Bagaimana Cara Tehnik Budidaya Beras Hitam ala Dwias Anandita?

Budidaya beras hitam ala Dwias Anandita secara intensif dan efisien dengan konsep sistem perakaran berbasis pengelolaan tanah, tanaman dan air. Dengan cara ini produksi tanaman padi hitam akan lebih tinggi meski menggunakan cara budidaya organik. Cara ini berbeda dengan biasanya karena perakaran tanaman tidak akan dibuat tergenang air dan bibit tanaman tidak ditanam dalam jumlah banyak dalam satu lubang tanam. Melainkan hanya 1 bibit per lubang tanam.

Persemaian

Siapkan wadah atau esek (kotak berbahan anyaman bambu) sebagai wadah persemaian benih padi. Cara ini digunakan untuk memudahkan pengamatan dan seleksi benih terus menerus. Besek yang digunakan berukuran 15 x 15 cm sebanyak 60-70 benih per 0,14 ha (sering disebut juga ukuran 100 bata) atau 420-490 benih per hektar. Media tumbuh yang dimasukkan dalam besek, yakni tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Simpan persemaian di halaman rumah. Dalam tahap ini kebutuhan benih sebanyak 7-10 kg per ha.

Cara Tanam

Bibit yang ditanam di lahan sawah adalah benih yang telah disemai umur 7-10 hari. Lakukan sistem tanam tunggal, yakni menanam satu bibit tiap lubang tanam. Hal ini sengaja dilakukan karena apabila bibit ditanam banyak dalam satu lubang maka akan saling bersaing utnuk mendapatkan nutrisi, oksigen dan sinar matahari. Bibit ditanam dangkal dan perakaran horizontal seperti huruf L. karena jika akar ditekuk ke atas maka bibit memerlukan energi besar dalam memulai pertumbuhan kembali dan akar baru akan tumbuh dari ujung tersebut.

Jarak Tanam

Dwias menggunakan teknik jarak tanam misalnya 25 x 25 cm, 27 x 27 cm atau 30 x 30 cm. dengan jarak tanam lebar, dapat meningkatkan jumlah anakan produktif, karena persaingan nutrisi/makanan, oksigen dan sinar matahari semakin berkurang.

Pemupukan

Pupuk yang digunakan adala pupuk organik yang berasal dari bahan organik berupa hijauan (jerami, batang pisang dan sisa tanaman lainnya), kotoran hewan (kelinci, kambing, sapi dan ayam) dan limbah organik yang telah dikomposkan dengan larutan pengompos (yang berisi mikro organisme). Larutan pengompos tersebut terbuat dari kotoran ikan, limbah kotoran hewan, buah-buahan, air beras, air kelapa, air gula/tebu/nira. Proses fermentasi memakan waktu 15 hari. Gunakan pupuk organik sebanyak 1-2 ton/ha. Dwias juga menggunakan pupuk cair yang dibuatnya sendiri dari bahan campuran fermentasi rumput laut, kencing kelinci dan air kelapa. Tiap hektar dibutuhkan penyemprotan pupuk cair sebanyak 5 liter. Pupuk organik diberikan sebelum ditanam.

Budidaya Beras Hitam ala Dwias Anandita

Pengelolaan Air dan Penyiangan

Padi yang masih dalam tahap pertumbuhan vegetatif (belum keluar malai/tempat keluarnya bunga padi) sebaiknya berada dalam kondisi lembab, dengan cara dialiri air tetapi jangan sampai tergenang air, hanya membasahi saja. Lakukan penyiangan rumput pada umur 7-10 hari setelah tanam. Sebelum penyiangan sebaiknya lahan digenangi 2-3 cm selama beberapa jam untuk memudahkan proses penyiangan. Penyiangan dilakukan selang waktu 10 hari. Dengan pengelolaan air, ternyata bisa memudahkan proses penyiangan.

Pada saat anakan maksimum berumur 47-55 hari setelah tanam, sebaiknya lahan dalam kondisi kering selama 10 hari. Cara ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan vegetatif dan menghemat penggunaan nutrisi agar tidak digunakan untuk menumbuhkan tunas yang tidak produktif dan menghambat tanaman agar tidak tumbuh terlalu tinggi. Setelah 10 hari dikeringkan, kondisi lahan kembali dibasahi namun jangan tergenang selama masa pertumbuhan mlai, bulir, pengisian bulir hingga bernas. Selanjutnya air dikeringkan kembali hingga saatnya panen. Jika dengan cara budidaya biasa, hanya dihasilkan panen sekitar 5-10 ton per hektar, sedangkan dengan cara ini bisa dihasilkan gabah sekitar 8-14 ton per hektar.

Pengendalian Hama

Gunakan pengendalian hama terpadu dengan menyemprotkan pestisida organik seperti misalnya merek Pesnator keluaran PT Kembang Langit atau musuh alami hamma yang menyerang padi seperti untuk mengusir hama wereng cokelat bisa digunakan predator (musuh alami) berupa laba-laba, kepik atau capung jarum. Dosis pestisida sekitar 3-5 cc per satu liter air, diberikan seminggu sekali, bukan pada saat terserang saja.

Info Lebih Lanjut Hubungi :

Beras Hitam “Dwias”
Dusun Pondok 1 RT 05 RW 31 No. e010 Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Jawa Tengah

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.