Saat ini tren beras hitam organik membawa angin sejuk bagi pembudidaya beras organik. Salah satu pembudidaya bernama Dwias Anandita menangkap peluang usaha agribisnis ini. Tak kalah dengan beras biasa alias non organik yang umum dijumpai di pasaran, beras hitam budidaya Dwias laris manis di pasaran, bahkan permintaan terus meningkat setiap bulan. Sampai sekarang Dwias masih kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Seperti apa usaha beras hitam organik yang dibudidayakan Dwias?
Awal Usaha Budidaya Beras Hitam Organik
Bulan Agustus tahun 2009, Dwias Anandita mewarisi usaha ladang beras hitam seluas 800 m2 dari ayahnya. Berbekal tekad yang kuat untuk memajukan usaha ia pun memutuskan keluar dari pekerjaannya di bidang konstruksi. Di tangannya hanya dengan modal Rp 25 ribu untuk membeli 5 kg bibit kini ladang beras hitam miliknya berkembang cukup pesat. Dwias bekerja sama dengan 8 orang petani di daerah puncak Merapi, Jawa Tengah.
Melihat beberapa kelebihan beras hitam, Dwias mengajak bekerja sama dengan petani di kawasan lereng Gunung Merapi Jawa Tengah untuk membudidayakan beras hitam. Semula hanya berjumlah dua orang dan semakin bertambah melihat peluang besar dari budidaya beras hitam semakin menjanjikan.
Menurut Dwias, usaha budidaya beras hitam memiliki prospek yang bagus, mengingat beras ini menjadi komoditi ekspor dan banyak petani belum bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat setiap bulan. Besarnya permintaan pasar mengingat kandungan nutrisi dalam beras hitam sangat banyak, dan semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya pola hidup sehat.
Kelebihan beras hitam dibanding beras putih antara lain tidak gampang lapar, bisa memperbaiki sel-sel tubuh yang tua dan mati, menetralisir kandungan gula dan kolesterol dalam darah. Saat ini Dwias masih kewalahan memenuhi permintaan konsumen seperti KONI Pusat, supermarket daerah Jabodetabek, dan pabrik pembuatan wedang beras hitam.
Menurut Dwias prospek usaha budidaya beras organik beras hitam akan tetap cerah, sebab memiliki keunggulan dalam aspek kesehatan. Dwias sengaja menawarkan harga yang tidak terlalu tinggi dibanding supermarket agar beras organik juga bisa dijangkau masyarakat kalangan bawah. Karena jumlah masyarakat menengah ke bawah lebih banyak sehingga bisa mengejar volume penjualan. Ia juga merasa produknya tetap bersaing meski pemainnya sudah cukup banyak. Dwias tidak takut tersaingi karena yang terjadi selama ini, kebanyakan pemain hanya berupa pedagang, sedangkan ia memiliki lahan dan menguasai cara produksi.
Harga dan Nilai Plus Beras Hitam Organik
Jenis beras organik yang dibudidayakan Dwias, yaitu beras hitam yang dijual seharga Rp 22 ribu/kg. jika pembelian di atas 100 kg, hanya Rp 20 ribu/kg. beras hitam yang merupakan warisan leluhur ternyata sangat disukai para bangsawan China. Sayangnya jenis beras ini telah lama tidak ditanam sebab tergerus dengan adanya program swasembada pangan tahun 1984 di Indonesia yang kala itu mengusung budidaya beras yang berwarna putih. Padahal beras hitam jauh lebih bagus dibanding beras putih.
Beras hitam kaya akan betakaroten dan antosianin yang merupakan antioksidan. Beras ini juga rendah gula dan kaya akan serat sehat. Betakaroten dan antosianin bisa menyapu bersih molekul berbahaya dalam tubuh sehingga mencegah kanker, menjaga kadar gula dalam darah, khususnya bagi penderita kencing manis, mencegah sembelit, penyakit saluran kencing dan radang usus.
Dalam hal kecantikan, beras ini bermanfaat mengembalikan keremajaan kulit, karena antosianinnya mampu meningkatkan efek vitamin C dan E. Beras hitam memiliki bulir yang lonjong dengan warna gabah cokelat dan daging padinya berwarna hitam pekat dan keunguan. Dari segi rasa beras ini mirip beras merah, aromanya mirip ketan hitam dan tidak lengket. Tanaman padi beras hitam bisa ditanam di mana pun baik dataran rendah sampai tinggi. Dalam budidaya beras hitam umumnya memiliki waktu panen 6 bulan setelah tanam. Tetapi beras hitam yang dibudidayakan Dwias bisa dipanen setelah 4 bulan tanam.
Cara penanaman beras hitam ala Dwias menggunakan metode SRI (System of Rice Intensification), yakni hanya menanam satu bibit per lubang tanam. Selama ini petani biasanya menanam banyak bibit dalam satu lubang tanam. Jarak tanam dalam metode ini tidak rapat dan tanaman padi terkena sinar matahari sepanjang waktu yang mana tidak terkena bayangan tanaman satu sama lain. Cara ini ternyata bisa meningkatkan produktivitas panen.
Pemasaran Beras Hitam Organik
Pertama kali memasarkan beras organik Dwias menjual secara door to door sambil menyebarkan brosur sederhana yang ia fotokopi sendiri. Brosur tersebut ia berikan pada orang-orang yang akan masuk ke pasar modern dan toko beras. Selanjutnya Dwias memperluas pemasaran melalui internet seperti memasang iklan gratis dan ikutan milis.
Dwias memberikan syarat menjadi agen, yaitu cash dan carry minimum order 100 kg dengan potongan harga 10-15%. Baik agen, toko produk organik, catering dan perorangan/end user mendapatkan garansi selama 1 bulan jika pembelian 1 ton, sistem pembayaran DP 60%. Dalam pengiriman dikemas dalam plastik bening ukuran 5 kg. Selain beras biasanya diambil sendiri oleh pembeli, Dwias jug menggunakan jasa pengiriman Dakota Ekspress. Total omset yang mampu diraih Dwias sebesar Rp 112 juta dengan keuntungan 44.64% dari jumlah produksi 15 ton per bulan. Selama operasional, Dwias mempekerjakan 8 orang pegawai dengan upah Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta per bulan.
Kendala & Risiko
Risiko hama penyakit sudah pasti dialami dalam usaha budidaya, namun untuk mencegah hal itu Dwias melakukan cara tertentu, yakni hanya menanam beras organik dua kali dalam setahun pada lahan yang sama. Petani lain biasnya bisa 3-4 kali tanam dalam setahun sehingga kerap mengundang serangan hama penyakit. Cara ini dilakukan untuk memutuskan daur hidup hama penyakit yang hidup di lahan. Sampai saat ini, Dwias masih terkendala modal.
Info Lebih Lanjut Hubungi :
Beras Hitam “Dwias”
Dusun Pondok 1 RT 05 RW 31 No. e010 Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Jawa Tengah
Baca juga:
- Bagaimana Cara Tehnik Budidaya Beras Hitam ala Dwias Anandita?
- Lidah Buaya, Cara Budidaya Mudah, Untung Gede, Permintaan Ekspor Sangat Tinggi
- Kusumaningrat, Pembudidaya Buah Naga Hitam Organik ~ Sebulan Panen Bisa Sampai 20 ton
- Kisah Sukses Agus Roma ~ Omset 35 Juta Dari Usaha Budidaya Buah Naga Merah
- Teknik Budidaya Jambu Air Kancing ala Rasmidi Dengan Pola Tanam Buah Dalam Pot