Pada hari Selasa, gubernur Bank Jepang menyatakan bahwa jika ekonomi dan harga menunjukkan kinerja yang diharapkan, bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan lebih jauh lagi. Yen Jepang, yang naik sekitar 146 terhadap dolar AS, pulih dari kemerosotan selama dua minggu di bawah pandangan agresif terhadap kebijakan moneter BOJ.
Langkah agresif BOJ dan gubernurnya Kazuo Ueda ini telah menyebabkan penguatan yen Jepang (JPY) terhadap mata uang utama lainnya, termasuk dolar AS. Nilai tukar USD/JPY telah turun hingga hampir 150, menandai posisi yen terkuat sejak Maret.
Apresiasi yen sebagai mata uang “anti-risiko” telah memberikan dampak berantai pada pasar dunia, berkontribusi pada kondisi keuangan yang lebih ketat dan meningkatnya penghindaran risiko di kalangan investor.
Korelasi Bitcoin Dengan Aset Tradisional
Bitcoin telah menunjukkan peningkatan korelasi dengan aset berisiko tradisional, seperti saham. Lonjakan yen baru-baru ini telah menyebabkan investor melepas posisi yang memanfaatkan yen berimbal hasil rendah untuk membeli mata uang berimbal hasil lebih tinggi, yang dikenal sebagai carry trade. Hal ini telah memberi tekanan pada Bitcoin, serta aset berisiko lainnya seperti saham teknologi.
Konsekuensi Jangka Panjang dan Volatilitas Jangka Pendek
Setelah BOJ menaikkan suku bunga dan memperketat kebijakan, perilaku harga Bitcoin dalam jangka pendek pasti akan tidak menentu. Sinyal dovish yang kuat dari Federal Reserve AS pada pertemuan mendatang akan mendorong yen lebih tinggi dan karenanya meningkatkan standar penghindaran risiko di pasar.
BTC saat ini diperdagangkan pada harga $58.233.
Dalam jangka anjang, jika aktivitas BOJ terus berhasil dalam memperbaiki lingkungan investasi dan meningkatkan likuiditas, maka Bitcoin akan mengikuti tren positifnya karena lebih banyak investor memilih aset alternatif.
Secara global dari perspektif keuangan, suasana hati investor, dan hubungan Bitcoin dengan aset konvensional dapat menjadi faktor terpenting yang memengaruhi pergerakan harga mata uang kripto.
Kinerja Bitcoin Dalam Perjuangan Melawan Resesi
Resesi yang akan datang memang menjadi isu yang memecah belah mengenai bagaimana hal itu akan memengaruhi harga Bitcoin. Beberapa orang mengatakan bahwa investor mungkin akan beralih ke mata uang kripto untuk berlindung karena mata uang ini merupakan semacam tempat penyimpanan nilai digital dan yang lainnya percaya bahwa ketika keadaan ekonomi menjadi tidak menentu, orang biasanya menarik uang dari investasi yang sangat spekulatif dan menaruh uang itu di mana pun mereka merasa paling aman.
Meskipun volatilitas jangka pendek sulit dihindari, nasib Bitcoin dalam jangka panjang bergantung pada berbagai faktor, yaitu sentimen investor, prospek ekonomi global, dan perilaku aset tradisional. Semakin matang Bitcoin melalui adopsi yang meluas, semakin penting Bitcoin dapat menjadi lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.