Modal Rp 300 Ribu, Kini Usaha Kedai Susu ini Beromset Rp 90 Juta/Bulan

Unik, itulah kesan pertama ketika kita menikmati minuman susu segar di kedai susu Mimi Cucu milik pasangan Dhinanda Bayu Kresnapati dan Paramitha Ardhana Reswari. Kedai yang berawal dari usaha gerobakan ini menyajikan minuman susu dalam botol susu plus dotnya yang diminati pengunjung. Yang menarik dengan modal Rp 300 ribu, kini usahanya berkembang pesat hingga menempati ruko di kawasan kuliner kota Bogor dan meraup omset Rp 90 juta tiap bulan. Seperti apa perjalanan usahanya?

Awal Usaha Kedai Susu Mimi Cucu

Membuat sesuatu yang beda menjadi nilai lebih dari suatu usaha. Ya, itulah yang dilakukan pasangan suami istri Dhinanda Bayu Kresnapati dan Paramitha Ardhana Reswari dalam menjalankan usaha kedai susunya. Mengambil lokasi di Jl. Lodaya No. 69, Bogor, Jawa Barat, Bayu dan Mitha mencoba membangun usaha kedai susu Mimi Cucu dengan keunikan dalam penyajiannya.

Sesuai dengan konsepnya , Kedai Mimi Cucu menawarkan berbagai varian rasa susu segar dan fusion food sebagai menu pendampingnya. Untuk membedakan dengan usaha sejenis, konsumen akan merasakan sensasi minum susu dari botol susu lengkap dengan dotnya. “Tadinya konsep minum susu di botol dengan dot bayi ini hanya untuk anak kecil, tapi banyak orang dewasa yang juga tertarik merasakan sensasi masa kecil,” jelas mahasiswa lulusan salah satu universitas di Bandung ini.

Kedai Mimi Cucu Berawal dari Usaha Gerobakan

Sebelum emnempati ruko dua lantai di kawasan sentra makanan di Bogor, seperti saat ini, Bayu mengisahkan jika usaha kedai susunya dimulai dari usaha gerobakan yang mangkal di kedai Surabi Duren Jalan Sukasari 1 Bogor. Ide berjualan dengan gerobak selain meminimalisir modal, juga terinspirasi dengan pedagang susu gerobakkan di Bandung, Jawa Barat. “Modal saya dengan gerobkkan ini hanya Rp 300 ribu, yang semuanya digunakan untuk beli bahan baku, sedangkan gerobak kami menyewa dari teman,” jelasnya.

Walaupun berkonsep gerobakan dan dengan menu terbatas, namun peminat minuman susu buatannya sangat besar. Hal ini terlihat dari respons konsumen yang terus meningkat. Dari awalnya hanya menjual kurang dari 50 gelas/ tiap hari bertambah menjadi 100 gelas terutama di hari-hari libur. “Mungkin karena di Bogor waktu itu belum banyak pelakunya jadi susu buatan saya cukup laris, padahal promosi saya hanya mengandalkan orang lewat dan juga pelanggan Surabi Duren saja,” ungkap pria yang memulai usaha pada Februari 2014 ini.

Modal Rp 300 Ribu, Kini Usaha Kedai Susu ini Beromset Rp 90 Juta/Bulan

Meski laris, Bayu mengakui harus menutup tepat enam bulan usahanya berjalan. Karena tempat mangkalnya tergusur pembangunan yang membuatnya kesulitan mencari tempat mangkal baru menjadi alasan pria yang baru menginjak usia 25 tahuni ini menutup usahanya.

Patah semangat tentu dirasakannya kala itu. Bagaimana tidak, usaha yang sudah di bangun dengan jerih payanya ini harus tutup begitu saja. Namun di tengah keputusasaannya Bayu bersyukur memiliki seorang mitra yang saat ini telah menjadi istrinya. Mitha terus memberi dorongan dan dukungan Bayu membangun kembali usahanya. “Bermodalkan semangat dari istri, dan saya adalah tulang punggung keluarga, makanya saya mencari tempat baru untuk usaha saya ini,” kenangnya.

Benar saja, semangat yang dibangunnya berbuah manis hingga ia mendapatkan tempat usaha di kawasan Lodaya yang dikenal salah satu tempat kuliner di Bogor. “Untuk membangun kembali usaha saya ini modal yang saya keluarkan cukup besar Rp 60 juta, hal ini karena belajar dari kegagalan sebelumnya berjualan di tempat lahan milik orang lain, kali ini saya menyewa ruko,” ungkapnya pria yang membuka kedai Mimi Cucu Maret 2014 ini.

Varian Menu di Kedai Mimi Cucu

Bayu menyajikan konsep kedai dengan desain simple dengan hiasan beberapa gambar serta tulisan di dinding kedainya. Begitu juga dengan desain meja dan empat bangku pengunjung yang terbuat dari besi. “Jika dulu jumlah meja kita terbatas lahan, sekarang kami memiliki 17 meja pengunjung (1 meja dengan 4 kursi),” ungkapnya.

Begitu juga dengan menu yang ditawarkan. Jika sebelumnya hanya menawarkan hanya beberapa menu susu, lain halnya dengan saat ini. Selain menu aneka macam susu segar juga terdapat menu Nasi Goreng, Mie Rebus, Ketan Susu, aneka Roti Bakar, Risoles, Puding dan masih banyak lagi yang lainnya. Kedai Mimi Cucu buka setiap hari dari pukul 10:00 – 22: 00 WIB.

Untuk sajian utama, disajikan 20 varian menu susu seperti Susu Cokelat, Tiramisu, Choco Chip, Matcha Green Tea, Mint dan aneka rasa buah.  “Untuk harga susu mulai dari Rp 6 ribu sampai Rp 11 ribu, sedangkan untuk harga aneka makanan mulai dari Rp 3 ribu – Rp 15 ribu. Pokoknya cocok untuk teman-teman pelajar dan mahasiswa,” ungkapnya.

Agar pelanggan tak cepat bosan tiap bulan selalu ada menu baru yang ditawarkan di Kedai Mimi Cucu. Nah untuk soal menu, Kedai Mimi Cucu membuka pada siapa pun untuk bergabung dengan sistem “Sistem Sumbang Menu”. “Yang dimaksud sumbang menu ini saya mengajak teman-temannya untuk bergabung di Kedai Mimi Cucu dengan menyumbangkan menu kreatifnya. Saat ini sudah ada tiga menu dari teman-teman,” terangnya.

Prospek dan Kendala Usaha

Dengan segala keunikan dan inovasi yang dijalankannya, Bayu mengakui jika usaha yang digelutinya saat ini sangat menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari total omset yang di dapat tak kurang dari Rp 3 juta tiap harinya atau sama dengan Rp 90 juta dalam sebulannya. Bahkan omset tersebut diakui Bayu dapat bertambah pada momen-momen tertentu seperti pada hari-hari libur nasional. “Untuk pengeluaran operasional dari omset tersebut rata-rata 30% yang salah satunya digunakan untuk mengaji 17 orang karyawan,” jelasnya.

Namun meski memiliki prospek usaha yang bagus, kedai susu yang memiliki taglen “You are never too old to mimi cucu” diakui Bayu masih ada beberapa kendala, seperti karyawan yang masih keluar masuk dan juga sulitnya mencari tenaga terampil siap pakai. Selain itu kendala lain yang juga menghambat usahanya saat ini banyaknya bermunculan kedai-kedai susu terutama gerobakan yang muncul dengan nama brand mereka. Untuk mengatasi kendala tersebut Bayu mengakui akan lebih selektif dan kreatif menarik konsumen.  

Info lebih lanjut mengenai usaha kedai susu ini, hubungi:

Kedai Mimi Cucu
Alamat : Jl. Lodaya No. 69, Bogor, Jawa Barat
Twitter: @KEDAI_MIMICUCU
Facebook dan Instagram : MIMICUCU

Baca juga:

1 thought on “Modal Rp 300 Ribu, Kini Usaha Kedai Susu ini Beromset Rp 90 Juta/Bulan”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.