Kisah Sukses Agus Roma ~ Omset 35 Juta Dari Usaha Budidaya Buah Naga Merah

Melihat peluang usaha yang menjanjikan di bidang agribisnis khususnya tanaman buah naga merah, menarik hasrat Agus Roma belajar otodidak untuk membudidayakan jenis buah naga merah.  Hanya dengan lahan 1 hektar yang ditanami buah Naga Merah Deli Hijau, tiap bulan ia bisa meraup omset Rp 35 juta.  Menariknya tanaman buah naga ini memiliki permintaan pasar tinggi serta pembudidaya kewalahan dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat.  Bagaimana cara Agus mengelola kebun buah naga merah dan seperti apa potensi usahanya?

Awal Usaha Budidaya Buah Naga Merah

Buah naga merah merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya.  Tidak membutuhkan teknik khusus agar bisa menanam buah naga ini. Pada umumnya, tanaman buah naga yang sering ditanam adalah buah naga yang memiliki warna kulit merah dan pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam.

Buah yang cukup populer karena untuk sekarang ini bisa Anda temukan di berbagai tempat.  Beragam manfaat untuk berbagai kebutuhan inilah yang menjadikan buah naga dibudidayakan oleh kebanyakan orang, terutama di Indonesia.  Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, buah naga juga berkhasiat untuk perawatan kecantikan secara alami.  Selain itu, buah ini memiliki beragam manfaat untuk kebutuhan tubuh manusia.

Keunggulan buah tersebut merupakan salah satu usaha agribisnis yang sangat berpeluang besar menembus pasar dalam negeri bahkan sampai manca Negara.  Melihat kelebihan yang dimiliki buah naga merah ini, Agus Roma pun tertarik untuk membudidayakannya secara komersil di daerah tempat tinggalnya, Bululawang, Malang, Jawa Timur.  “Ide membudidayakan buah naga merah ini muncul ketika saya diberikan oleh-oleh teman saya.   Setelah saya makan rasanya berbeda dari buah hortikultura pada umumnya sehingga saya tertarik untuk mengetahui dari mana buah naga merah tersebut didapat dan belajar secara otodidak bidang pertanian dengan semangat tinggi.  Bermula dari situlah saya menanam buah tersebut kira-kira 5 tahun lalu,” ucap pria yang akrab disapa Agus ini.

Kisah Sukses Agus Roma ~ Omset 35 Juta Dari Usaha Budidaya Buah Naga Merah

Lima tahun yang lalu saat memulai menanam buah naga merah, modal yang saya keluarkan Agus adalah Rp 20 juta.  Modal tersebut dibelanjakannya untuk membeli bibit buah naga merah, dan sisanya ia belanjakan pupuk kandang, pupuk NPK dan perlengkapan tani seperti penyemprot hama (tank solo), cangkul, meteran, dll.  Bibit buah naga merah yang dikembangkan Agus berasal dari hasil lokal perkebunan di Daerah Jawa Timur.  Bibit tersebut dibeli Agus dari petani buah di Malang, Jawa Timur.  Sementara untuk pupuk dan perlengkapan usaha dibelinya di toko sarana pertanian juga di seputaran tempat tinggalnya.

“Untuk mendapatkan buah yang berkualitas bagus, pemilihan bibit adalah hal utama yang harus dilakukan. Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat.  Semakin besar diameter batang akan semaikin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman,”papar Agus.

Untuk lahan penanaman sendiri Agus dibantu satu orang.  Saat ini keseluruhan lahan buah naga merah yang dikelola Agus dan satu orang karyawannya tersebut seluas 1.5 hektar.

Tentang Buah Naga

Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga dan buah.  Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar gantung.  Akar tumbuh disepanjang batang pada bagian punggung sirip disudut batang.  Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma.  Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah.  Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran buah alpokat.  Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam dan berwarna kuning untuk buah naga kuning.  Disekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga.  Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.

Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok sehingga sering dianggap “kaktus tak berduri”,  Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm.  Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning.  Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus.  Saat mekar penuh, buah naga menyebar baru yang harum.  Aroma ini untuk memikat kelelawar agar menyerbuki bunga buah naga.

Buah ini memiliki keunggulan rasa manis, warnanya sangat menarik, mengandung vitamin C, dapat membantu dalam meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah sakit dan mengandung Fosfor dan Kalsium, dapat menyehatkan tulang dan gigi membuat buah naga ini digemari oleh banyak orang.  “saya menjual buah naga merah ini kisaran 5 ribu sampai 10 ribu.  Selain itu saya menjual bibit stek ukuran 25 cm seharga Rp 10 ribu dan bibit dalam polibag tinggi 1.5 m siap berbuah harga Rp 50.000,”  jelasnya.

Pemasaran Buah Naga Merah

Bagus mengatakan, pemasaran buah naga merah yang dikembangkannya langsung membeli buah dan memetik sendiri naga merah khususnya daerah Malang.  Setelah usahanya mulai menanjak dari segi hasil produksi, kapasitas dan kualitas buah, Agus pun melebarkan pemasarannya ke supermarket lokal buah di Daerah Malang, Jawa Timur.  Diakui Agus, tiap minggunya ia bisa menjual hampir 500 kg.  Namun menurutnya pernah ada meminta pembelian banyak masih belum terpenuhi, ia baru bisa memenuhi pembelian hanya 50% dari permintaan pasar selama ini.  Sistem pembayaran yang diterapkan Agus adalah tunai.  Naga merah akan dikirim jika pembayarannya lunas.  Bagus pun tak mensyaratkan retur untuk jambu yang dijualnya.  Ketahanan naga merah adalah seminggu setelah panen.  “Naga merah akan tahan selama sebulan setelah panen.  Tapi jika naga merah ditempatkan di tempat yang bersuhu 28-30°C,” papar agus.

Strategi yang digunakan Agus untuk mempertahankan produknya agar bisa bertahan dan tetap bisa bersaing dengan pembudidaya buah naga merah lainnya dengan menjaga kualitas produk dan volume hasil panen.  Jika perawatan kurang baik maka hasilnya tidak akan maksimal dan buah dibungkus dengan kelambu untuk menghindari lalat buah.  Dengan cara tersebut ampuh agar tetap bisa menghasilkan buah jambu yang berkualitas.

Kendala Usaha

Dalam budidaya biasanya yang menjadi kendala besar bagi petani adalah serangan hama dan penyakit dan gulma (tanaman liar yang tidak diinginkan).  Begitu pula pada budidaya Naga merah ini sendiri.  Agus mengaku gulma sering kali tumbuh dikisaran tanaman buah naga sehingga unsur hara berkurang.  Cara mengatasi membersihkan dan mencabut tanaman liar dikisaran tanaman buah naga.

Diakui Agus, keterbatasan lahan merupakan kendala dalam budidaya tanaman buah naga merahnya sehingga tidak bisa memenuhi permintaan pasar yang melonjak.  Rencana kedepannya ia secepatnya menambah lahan untuk menanam lebih banyak lagi dan kelak dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

Informasi lebih lanjut tentang usaha budidaya buah naga merah ini, hubungi:

Agus Naga Merah
Jalan Korami 78 Bulalawang Malang, Jawa Timur
Telp: 081 8050 28933, 081 322688859

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.