Guru Honorer Sukses Usaha Abon Ikan Lele Rumahan, Omset 25-35 Juta per Bulan

Ikan Lele. Mendengar namanya, kita sudah membayangkan wujud ikan yang berkumis seperti kucing, berkulit licin, hidup di air tawar dan berwarna gelap.  Saat ini ikan lele cukup populer di masyarakat baik dari segi pembudidaya ikan lele yang banyak peminatnya dan juga berbagai kuliner berbahan dasar ikan lele.

Dari segi cita rasa, ikan lele memiliki tekstur daging yang lezat, tidak dipenuhi tulang-tulang kecil seperti ikan pada umumnya, tidak bersisik dan enak disantap. Bisa terlihat dari banyaknya warung makanan yang menjual ikan lele ramai dikunjungi pembeli.

Penggemar makanan dari ikan lele memang banyak, penjualnya juga ramai, namun tahukah Anda jika ikan lele juga mengandung za-zat yang bermanfaat untuk tubuh? Tidak rasanya saja yang enak, tetapi kandungan nutrisi yang terdapat pada ikan lele bermanfaat untuk kesehatan tubuh.  Kandungan nutrisi apakah itu?

Manfaat Ikan Lele untuk Kesehatan

Ikan lele mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 seperti halnya salmon. Penting untuk nutrisi otak terutama anak-anak di usia pertumbuhan. Zat ini juga baik untuk kesehatan jantung.  Ikan lele kaya akan protein.  Satu ekor ukuran sedang mengandung sekitar 15.6 gram protein.  Jumlah tersebut mampu mensuplai kebutuhan protein bagi orang dewasa yang ingin membentuk otot ideal.  Mengkonsumsi ikan lele untuk menghasilkan bentuk otot yang diinginkan adalah salah satu solusinya.  Ikan lele juga banyak mengandung vitamin B12, kaya akan fosfor yang mencapai 167mg/100 gram yang bermanfaat untuk memberi energi dalam metabolisme lemak dan pati.  Selain itu, kandungan kalium dan natrium yang terdapat pada ikan lele mencapai 24,5 : 1 tergolong cukup tinggi sehingga mampu menjaga kesehatan cardio dan pembuluh darah.

Nah, kalau sudah tahu manfaatnya, ini sedikit tips bagaimana mengolah ikan lele menjadi masakan yang enak dinikmati.

Tips Cara Mengolah Ikan Lele untuk Menu Masakan

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, berikut adalah saran dari ahli masak ikan lele yang bisa dicoba.

1. Diberok dulu

Tujuannya agar ikan tidak berbau air kolam yang anyir setelah matang. Caranya, ikan dalam keadaan hidup keluarkan dari kolam dan ditampung dalam air bersih dahulu. Bisa juga dimasukkan dalam kolam kecil berisi air bersih. Saat pemberokan ikan lele tidak perlu diberi makan, tujuannya agar saat dimasak ikan lele bersih luar dalam dan tidak berbau anyir.

2. Garam

Untuk mempercepat proses potong, siapkan garam dan ember berisi tutup. Masukkan garam ke dalam ember yang berisi ikan lele dan pastikan ember tertutup rapat agar ikan tidak melompat keluar. Tidak perlu butuh waktu lama, ikan lele mati dan siap dipotong.

3. Jeruk nipis

Untuk menghilangkan lendir, membersihkan kulitnya dan mengurangi bau anyir bisa digunakan perasan air jeruk nipis.

4. Iris-iris

Agar bumbu bisa meresap masuk kedalam daging, tubuh ikan bisa diiris miring disepanjang badannya mulai dari belakang kepala hingga ekor.

Selain tips diatas, pemilihan ikan juga penting yaitu ikan yang tidak terlalu besar ukurannya. Satu kilogram berkisar 8 – 10 ekor sudah cukup untuk rasa yang bagus.

Nurul Hidayati, Sukses Dengan Bisnis Abon Ikan Lele

Untuk selanjutnya, buat Anda yang ingin mencoba usaha kecil di bidang kuliner tidak ada salahnya mencoba masakan dari ikan lele. Hitung-hitung buat menambah penghasilan. Selain harga ikan lele yang cukup murah, suppliernya pun mudah didapat. Budidaya ikan lele cukup marak di Indonesia. Tinggal sekarang bagaimana Anda meniatkannya, melaksanakannya dan tentu saja harus dilakukan dengan perencanaan terlebih dahulu.

Nurul Hidayati, Sukses Dengan Bisnis Abon Ikan Lele

Menu ikan lele banyak variasinya. Mulai dari pecel ikan lele, pepes, gulai, abon, hingga cemilan krupuk ikan lele. Levelnya pun mulai dari level warung-warung dipinggir jalan hingga menjadi menu utama di restauran dan hotel berbintang.

Salah satu yang cukup populer saat ini adalah abon ikan lele. Banyak contoh dari pelaku bisnis rumahan abon ikan lele yang sudah berhasil memasarkan produknya dengan omset yang lumayan menggiurkan.

Ibu Nurul Hidayati adalah salah seorang yang sudah berhasil menjalankan bisnis abon ikan lele dengan label Sekar Mutiara. Ia adalah seorang guru honorer di sekolah dasar di Kecamatan Menganti, Gresik Jawa Timur. Dengan modal awal Rp 5 juta, ia memulai usahanya ditahun 2010 dengan pendapatan awal Rp 600 ribu. Berkat respon pasar yang positif usahanya terus berkembang hingga mencapai dua kwintal lele yang harus dibeli setiap minggunya.

Keberhasilan Ibu Nurul Hidayati hingga mencapai omset Rp25 – 35 juta sebulan tidak luput dari kegigihannya dalam menjalankan usaha. Rasa percaya diri yang tinggi, mengikuti pelatihan dan pameran, dengan tetap menjaga mutu produk, melakukan terobosan dan berinovasi menciptakan kreasi menu baru serta metode pemasaran yang baik membuat usahanya maju pesat.

Bisnis Rumahan Abon Ikan Lele, Ide Cemerlang Meraup Untung

Selain Ibu Nurul Hidayati, ada juga kisah sukses Ibu Kartinah dari daerah Wates, Yogyakarta yang tanpa sengaja mencetus ide untuk membuat abon ikan dari lele afkiran. Ikan lele yang tidak laku dijual.  Mau tahu kisahnya?

Hartadi adalah suami Ibu Kartinah adalah pembudidaya lele beserta 2 sepupunya.  Usahanya berjalan sangat lancar.  Namun ada satu kendala yaitu ikan afkiran.  Ikan dengan ukuran agak besar dikembalikan oleh pembeli ke petani, lama-lama menumpuk jumlahnya dan membuat Hartadi kesulitan mencari pembeli.  Ibu Kartinah merasa kasihan melihat suaminya dalam masalah. Dengan niat membantu, tercetuslah ide untuk membuat abon ikan lele yang resepnya diperoleh secara kebetulan di sebuah majalah.

Dengan beberapa kali uji coba, akhirnya ia berhasil menemukan teknik yang paling tepat untuk membuat abon ikan lele massal.

Alhasil, abon ikan lele pun mulai diproduksi dan dipasarkan di pasar-pasar tradisional. Dengan modal awal sekitar Rp 2 jutaan untuk membeli peralatan masak, Ibu Kartinah memproduksi sekitar 3 kilogram per harinya.  Hanya berselang 4 bulan saja, Ibu Kartinah harus dibantu 3 orang pegawai untuk membantu memperlancar produksi hingga 8 kilogram per hari.

Melihat prospek usaha yang semakin meningkat, Hartadi pun berniat menitipkan produk abon ikan lele di beberapa pusat toko Oleh-Oleh di kota Yogyakarta dan kawasan Wates. Dengan biaya sekitar Rp 700 ribu ia pun memperoleh sertifikasi dari BPOM. Sejak saat itu produk abon ikan lele dengan merek HARKAT menembus pasar lebih luas dan produknya terpajang di hampir seluruh toko-toko besar di Yogyakarta.  Produksi ikan lelepun meningkat hingga 12 kilogram per hari.

Analisa Modal dan Penghasilan Untuk Kapasitas Produksi 10 kg Ikan Lele

Berikut adalah gambaran modal dan hasil yang didapat untuk kapasitas produksi ikan lele 10 kgs:-

Modal awal :

  • Kompor           : Rp. 250.000,-
  • Baskom           : Rp. 50.000,-
  • Wajan              : Rp. 200.000,-
  • Spinner            : Rp. 3.000.000,-
  • Hand sealer     : Rp. 500.000,-

TOTAL            : Rp. 4.000.000,-

Biaya produksi

  • Ikan lele 10 kg                        : Rp. 170.000,-
  • Bumbu-bumbu                        : Rp. 30.000,-
  • Minyak goreng                        : Rp. 35.000,-
  • Kemasan                                 : Rp. 14.000,-
  • Bahan bakar dan listrik           : Rp. 10.000,-
  • Tenaga kerja                            : Rp. 45.000,-

Total biaya produksi               : Rp. 304.000,-

HPP / kemasan (28)                 : Rp. 10.850,-

Harga jual                                : Rp. 15.000,-

Total pendapatan                    : Rp. 420.000,-

Keuntungan perhari               : Rp. 116.000,-

Kalau untuk sehari bisa untung Rp 116 ribu maka dalam satu bulan Anda bisa mendapatkan hasil bersih setidaknya Rp 3 jutaan.

Usaha ikan lele ini cocok untuk Anda yang ingin memiliki bisnis rumahan dengan modal kecil tapi untungnya lumayan. Silahkan mencoba!

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.