Memiliki usaha yang menguntungkan adalah idaman bagi semua pelaku usaha. Nah, untuk menggapai sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama di bidang pemasaran yang jadi ujung tombak usaha. Salah satunya membuka usaha atau meluncurkan produk/jasa yang disesuaikan dengan momen tertentu. Misal saja momen bulan Ramadhan, Lebaran, Natal, Tahun Baru, Valentine dan lainnya.
Dengan memanfaatkan momentum tertentu, banyak pelaku usaha yang mendadak kebanjiran pesanan. Misal saja saat puasa dan menjelang lebaran. Para pelaku usaha di bidang kuliner tentu disibukkan dengan pesanan yang melonjak 3-4 kali dari bulan-bulan biasanya. Begitu juga dengan usaha di bidang fesyen yang diburu masyarakat yang ingin menggunakan busana baru saat berlebaran.
Memulai usaha di saat-saat tertentu ini juga bisa jadi penyemangat pemula dalam merintis usaha. Maklum jika mulai usaha namun kurang direspons konsumen tentu bisa membuat semangat usaha layu, bahkan banyak pelaku usaha menyerah dan gagal. Meskipun hal lumrah bagi pelaku usaha bahwa bulan-bulan pertama sulit mencapai target omset yang ditentukan. Pasca lebaran, momentum Idul Adha, Natal dan Tahun Baru hingga Valentine bisa dijadikan langkah awal memulai usaha.
Selain memanfaatkan momen, pelaku usaha juga harus memperhatikan pangsa pasar yang akan dituju. Jika produk/jasa yang akan ditawarkan membidik kelas menengah atas, jangan ragu membuka usaha di kawasan elit. Sebaliknya jika usaha Anda menyasar kelas bawah, pilih lokasi yang padat penduduk dan ramai. Setelah menentukan segmen pasar langkah berikutnya adalah juallah produk/jasa yang benar-benar dibutuhkan masyarakan sekitar. Misal sekitar perkantoran, Anda bisa membuka restoran. Begitu juga di sekitar kampus, Anda bisa membuat laundry.
Berikutnya adalah tentukan harga sesuai dengan segmentasi yang Anda sasar. Jangan pernah sekali-sekali menawarkan barang/jasa terlalu mahal di lingkungan yang memiliki daya beli lemah. Sesuaikah produk yang dijual dengan rata-rata penghasilan konsumen yang Anda tuju.
Langkah berikutnya adalah menentukan lokasi usaha yang tepat. Dalam usaha, lokasi harus strategis untuk menarik minat pembeli. Banyak pelaku usaha yang salah dalam menentukan lokasi usaha. Meskipun menyasar kelas menengah atas,hindari membuka usaha di mal yang sepi, jauh lebih baik membuka di mal yang ramai meski sewa tempat yang lebih mahal. Sementara itu, jika menyasar kelas menengah bawah pilih lokasi usaha di pusat keramaian, perempatan jalan, dekat minimarket, dekat kampus atau kompleks perumahan.
Hal yang tak boleh dilupakan adalah promosi yang gencar dalam memulai usaha. Berpromosi pun bisa berbagai macam cara dilakukan baik melalui media cetak, elektronik maupun internet. Yang saat ini sedang ramai memang media sosial bisa digunakan sebagai media promosi, namun bagi usaha yang serius dan professional, tetap tak bisa selamanya. Kecuali membuat website professional, mengikuti pameran, menyebar brosur dan spanduk serta iklan di berbagai media.
Terakhir adalah kreativitas para pelaku usaha benar-benar dituntut agar bisa bersaing di tengah ketatnya pelaku usaha sejenis. Kreativitas usaha mutlak dilakukan agar pelanggan tak cepat bosan. Setidaknya tiga bulan sekali harus ada hal baru di usaha yang ditawarkan. Apa itu produk, rasa, kemasan maupun branding (tempat usaha/gerai).
Baca juga:
- Tips & Strategi Memulai & Membuka Usaha Dengan Modal Kecil, Menghasilkan Untung Yang Besar
- Belajar Dari Kegagalan Usaha Mas Jono Untuk Mencapai Kesuksesan
- Tiga Kunci Sukses Pemasaran Dalam Pengembangan Usaha
- Langkah Mengatur Keuangan Dengan Baik Dapat Memajukan Usaha / Bisnis
- Bagaimana Cara Mengembangkan Usaha Dengan Modal Kecil?