Berhenti Jadi Karyawan, Sukses Jalankan Usaha Hasna Fried Chicken

Fried Chicken merupakan salah satu olahan ayam yang banyak digemari masyarakat. Hampir semua gerai fried chicken mulai dari konsep resto hingga kaki lima selalu ramai diserbu pelanggan. Adalah Lukman salah satu yang tertarik menggeluti bisnis fried chicken kaki lima dengan mendirikan Hasna Fried Chicken. Agar lebih cepat berkembang, Hasna Fried Chicken menawarkan kerja sama kemitraan. Apa saja kelebihannya dan bagaimana cara menjadi mitranya?

Awal Usaha Hasna Fried Chicken

Menjadi seorang entrepreneur memang menjadi impian semua masyarakat, tidak terkecuali Lukman. Lokasi kerja yang jauh dari rumah membuat Lukman nekat resign dari pekerjaannya. “Saya merasa kerja kok begini-begini saja tidak ada perubahan, akhirnya saya memutuskan berhenti kerja dan membuka usaha saja,” ujarnya.

Awalnya Lukman mengaku tidak tau mau membuka usaha apa, Lukman pun akhirnya menyewa ruko dan membuka usaha tiketing dan PPOB (Payment Point Online Bank). Sayang usahanya tersebut tidak sesuai seperti yang diharapkan. Dalam sehari Lukman hanya mampu mencatatkan 3-4 transaksi saja. “Kalau begini terus jangankan dapat untung, buat menutupi sewa tempat juga tidak bisa,” terangnya.

Ditengah-tengah kegalauan tersebut, Lukman melihat gerai fried chicken sangat laris diserbu pelanggan. Lukman tertarik untuk mencoba peruntungannya di usaha fried chicken dengan memanfaatkan halaman ruko yang kosong sebagai tempat usaha. Meski tidak memiliki keahlian membuat fried chicken sebelumnya tidak membuat Lukman patah semangat. “Saya mencoba berbagai resep dari buku resep masakan maupun resep yang ada di internet,” ujarnya.

Setelah melakukan uji coba resep selama sebulan, akhirnya Lukman mendapatkan racikan yang sesuai dengan seleranya. Maka dengan modal sekitar Rp 5 juta yang digunakan untuk membuat booth, membeli peralatan, serta bahan baku awal, Lukman membuka usaha fried chicken pada Februari 2015. “Awalnya saya tidak menggunakan brand apapun, baru pada bulan Maret 2015 saya pakai brand Hasna Fried Chicken,” akunya.

Berhenti Jadi Karyawan, Sukses Jalankan Usaha Hasna Fried Chicken

Kali ini pilihan Lukman tidak salah, pasalnya Hasna Fried Chicken mendapatkan respons yang positif dari masyarakat sekitar. Agar usahanya lebih cepat berkembang Lukman menawarkan kerjasama lewat konsep kemitraan. Sebagai persiapan Lukman bergegas membuat SOP (Standard Operating Procedure), mendaftarkan brand Hasna Fried Chicken ke Dirjen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Kini Hasna Fried Chicken telah memiliki 30 mitra yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Cimahi, Semarang, dan Lampung.

Harga Hasna Fried Chicken

Menurut Lukman, Hasna Fried Chicken menyasar segmentasi pasar menengah ke bawah dengan menawarkan harga yang sangat terjangkau. Untuk 1 ekor ayam, Lukman mengaku memotongnya menjadi 10 bagian. Menurutnya akan lebih menguntungkan potong banyak lalu dijual dengan harga murah, dibandingkan dengan potong banyak lalu dijual dengan harga murah, dibandingkan dengan potong sedikit tapi dijual dengan harga mahal.  “Jadi kita main di kuantitas,” terangnya.

Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 6 ribu/potong untuk sayap dan paha bawah, hingga Rp 7 ribu/potong untuk paha atas dan dada. Selain itu, Hasna Fried Chicken juga menyediakan nasi yang dijual dengan harga Rp 3 ribu/porsi.  Lebih lanjut Lukman mengatakan meski harga yang ditawarkan sangat terjangkau, namun soal rasa boleh diadu. Menurutnya Hasna Fried Chicken memiliki cita rasa gurih dan bumbu yang digunakan lebih meresap hingga ke daging.

Dengan harga yang terjangkau dan cita rasa yang mumpuni maka tidak heran bila Lukman mengaku mampu menjual hingga 50 potong / hari dengan jam operasional mulai dari jam 9 pagi hingga 7 malam. “Bahkan ada seorang mitra yang mampu menjual minimal 100 potong/hari,” ujarnya.

Peluang Bisnis Menjadi Mitra Hasna Fried Chicken

Tidak hanya harga jualnya saja yang murah, investasi yang ditawarkan juga sangat terjangkau. Investasi yang dibutuhkan untuk menjadi mitra Hasna Fried Chicken adalah sebesar Rp 8,5 juta. Dari investasi tersebut calon mitra akan mendapatkan booth yang dilengkapi dengan neon box, kompor gas beserta selang regulator, tabung gas 3 kg, wajan, saringan minyak, nampan aluminium, baskom, capitan, sodet, saringan tepung, termos nasi, cetakan nasi, saringan air, celemek, serta bahan baku awal.

Investasi tersebut belum termasuk sewa tempat dan berlaku untuk kontrak kerjasama selamanya, selama mitra masih membeli bumbu dari pewaralaba. Tidak lupa mitra akan diberikan pelatihan cara mengolah fried chicken yang sesuai dengan standar Hasna Fried Chicken.

Yang menarik mitra tidak dikenakan royalti fee dan hanya diwajibkan membeli bahan baku berupa bumbu ayam (marinasi) sebesar Rp 1500/sachet untuk 1 ekor ayam, dan bumbu tepung seharga Rp 5500/sachet untuk 1kg tepung yang dapat digunakan untuk 3 ekor ayam. Lukman mengaku sengaja membebaskan mitra membeli ayam dilokasi masing-masing agar dapat menekan HPP (Harga Pokok Penjualan). “Saya dan Mitra juga suka sharing rumah potong mana yang murah,” jelasnya.

Disinggung soal balik modal, Lukman menargetkan mitra bisa balik modal dalam 2-3 bulan. Dengan asumsi mitra mampu menjual 6 ekor ayam atau 60 potong fried chicken setiap hari, maka mitra akan meraup omset sebesar Rp 10,8 juta/bulan.  Setelah dikurangi biaya sewa tempat, belanja bahan baku, dan biaya operasional lainnya maka mitra akan mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 3,2 juta/bulan atau 30% dari omset.

Untuk mencapai target tersebut faktor lokasi tentu sangat berpengaruh. Lukman menyarankan mitra membuka gerai dilokasi yang strategis seperti perkampungan padat penduduk, dipinggir jalan utama, maupun di depan minimarket.  “Bisa juga mencari lokasi yang sudah ada pesaing yang ramai pembelinya. Tinggal kita bersaing saja karena marketnya sudah terbukti ramai,” usarannya.

Persaingan dan Promosi Usaha

Bicara soal persaingan di usaha fried chicken, Lukman mengaku sudah sangat ketat, meski begitu Lukman tetap optimis usahanya akan terus berkembang. Menurutnya setiap brand pasti memiliki pelanggan tersendiri. “Ada masyarakat yang memilih fried chicken karena harganya murah, ada juga yang memilih karena rasanya yang enak, atau bahkan ada yang hanya berdasarkan brand saja,” terangnya.

Lukman tidak lupa untuk gencar melakukan promosi mulai dengan membuat website, melalui marketplace, hingga memasang iklan di media.

Kedepannya Lukman berharap Hasna Fried Chicken semakin banyak membantu masyarakat yang ingin memiliki usaha fried chicken dengan investasi terjangkau. “Untuk itu saya terus membenahi manajemen dan memberikan support konsultasi pada setiap mitra,” pungkasnya.

Info lebih lanjut mengenai usaha fried chicken ini, hubungi:

Hasna Fried Chicken
Jl. SD Impres RT 08/06 no 76C Pulo Gebang Cakung
Jakarta Timur
Telp: 08175499490, 081215880073
Website: https//hasnafc.wordpress.com

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.