Sempat Terpuruk, Lenny Riana Akhirnya Sukses Usaha Busana Muslim Hingga Mancanegara

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, merupakan peribahasa yang cocok untuk melukiskan perjalanan Lenny Riana dalam merintis usaha busana muslim yang diberi nama sesuai dengan namanya yaitu Lenny Riana Moslem Wear. Setelah berkali-kali mengalami kerugian akibat wanprestasi dari konveksi, Lenny akhirnya berhasil setelah menemukan mitra konveksi yang sesuai dengan keinginannya. Bahkan Lenny Riana Moslem Wear sudah go international lewat fashion show di Qatar dan Dubai hingga menjalin kerjasama dengan onlinesop busana muslim dari Canada. Seperti apa jatuh bangun wanita yang juga seorang psikolog ini?

Awal Usaha Busana Muslim “Lenny Riana Moslem Wear”

Dunia fashion merupakan sesuatu yang baru bagi seorang Lenny Riana. Dengan latar belakang sebagai seorang psikolog, wanita yang akrab disapa Lenny tak pernah menyangka akan terjun ke dunia fesyen khususnya busana muslim seperti yang sekarang ini tengah dijalaninya.  “Semua ini terjadi begitu saja tanpa saya rencanakan sebelumnya,” ujar Lenny.

Sebelumnya Lenny sempat membuka usaha klinik anak berkebutuhan khusus di tahun 2003, sayang usahanya tersebut hanya bertahan seumur jagung. Pembagian keuntungan yang tidak sesuai menjadi alasan Lenny untuk menutup usaha klinik tersebut. “Disitu saya sebagai pemodal sekaligus psikolog juga tetapi tenaga terapis minta bagian 60%, akhirnya saya tutup usaha klinik tersebut,” terangnya.

Setahun kemudian Lenny kembali membuka usaha, kali ini Lenny membuka kantor konsultan psikologi mulai tahun 2004 sampai 2009. Sebagai konsultan psikologi, Lenny terbilang sukses, pasalnya yang menjadi klien Lenny adalah perusahaan BUMN maupun swasta. Namun usahanya tersebut dinilai sangat rawan dan berisiko oleh sang suami lantaran banyak BUMN yang langsung menunjuk Lenny untuk menjadi konsultan psikolog tanpa melewati proses tender. “Atas saran dari suami akhirnya saya menutup kantor konsultan tersebut,” ujarnya.

Gagal dikedua usaha, tak membuat Lenny terpuruk. Namun atas saran suami yang ingin Lenny cooling down terlebih dahulu akhirnya Lenny memutuskan untuk menunaikan ibadah haji agar hati dan pikiran menjadi lebih tenang. Di tanah suci Lenny tak lupa berdoa untuk ditunjukkan usaha yang berkah dan tidak harus ngoyo dalam menjalaninya. “Pulang dari haji saya nganggur, karena suami tidak mengijinkan saya kerja kantoran,” ujarnya.

Sempat Terpuruk, Lenny Riana Akhirnya Sukses Usaha Busana Muslim Hingga Mancanegara

Untuk mengisi kegiatan, Lenny memutuskan untuk melanjutkan menulis buku tentang psikologi yang sempat tertunda lantaran salah satu narasumbernya yaitu alm Ustad jefry Al Buchori meninggal dunia. Namun setelah buku tersebut rampung, pihak percetakan justru menawarkan Lenny untuk menulis buku tentang hijab yang saat itu memang sedang booming. Dan Lenny pun menyanggupinya. “Mungkin karena mereka melihat saya pakai hijab, padahal saya berhijab baru pulang dari haji,” ujarnya berseloroh.

Hanya perlu 1 bulan bagi Lenny untuk merampungkan buku tentang tutorial hijab tersebut dan langsung naik cetak. Sukses di buku pertama Lenny kembali ditawari menulis buku. Kali ini tentang tutorial hijab formal. Untuk keperluan model hijab, Lenny memutuskan untuk membuat sekitar 20 model pakaian muslim. Yang menarik setelah naik cetak banyak pertanyaan yang masuk bukan seputar tutorial hijab yang ada di buku tersebut, melainkan menanyakan di mana bisa membeli baju yang ada di dalam buku tersebut. “Padahal saya buat baju tersebut hanya untuk keperluan buku saja, tidak ada niat jualan,” tambahnya.

Sulit Mencari Penjahit

Melihat sebagai suatu peluang bisnis, Lenny lantas memutuskan untuk menekuni usaha busana muslim. Sebagai persiapan Lenny melakukan survey terlebih dahulu mulai dari survey market hingga melakukan wawancara dengan beberapa pelaku usaha fesyen yang sempat sukses sampai akhirnya bangkrut. “Mungkin karena background saya yang seorang psikolog yang selalu main data makanya saya survey terlebih dahulu agar tidak mengalami nasib yang sama,” ujarnya.

Dari survey tersebut Lenny menarik kesimpulan bahwa kendala yang dihadapi adalah sulitnya mencari konveksi yang baik. Namun meski telah melakukan survey dan penelitian Lenny tetap mengalami apa yang dirasakan oleh pelaku usaha fesyen yang bangkrut tersebut. “Bagaimana kalau tidak survey, bisa lebih parah lagi kali,” ujarnya berseloroh.

Menurut Lenny tukang jahit memiliki perilaku yang sama yaitu manis di depan tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Lenny mengaku sudah 3 kali berpindah-pindah konveksi mulai dari Cikupa, Bandung, hingga Tasik namun belum mendapatkan hasil yang diharapkan. “Padahal sebelumnya saya minta bikin sample bagus, kenapa pas order dengan kuantitas yang banyak hasilnya jauh dari sampel yang diberikan, dan salahnya saya tidak pakai kontrak,” ujarnya.

Lenny mengaku sempat berpikir mungkin usaha fesyen bukan jalannya, namun berkat dukungan dari suami akhirnya Lenny meneruskan usahanya tersebut ditambah stock barang sudah banyak di gudang. Dengan tekat yang bulat akhirnya pada 2 Januari 2013 Lenny memutuskan untuk membuka toko di pusat grosir Tanah Abang yang diberi nama sesuai namnya yaitu Lenny Riana Moslem Wear. “Dalam benak saya terserah deh itu baju mau laku berapa yang penting saya buka toko dulu,” ujarnya.

Diluar dugaan ternyata baju-baju tersebut laku juga, bahkan Lenny mendapat informasi dari salah satu saudaranya yang memiliki kenalan seorang mantan manager perusahaan garmen yang setelah menikah sekarang menjadi penjahit rumahan. Lenny lantas menyambanginya dan mengajak untuk kerjasama, namun diluar dugaan penjahit tersebut tidak langsung menerima tawaran Lenny. “Nah yang ini berbeda dari penjahit lain nih, malah dia mau sholat istigharoh dulu. Akhirnya saya bujuk untuk coba bikin sample dulu,” ujarnya.

Hanya dalam 2 hari sample yang diinginkan Lenny telah selesai, Lenny langsung puas melihat sampel yang dibuat penjahit tersebut. Meski begitu penjahit tersebut masih tetap tidak berani menerima pesanan Lenny. Setelah diskusi akhirnya Lenny mengetahui kalau penjahit tersebut berat dipermodalan untuk membeli mesin. Setelah menjelaskan bahwa Lenny bersedia mengeluarkan modal akhirnya penjahit tersebut mau memproduksi Lenny Riana Moslem Wear. Lenny mengaku menggelontorkan modal lebih dari Rp 500 juta untuk membeli mesin jahit, mesin potong, mesin press, dan beli bahan.

Lenny Riana Moslem Wear Tawarkan Berbagai Model

Mengusung tema fashionable and chic, Lenny mencoba menghadirkan busana muslim yang sesuai dengan syariat Islam namun tetap mengikuti tren fesyen yang sedang berkembang di masyarakat. Lenny Riana Moslem Wear menawarkan berbagai busana model muslim seperti longcape, kaftan brukat renda, dress mutiara, basic, candigan, rok, kulot, hingga cardigan kutubaru.

Menurut Lenny kelebihan Lenny Riana dibanding busana muslimah lainnya adalah dari bahan yang digunakan, kualitas jahitan yang rapih, dan cutting pola yang nyaman dikenakan. Dalam pemilihan bahan Lenny mengaku menyesuaikan dengan desain seperti sifon, burkat, katun, atau velvet dengan motif yang tidak pasaran. Meski begitu harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu mulai Rp 120-400 ribu/pcs. Disinggung mengenai omset Lenny mengaku fluktuatif, biasanya Lenny mengaku hanya mendapatkan omset sebesar Rp 15 – 20 juta/bulan, namun menjelang bulan puasa dan lebaran omset bisa meningkat hingga Rp 90-100 juta/bulan.

Selain memasarkan lewat toko miliknya, Lenny juga melakukan konsinyasi dengan beberapa outlet yaitu Pasaraya Grande, Pasaraya Manggarai, Serambi Nusantara Blok M, Smesco, dan jaringan retail Umairah di Jakarta, Bekasi, Cibinong, BSD, Riau, dan Padang.  Seperti pelaku usaha fesyen lainnya, Lenny juga melakukan inovasi dan ekspansi. Tahun ini rencanyanya Lenny Riana Moslem Wear akan mengeluarkan model busana muslim syar’I serta mulai merambah produksi home décor.

Kendala dan Promosi Usaha

Bicara soal kendal,a Lenny mengaku masih terkendala di tukang jahit. Menurutnya banyak tukang jahit ketika sudah mahir lalu memutuskan untuk keluar sehingga harus mencari penggantinya. Solusinya Lenny melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan para penjahit.

Sedangkan untuk promosi Lenny menjadi sponsor di berbagai media seperti di sinetron Catatan Hati Seorang Istri, majalah, hingga menggunakan endorse artis yaitu Alexandra Gutardo dan Intan Nuraini. Lenny juga mengikuti sejumlah pameran dan fashion show hingga ke mancanegara seperti Qatar, Oman, dan New York.

Lenny juga pernah mendapat kesempatan dari salah satu bank plat merah untuk mengikuti meeting business yang mengundang buyer dari luar negeri. Dari event tersebut Lenny mendapatkan buyer dari Canada yang ingin membuka online shop busana muslim di Canada.  “Rencananya tahun ini mau datang lagi dan memesan pakaian Lenny Riana Moslem Wear.  Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar,”pungkasnya.

Info lebih lanjut mengenai usaha busana muslim ini, hubungi:

LENNY RIANA MOSLEM WEAR
Tanah Abang Blok A Lantai 5 Los E No 88 – 89, Jakarta
Telp : 082221427658, 0811935682
Instagram : @lennyriana

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.