Kebab merupakan salah satu olahan daging yang sudah akrab dilidah masyarakat Indonesia. Pasalnya hampir di setiap sudut kota terdapat booth yang menjajakan olahan daging khas Timur Tengah tersebut. Kebab Papito salah satu brand yang ikut meramaikan persaingan usaha kebab sejak 2013. Menginjak tahun ketiga, Kebab Papito mulai melebarkan sayap usaha lewat jalur waralaba. Apa saja kelebihannya dan bagaimana cara menjadi mitranya?
Awal Usaha Waralaba Kebab Papito
Pengalaman merupakan guru yang berharga, mungkin pepatah tersebut cocok untuk menggambarkan perjalanan usaha Muhammad Syafril. Pria yang akrab disapa Syafril tertarik menekuni usaha kebab dengan menjadi Terwaralaba salah satu brand kebab yang menawarkan kerja sama waralaba. Sayang baru 5 bulan berjalan Syafril terpaksa memutuskan kerja sama secara sepihak lantaran pewaralaba (pemilik merek waralaba) dinilai sudah tidak sesuai dengan perjanjian yang ada di MOU. “Awal ceritanya yang manis-manis saja, tapi setelah saya bergabung baru ketahuan jeleknya,” sesalnya.
Kecintaannya pada kuliner kebab membuat Syafril bertekat tetap menekuni usaha kebab meski sudah putus kerja sama. Syafril mulai memikirkan inovasi dan menggunakan brand sendiri. Sebagai referensi Syafril berkeliling tempat yang menjual kebab, hingga sampailah di sebuah restoran yang menyajikan menu kebab. “Rasa kebab di restoran tersebut sangat berbeda dari kebab yang ada dikaki lima,” ujarnya.
Bersama sang istri, Syafril mencoba menciptakan kebab dengan cita rasa khas restoran namun dengan harga kaki lima. Setelah melakukan uji coba resep dan test food ke saudara-saudara, akhirnya Syafril berhasil menghadirkan saus khusus yang berbeda dari kebab yang ada di kaki lima. Maka pada Maret 2013 Syafril memberanikan diri membuka usaha kebab yang diberi nama Kebab Papito di bilangan Haji Baping, Cijantung, Jakarta Selatan. Karena sebelumnya telah memiliki gerobak dan peralatan usaha kebab, Syafril mengaku hampir tidak mengeluarkan modal untuk mendirikan Kebab Papito. “Paling hanya mengganti stiker pada gerobak saja,” akunya.
Lokasi yang ramai membuat Kebab Papito tidak pernah sepi dikunjungi pelanggan. Bahkan hanya dalam waktu 5 bulan Syafril membuka cabang keduanya, disusul 7 bulan kemudian cabang ketiga. Agar Kebab Papito semakin berkembang, Syafril menawarkan kerja sama waralaba, kebetulan ada seorang rekan yang tertarik untuk menjadi mitra.
Karena masih terbilang baru, Kebab Papito belum memiliki perizinan standar untuk mewaralabakan usaha. Meski begitu Syafril mengaku sedang mengurus semua perizinan yang dibutuhkan. Sejak diwaralabakan Mei 2015 Kebab Papito telah memiliki 6 cabang dan 3 terwaralaba (mitra) yang tersebar di Jakarta, Depok, dan Bekasi. “Dalam waktu dekat ini akan buka satu terwaralaba lagi di lebak Bulus-Jakarta Selatan,” ujarnya.
Kebab Papito Tawarkan Banyak Varian Rasa
Bosan makan kebab yang begitu-begitu saja? Tak ada salahnya mencoba Kebab Papito. Pasalnya Kebab Papito menawarkan banyak varian rasa mulai dari Original, Blackpepper, Barbeque, Korean Hot Spicy, Ula La, dan Meat Addict. “Menu Ula La merupakan kebab dengan citarasa pizza, sedangkan meat addict adalah kebab yang berisi daging, sosis, dan daging burger tanpa sayuran,” ujar pria 32 tahun tersebut.
Aneka varian tersebut dapat dinikmati dalam 3 ukuran yaitu Mini, normal, dan XL (Extra large). Namun khusus kebab meat addict hanya tersedia dalam ukuran XL saja. Syafril menambahkan selain banyak pilihan rasa, yang membedakan Kebab Papito dari produk sejenis ada pada teknik memasak dan mayones yang digunakan. “Saya juga menggunakan daging kebab kualitas premium dengan komposisi 70% daging dan 30% lemak sehingga lebih terasa dagingnya,” ujarnya berpromosi.
Selain aneka menu kebab Keba Papito juga menawarkan Burger dengan 3 pilihan rasa yaitu original, green tea, dan red velvet. Harga yang ditawarkan juga cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 11-25 ribu/porsi untuk kebab, dan rp 13-15 ribu/porsi untuk burger. Dalam sehari Syafril mengaku mampu meraih omset minimal Rp 500 ribu/hari.
Modal Usaha Menjadi Terwaralaba Kebab Papito
Untuk menjadi terwaralaba Kebab Papito investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 50 juta. Dari investasi tersebut calon terwaralaba (mitra) akan mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk membuka usaha kebab mulai dari gerobak, peralatan memasak, stok bahan baku untuk 7 hari, hingga media promosi berupa brosur dan banner. “Pokoknya terwaralaba tidak perlu membeli barang apapun lagi semua sudah saya sediakan, bahkan hingga kunci gembok sekalipun,” ujar Syafril. Investasi tersebut belum termasuk sewa tempat dan berlaku untuk kontrak kerja sama selama 5 tahun yang dapat diperpanjang dengan membayar franchise fee sebesar Rp 10 juta untuk kontrak kerja sama 10 tahun kemudian. Tidak lupa terwaralaba akan diberikan pelatihan cara membuat kebab yang sesuai dengan standar kebab papito. Agar tidak terjadi persaingan antar sesame terwaralaba Kebab Papito, Syafril memberikan proteksi wilayah dengan radius 1 kilometer.
Yang menarik bagi terwaralaba yang kesulitan mencari karyawan dan lokasi, Syafril akan mencarikannya tanpa dikenakan biaya tambahan. Sedangkan untuk menyeragamkan rasa, terwaralaba diwajibkan membeli bahan baku berupa tortilla, daging kebab, saus, mayonese, roti burger, dan daging burger dengan harga berkisar Rp 12-13 ribu/ item tanpa minimal pembelian dan ongkos kirim ditanggung terwaralaba.
Balik Modal Usaha
Syafril mengatakan terwaralaba Kebab Papito dapat balik modal kurang dari setahun dengan asumsi terwaralaba mampu mendapatkan omset minimal Rp 500 ribu/ hari atau Rp 15 juta/ bulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat dan biaya operasional lainnya maka terwaralaba akan mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 5,2 juta/ bulan atau sebesar 35% dari omset.
Untuk mencapai target tersebut faktor lokasi sangat berpengaruh. Menurut suami dari Naomi Nilamsari ini lokasi yang cocok untuk membuka gerai Kebab Papito adalah di pusat keramaian seperti mal, depan minimarket, kawasan perkantoran, kampus, atau sekolah. “Agar terwaralaba tidak salah pilih lokasi saya selalu melakukan survey ke lokasi yang diajukan oleh terwaralaba,” terangnya.
Kendala dan Promosi Usaha
Sama seperti pelaku usaha lainnya dalam menjalankan usaha Kebab Papito Syafril pun kerap menghadapi kendala. Menurut Syafril kendala yang kerap dihadapi lebih pada masalah cuaca di mana jika sedang musim hujan maka penjualan bisa menurun drastis. Selain itu sulitnya mencari karyawan juga menjadi kendala tersendiri. “Padahal pengangguran banyak, tapi tetap saja sulit mencari karyawan yang bisa bertahan lama,” keluhnya.
Sadar usahanya masih seumur jagung, Syafril gencar melakukan promosi. Promosi yang sering dilakukan oleh Syafril adalah melalui website, media sosial, serta mengikut bazaar. Agar brand Kebab Papito semakin dikenal lagi, kedepannya Syafril berencana untuk memasang iklan di media cetak dan ikut pameran waralaba.
Informasi lebih lanjut mengenai usaha waralaba kebab ini, hubungi:
KEBAB PAPITO
Jl. Bulak Sari No. 76, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta Timur
Telp: (021) 08989021, 081288861983
Email: info@kebabpapito.com
Website: www.kebabpapito.com
Baca juga: