Banyak pelaku usaha yang awalnya hanya iseng menjalankan bisnis, namun berkembang hingga bisnisnya menggurita, salah satunya adalah Eni Rahman, pemilik Cireng Crispy. Bermula dari hanya menjual 30 bungkus rujak cireng, kini usahanya telah berkembang hingga mampu menjual hingga 9000 bungkus di bulan Ramadhan yang lalu. Seperti apa perjalanan usaha Ani mengembangkan usaha rujak cirengnya hingga tetap eksis?
Awal Mula Usaha Cireng Crispy
Tidak pernah terbayangkan oleh Erni Rahman menjadi seorang pengusaha sukses seperti sekarang ini. Pasalnya wanita yang sehari-hari disapa Ani ini awalnya hanya sekedar iseng-iseng membuat cireng dan memasarkan ke teman-teman saja. “Awalnya saya melihat ada cireng yang disajikan dengan bumbu rujak. Karena tertarik akhirnya saya coba-coba buat sendiri, eh ternyata cireng buatan saya banyak disukai,” kenangnya.
Ani mengaku menghabiskan waktu selama 2 bulan untuk uji coba resep sampai mendapatkan cireng yang diinginkannya. Setelah menemukan racikan yang pas, Ani mulai memasarkan secara kecil-kecilan dengan brand Cireng Crispy pada Agustus 2013. Ani mengaku awalnya hanya menjual sebanyak 30 bungkus cireng dengan modal sekitar Rp 200 ribu saja. Tidak disangka Cireng Crispy mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. “Awalnya saya tidak menyangka usaha saya berkembang seperti sekarang ini karena yang saya jual hanya cireng,” ujar Ani.
Cireng Crispy Lebih Crispy
Wanita yang juga berprofesi sebagai kepala sekolah taman kanak-kanak ini mengatakan Cireng Crispy memiliki keunggulan dari segi rasa kriuk (crispy) yang bertahan lebih lama dibanding cireng pada umumnya, yang diklaim Ani mampu bertahan selama 4 jam (krispynya) pasca digoreng. “Cireng Crispy berbeda dengan cireng lainnya yang biasanya akan menjadi lembek atau keras jika didiamkan dalam waktu lama,” terang Ani.
Meski kerenyahan Cireng Crispy mampu bertahan hingga 4 jam, namun ibu 2 orang anak ini mengaku tidak menggunakan bahan pengawet. Rahasianya ada pada racikan bumbu dan adonan yang digunakan agar cireng yang dihasilkan mampu bertahan lebih lama. Selain itu Cireng Crispy menawarkan 3 pilihan rasa yaitu Original, Vegetable (wortel dan bayam), dan Keju dengan harga jual sebesar Rp 15-17 ribu/bungkus. Isi 20 pcs Cireng yang sudah dilengkapi dengan sambal rujak.
Melihat ketatnya persaingan dengan semakin banyak brand rujak cireng yang terus bermunculan membuat Ani berpikir kreatif. Agar pelanggan tidak cepat bosan Ani melakukan inovasi dengan menghadirkan menu lain yaitu cilok dengan isi daging ayam yang ditawarkan seharga Rp 15 ribu/ bungkus isi 20 butir cilok yang telah dilengkapi dengan bumbu kacang.
Dalam sehari Ani mampu menjual rata-rata 5000 bungkus dan menghabiskan bahan baku 2 ton sagu. Bahkan pada bulan Ramadan yang lalu, Ani mengaku penjualan mencapai 9000 bungkus/hari atau jika dirupiahkan bisa mencapai Rp 70 juta/hari.
Pemasaran Usaha
Awalnya Ani mengaku lebih banyak memasarkan Cireng Crispy buatannya lewat media sosial miliknya. Tak disangka pemasaran yang sederhana tersebut mendapat respons yang positif baik dari saudara, rekan, mapun orang tua murid tempatnya bekerja. Bahkan tidak sedikit yang tertarik untuk ikut memasarkan Cireng Crispy.
Melihat banyak permintaan membuat Ani tertarik untuk menerapkan pemasaran dengan kerjasama keagenan. Sebagai persiapan Ani membuka rumah produksi yang mempekerjakan lebih dari 150 karyawan untuk menerima pesanan, serta sedang dalam proses mendaftarkan brand Cireng Crispy ke Ditjen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
“Dalam waktu dekat ini semua perizinan seperti hak paten, sertifikat halal dari MUI dan perizinan lainnya,” jelasnya. Sejak membuka keagenan pada September 2013, kini Cireng Crispy telah memiliki 10 distributor, dan lebih dari 500 reseller. “Reseller yang langsung datang ke sini saja bisa mencapai 100 orang, belum lagi reseller yang order lewat distributor,” ujarnya.
Untuk menjadi agen/reseller dari Cireng Crispy ini cukup melakukan pembelian minimal 10 bungkus maka anda akan mendapatkan harga reseller yaitu sebesar Rp 11 ribu/ bungkus. Namun jika anda ingin mendapatkan harga yang lebih murah maka bisa menjadi distributor dengan minimal pembelian 300-500 bungkus maka anda akan mendapatkan harga distributor sebesar Rp 8,5 – 9 ribu/bungkus.
Promosi dan Kendala Usaha
Ani sadar pentingnya promosi bagi sebuah usaha. Untuk itu Ani gencar melakukan promosi dengan cara dari mulut ke mulut, dan media sosial seperti facebook, twitter, instagram. “Menurut saya promosi yang paling baik untuk menjaring pelanggan adalah promosi dari mulut ke mulut, tapi saya juga tertarik untuk promosi dengan memasang iklan di media cetak untuk mencari distributor,” ujarnya.
Disinggung mengenai kendala, wanita yang hobi membaca puisi ini mengaku kendala yang kerap dihadapi adalah ketersediaan bahan baku. Karena membutuhkan bahan baku dalam jumlah banyak untuk memenuhi permintaan, bahan baku sering terlambat datang sehingga dapat mengganggu proses produksi. Selain itu tingkat persaingan yang ketat juga menjadi kendala yang dihadapi pada distributor dan reseller. “Terkadang ada persaingan harga sesama distributor agar mendapatkan reseller, kedepannya saya akan menentukan harga jual distributor ke reseller agar tidak terjadi persaingan sesama distributor Cireng Crispy,” tukasnya.
Info lebih lanjut tentang peluang bisnis menjadi agen / reseller usaha rujak cireng ini, hubungi:
CIRENG CRISPY
Jl. Swadaya Pondok Petir
RT 01/RW 09, Pondok Petir
Bojong Sari, Depok
www.jualcirengcrispy.blogspot.com
Baca juga:
- Bangkit Dari Hutang Rp 2 Miliar, Sukses Bisnis Caramel Milk Jam Rasa Move On
- Noor Rafita, Pemilik Usaha Rafita’s Cake ~ Booming Lapis Nangka Hasilkan Puluhan Juta
- Dini Hatta ~ Sukses Usaha Healthy Food Dengan Brand Dini Hari
- Triyono, Sukses Usaha Kedai Susu Beromset Puluhan Juta per Bulan
- Weiny Pemilik Weinz Cookies, Sukses Usaha Berkat Memiliki Hobi Membuat Kue