Usaha Waralaba Donat Madu Cihanjuang Sukses Hadirkan Donat Rendah Kadar Gula

Keinginan menghadirkan  donat yang rendah kadar gula menginspirasi Fanina Nisfulaily menghadirkan donat madu. Dengan rasa empuk seperti donat brand premium tapi dijual dengan harga terjangkau membuat usaha donat madu merek Cihanjuang ini memiliki 10 cabang milik sendiri. Tak hanya itu, lewat sistem kerja sama waralaba, Donat Madu Cihanjuang menggurita hingga memiliki 96 outlet milik mitra yang tersebar ke berbagai daerah hingga Papua. Apa keunikan dan bagaimana cara menjadi mitranya?

Awal Usaha Waralaba Donat Madu Cihanjuang

Memilih usaha kuliner adalah keputusan tepat yang dipilih Fanina Nisfulaily. Berbekal keinginan menghadirkan usaha kuliner yang bermanfaat bagi semua orang, mendorong wanita yang akrab disapa Nina mencoba peruntungannya dengan membuat donat madu. “Kebetulan saat itu banyak orang yang mengurangi asupan gula, lalu saya berpikir membuat donat madu yang sehat dan bisa dinikmati semua kalangan,” kenangnya.

Meski memiliki kemampuan di bidang kuliner, Nina harus melalui proses uji coba resep hingga ditemukan formula yang tepat adonan donat madu yang pas. “Kesulitannya adalah menentukan takaran madu yang digunakan untuk membuat adonannya, karena beda madu maka beda pula takarannya,” ujarnya.

Yakin donat madu buatannya disukai masyarakat, Nina lantas memberanikan diri membuka gerai Donat Madu pada Mei 2010 dengan merek dagang Donat Madu Cihanjuang yang diambil dari lokasi tempat Nina membuka gerai yaitu di Jl Cihanjuang, Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Sayang diawal kemunculannya Donat Madu Cihanjuang kurang mendapat respons dari masyarakat Bandung khususnya warga Cimahi. “Saya lantas melakukan gebrakan dengan melakukan promosi bagi-bagi donat secara gratis,” akunya.

Benar saja, pasca melakukan bagi-bagi donat madu gratis perlahan namun pasti angka penjualan Donat Madu Cihanjuang mulai meningkat. Pasalnya cita rasa donat madu yang dibagikan Nina berhasil memikat masyarakat sehingga tertarik untuk mencicipinya lagi. Dalam memasarkan produknya, Nina menyusur masyarakat perumahan dan perkantoran warga Kota Bandung khususnya kawasan Cihanjuang Cimahi. Nina melihat wilayah ini memiliki penduduk yang cukup padat dan berkembang serta memiliki segmen pasar donat madu yang dijualnya.

Usaha Waralaba Donat Madu Cihanjuang Sukses Hadirkan Donat Rendah Kadar Gula

Keinginan melebarkan sayap usaha membuat Nina tertarik mengembangkan Donat Madu Cihanjuang melalui kerja sama dengan konsep waralaba. Sebagai persiapan Nina lantas merumuskan SOP (Standard operating Procedure), serta mendaftarkan brand Donat Madu Cihanjuang ke Dirjen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Sejak diwaralabakan April 2011, Donat Madu Cihanjuang telah memiliki 10 cabang dan 96 terwaralaba yang tersebar hampir diseluruh kkota di Indonesia termasuk Papua.

Harga Donat Madu Cihanjuang

Sekilas Donat Madu Cihanjuang ini tampak sama dengan donat pada umumnya. Namun ide kreatifitas Nina patut diacungi jempol. Pasalnya Nina mengganti gula dalam donat dengan madu Sumbawa sehingga donat madu ala Nina ini bisa dinikmati semua kalangan tanpa was-was kadar gula dalam donut. “Donat madu sangat cocok bagi penderita gula yang ingin mencicipi donat tanpa harus khawatir gula darah bakal naik,” ujarnya.

Seperti yang kita ketahui, sedari dulu madu merupakan makanan yang sehat. Rasa manis yang dikeluarkan donat ini tidak 100% manis gula lantaran sudah diganti dengan madu. “Kami tetap menggunakan gula, namun hanya sebagai penunjang pengembang adonan saja,” ungkap Nina.

Tak hanya itu Donat Madu Cihanjuang rasanya sangat empuk seperti donat brand premium namun dijual dengan harga terjangkau.  Berbagai pilihan varian topping dihadirkan untuk memanjakan lidah anda diantaranya seperti Abon, Almond, Durian Pisang, Choco Crispy, Chocolate, Keju, Lemon dan lainnya dijual dengan harga jual Rp 4500 per pcs, Rp 27ribu per ½  lusin dan Rp 50 ribu per lusin. Maka wajar bila Nina mengaku mampu memproduksi hingga 500 piece donat madu setiap harinya dengan perkiraan omset Rp 50 juta per bulan.

Peluang Bisnis Menjadi Mitra Waralaba Donat Madu Cihanjuang

Jika anda ingin menjadi Terwaralaba Donat Madu Cihanjuang  maka siapkan saja dana sebesar Rp 56 juta untuk membeli paket waralabanya. Dari investasi tersebut Rp 36 juta akan dikembalikan kepada terwaralaba dalam bentuk perlengkapan produksi dan bahan baku awal sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp 20 juta merupakan franchise fee untuk kontrak kerja sama selama 5 tahun serta biaya pelatihan bagi terwaralaba.

Investasi tersebut di luar sewa tempat dan dekorasi gerai, jadi terwaralaba masih harus merogoh koceknya lagi untuk sewa tempat dan mendesain interior gerai sesuai dengan keinginan terwaralaba. Selain itu terwaralaba juga dikenakan biaya royalty fee sebesar 9% dari omset per bulan. Demi menjaga kualitas rasa, terwaralaba diwajibkan membeli bahan baku premix. “Saya ingin rasa donat disemua gerai sama dan seragam, makanya saya mewajibkan terwaralaba membeli bahan baku khususnya premix. Sedangkan untuk bahan baku lain seperti topping terwaralaba boleh membeli di daerah masing-masing dengan  merek yang telah kita rekomendasikan,”jelasnya.

Nina mengasumsikan terwaralaba bisa balik modal dalam 12 bulan. Terwaralaba diasumsikan mampu menjual 300-500 piece donat per hari dengan omset mencapai Rp 30juta/bulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat, biaya operasional, dan royalty fee sebesar 9% dan omset maka terwaralaba minimal dapat mengantongi keuntungan berseh sebesar Rp 5.5 juta/bulan atau sebesar 18% dari omset.

Menurut istri dari Ridwan Iskandar ini, untuk mencapai target tersebut maka faktor lokasi sangat berpengaruh. Lokasi yang cocok untuk membuka gerai Donat Madu Cihanjuang adalah di lokasi yang strategis yaitu di pinggir jalan utama, seputar perumahan padat penduduk, mal, atau di seputar perkantoran. “Selain itu saya juga memberikan proteksi wilayah agar terwaralaba tidak saling berdekatan satu sama lain,” ujarnya.

Kendala dan Promosi Usaha

Nina mengakui kendala utama yang kerap dihadapi adalah masalah karyawan.  Menurutnya sulit mendapatkan karyawan yang loyal dan terampil membuat donat madu. “Karena tingkat kesulitan donat madu di atas donat pada umumnya, jadi kita harus mentraining karyawan,” ujarnya.

Walau nama Donat Madu Cihanjuang sudah cukup dikenal masyarakat, tidak membuat Nina terlena. Nina mengaku masih sering melakukan promosi dengan cara dari mulut ke mulut, menyebar brosur, membuat website, hingga memasang iklan di media cetak. “Kedepannya saya ingin mengikuti pameran waralaba,” tutupnya.

Informasi lebih lanjut mengenai usaha waralaba donat ini, hubungi:

Donat Madu Cihanjuang
Jl. Cihanjuang No. 24 Cimahi, Bandung, Jawa Barat.
Telp: 081 2898 9893

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.