Menyantap mie akan lebih mantap bila disajikan saat masih panas. Hal itulah yang menginspirasi Armanto untuk membangun usaha mie ayam dengan penyajian yang berbeda. Ya, dengan menggunakan hot plate membuat cita rasa usaha mie ayam yang dikembangkan Arman sejak awal 2015 tetap terjaga. Seperti apa usaha Mie Ayam Hotplate Arman yang juga menawarkan kerja sama dengan investasi Rp 15 juta ini?
Awal Mula Usaha Mie Ayam Hotplate Arman
Kandungan karbohidrat yang tinggi membuat mie banyak diminati masyarakat sebagai pengganti nasi. Tak heran, banyak pelaku usaha yang menjalankan usaha kuliner mie ini. Persaingan pun kian ketat, memaksa para pelaku usaha terus berkreasi menghadirkan mie yang unik dan inovatif. Demikian juga dengan Armanto, pemilik usaha Mie Ayam Hotplate Arman. “Saya mencoba menampilkan sesuatu yang berbeda dari olahan mie biasa dan karena mie paling enak bila disajikan panas maka akhirnya saya memutuskan untuk menyajikannya dengan hot plate seperti penyajian steak,” jelas pria yang akrab disapa Arman ini.
Berbekal pengalaman bekerja di warung mie ayam milik pamannya selama 5 tahun, pada tahun 2015 ia mulai membuka usaha Mie Ayam Hotplate Arman di kediamannya, Jl. Padarasa, Perworejo, Jawa Tengah. Di awal memulai usaha, Arman mengeluarkan modal yang tidak terlalu besar yaitu sekitar Rp 15 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan usaha dan juga bahan baku.
Karena penampilan dan rasanya yang berbeda, serta penyajian di atas hot plate, Arman mendapatkan respons yang bagus dari masyarakat. Perkembangan usaha pun semakin bagus, dan semakin banyak pelanggan yang meminta kerja sama kemitraan. Maka, pada Januari awal 2016, Arman memutuskan membuka sistem kerja sama waralaba mie ayam hot plate miliknya.
Varian Mie Ayam Hotplate Arman
Mie ayam hot plate yang ditawarkan Arman terdiri atas dua jenis yaitu mie ayam dan mie sapi, dengan delapan varian. Yaitu, Mie Ayam Original, Mie Ayam Bakso, Mie Hot Plate, Mie Hot Plate Bakso, Mie Mangkok Pangsit, Mie Mangkok Pangsit Bakso, Bakso Original, dan Bakso Rusuk. Selain disajikan di atas wadah hot plate, keunggulan lain mie buatan Arman adalah tekstur mie yang kenyal dan tidak lembek ketika diolah. “Mie yang kita buat sehat, karena menggunakan bahan baku alami dan tanpa bahan pengawet,” ungkapnya.
Sementara dari segi harga, menurut Arman tidak jauh berbeda dengan mie kebanyakan. Misalnya, Mie Original Rp 6 ribu, Mie Hot Plate Bakso dan Mie Mangkok Pangsit Bakso berkisar Rp 10 ribu per porsi. “Hampir semua varian diminati konsumen,” ungkap Arman.
Peluang Bisnis Menjadi Mitra Mie Ayam Hotplate Arman
Sebagaimana kerja sama usaha pada umumnya, tentu saja akan ada biaya investasi yang akan dikeluarkan calon mitra yang ingin bergabung. Arman menawarkan dua paket investasi yaitu Paket Investasi 1 dengan harga Rp 15 juta dan Paket Investasi II Rp 20 juta. Dengan investasi tersebut, mitra akan mendapatkan berbagai keperluan usaha mulai dari gerobak, peralatan, spanduk banner, pelatihan karyawan dan juga bahan baku untuk 100 porsi awal. “Yang membuat Paket investasi II lebih mahal karena mitra akan mendapatkan sebuah mesin pembuat mie dengan kapasitas 10 kg per hari,” tambahnya.
Dalam kerja sama ini tidak ada royalty fee untuk investasi I sedangkan investasi II akan dikenakan royalty sebesar 2.5% per bulan. “Kita kenakan royalty fee karena pada Paket Investasi II tidak membeli bahan baku kepada kami, sedangkan untuk Paket Investasi I membeli bahan baku ke pusat,” jelasnya. Arman menerapkan kontrak kerja sama selama 5 tahun kepada para mitra dan bila kontrak tersebut habis maka mitra bisa memperpanjangnya dengan biaya yang dibicarakan lebih lanjut. Selain kontrak kerja sama, yang mengikat antara Arman dan para mitra ialah pembelian bahan baku seperti mie, daging ayam dan sapi serta minyak sayur, minimal per bulan sebesar 1 resep atau setara dengan 25 porsi mie dengan harga sekitar Rp 100 ribu.
Arman memperkirakan mitra dapat balik modal paling cepat selama tiga bulan. Balik modal tersebut dapat terjadi bila diasumsikan mitra bisa mendapatkan pemasukan Rp 280 ribu per hari atau sekitar Rp 8 juta per bulan. Setelah dikurangi beberapa pengeluaran bulanan seperti bahan baku, gaji karyawan, sewa tempat dan lain-lain dengan total pengeluaran per bulan mencapai sekitar Rp 5 juta. Maka keuntungan bersih yang diperoleh mitra sebesar Rp 3 juta. “Agar pencapaian balik modal tersebut terlaksana, maka tempat adalah salah satu kuncinya dan tempat paling pas untuk menjalankan usaha ini adalah yang banyak penduduk dan juga kampus,” ungkapnya. Saat ini, Arman mengaku telah memiliki dua orang mitra yang berada di Surabaya dan Lombok. Dalam waktu dekat, mie ayam hotplate yang dikembangkan Arman akan membuka cabang di 2 tempat yaitu Karawang dan Lampung.
Kendala dan Pemasaran Usaha
Tidak ada usaha yang tidak memiliki kendala, walaupun Cuma sedikit pasti dalam menjalankan usaha ada saja kendala yang menghadang. Dan hal tersebut diakui oleh Arman. Kendala yang kerap menghadang dalam menjalankan usaha ini adalah pada sumber daya manusia yang masih kurang dalam manajemen usahanya, untuk itu ia berusaha terus memperbaiki dan mengatasi kendala yang ada.
Dari segi pemasaran, Arman lebih memilih untuk mengikuti berbagai bazar dan juga pameran serta melakukan promosi di media lokal. Karena menurutnya promosi seperti itu sangat efektif dan masyarakat langsung bisa merasakan kelezatan dari mie olahannya.
Info lebih lanjut mengenai peluang bisnis franchise mie ayam ini, hubungi:
Mie Ayam Hotplate “Arman”
Jl. Padarasa, Perworejo, Jawa Tengah
Telp : 0858910753
Baca juga:
- Fendra Agoprilla Putra ~ Sukses Usaha Mie Nyonyor, Omset 90 -100 juta/ Bulan
- Intip Peluang Usaha Waralaba Mie Ayam PHD, Modal 10 Juta, 6 Bulan Balik Modal
- Andalkan Gaga Mie Telor A1 Sebagai Bahan Utama Aneka Olahan Mie Resto 99
- Peluang Bisnis Waralaba: Usaha Mie Ayam dan Bakso Semakit Hot
- Intip Peluang Bisnis Bersama Bakmi Ranjau ~ Waralaba Bakso Super Pedas