengan modal awal sebesar Rp 100 juta untuk sewa tempat, membeli peralatan usaha, dekorasi, dan bahan baku awal, Woto mulai membuka gerai Donat Yoghurt yang diberi nama Bandung Donat Yogurt pada Juni 2014 di kawasan Pamulang, Tangerang.

Pilihan Woto terbukti tepat, outlet Bandung Donat Yogurt selalu dipenuhi masyarakat sekitar yang tertarik dan penasaran ingin mencoba produknya. Tidak sedikit dari konsumen yang datang mengajak kerja sama membuka outlet Bandung Donat Yoghurt di daerahnya. Merespons permintaan tersebut, Woto lantas bergegas mempersiapkan segala sesuatu untuk mewaralabakan usahanya itu mulai dari menyusun SOP (Standard Operating Procedure), dan mendaftarkan brand Bandung Yogurt ke Dirjen HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Setelah semua persiapan dirasa sudah matang, Woto baru membuka kerja sama waralaba pada Januari 2015.  “Saat ini sudah ada beberapa calon terwaralaba di Garut dan Masassar,” ujarnya bersemangat.

Varian Rasa Bandung Donat Yoghurt

Dari namanya saja kita bisa menebak kalau Bandung Donut Yohurt menawarkan donat dengan campuran yoghurt sebagai bahan bakunya. Menurut pria yang hobi olahraga ini, dengan menambahkan yoghurt ke dalam adonan membuat donat menjadi lebih mengembang dengan dengan tekstur yang lembut. “Tentunya kandungan gizi Donut Yoghurt lebih banyak dibanding donat lainnya,” jelasnya.

Raih Peluang Bisnis Bersama Bandung Donat Yogurt, Balik Modal 7-8 Bulan

Tidak ingin main-main dengan kualitas rasa, Woto menggunakan bahan baku berkualitas mulai dari yoghurt kualitas premium, hingga menggunakan merek cokelat ternama yaitu Colalta. Woto juga mengklaim Bandung Donut Yohurt tidak menggunakan bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga orangtua. “Pelanggan tidak perlu khawatir karena Bandung Donat Yoghurt bebas bahan pengawet yang aman untuk dikonsumsi,”tambahnya.

Bandung Donat Yoghurt memiliki 21 varian rasa yang menggugah selera seperti misalnya Choco Dark, Choco Peanut, strawberry ice, Blueberry Viclet, Choco lovers, Oreo Black, Mango Star, Duren Lovers, Lemon berry Smile, Tiramisu, Capuccino, dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan tidak membuat kantong jebot pasalnya Bandung Donat Yoghurt membanderol harga yang relatif terjangkau yaitu Rp 4 ribu/pcs, paket ½ lusin Rp 23 ribu, atau 1 lusin Rp 45 ribu.

Peluang Bisnis Menjadi Mitra Waralaba Bandung Donat Yoghurt

Investasi yang dibutuhkan untuk menjadi terwaralaba Bandung Donat Yoghurt senilai Rp 50 juta. Dari investasi tersebut terwaralaba akan mendapatkan peralatan yang dibutuhkan mulai dari peralatan produksi hingga design interior outlet. Tidak lupa terwaralaba akan mendapatkan training karyawan. Investasi tersebut juga sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 20 juta yang berlaku untuk kontrak kerja sama selama 5 tahun yang dapat diperpanjang dengan biaya yang dibicarakan kemudian.

Adapun lokasi yang diajukan terwaralaba harus memiliki luas lahan minimal 35-40m2.  Yang menarik terwaralaba tidak dikenakan royalty fee sehingga keuntungan menjadi milik terwaralaba sepenuhnya. Yang mengikat adalah terwaralaba diwajibkan membeli bahan baku premix serta packaging tanpa minimal pembelian dan ongkos kirim ditanggung terwaralaba.

Woto menargetkan terwaralaba dapat mencapai balik modal dalam 7-8 bulan. Guna mencapai target tersebut terwaralaba harus menjual setidaknya 300 pieces donat per hari dengan omset sebesar Rp 36 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat dan biaya operasional lainnya maka terwaralaba diperkirakan akan mengantongi keuntungan sebesar Rp 6.5 – 7 juta per bulan atau sebesar 19% dari omset. Faktor lokasi juga sangat berpengaruh makanya saya selalu menyurvey lokasi yang diajukan agar terwaralaba tidak salah memilih lokasi,” tambahnya.

Promosi dan Kendala Usaha

Woto sadar Bandung Donut Yoghurt masih terbilang brand pendatangbaru makanya Woto gencar melakukan promosi. Sayangnya promosi yang dilakukan oleh Bandung Donut Yoghurt masih sebatas media sosial Facebook, Tiwtter, dan Instagram. Meski begitu ke depannya Woto ingin promosi di media cetak dan mengikuti pameran agar brand Bandung Donat Yogurt semakin cepat dikenal masyarakat. Sedangkan Woto mengaku kendala yang kerap dihadapi hanya masalah cuaca. “Jika cuaca mendung tidak bersahabat maka penjualan bisa menurun, solusinya ke depannya saya akan memberikan layanan dengan delivery service,” pungkasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai usaha donut dengan sistem franchise ini, hubungi :

Bandung Donat Yogurt
Jl. Benda Raya F 31 No. 31, Pamulang 2, Tangerang, Banten

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.