Beberapa kali gagal menjalankan usaha khususnya di bidang kuliner membuat Aden Subagio banyak belajar. Dengan pengalamannya tersebut, pria yang akrab disapa Aden ini sukses mengubah konsep usaha olahan daging ayam yang biasa ada di warung tenda pinggir jalan menjadi konsep resto yang nyaman. Dengan harga yang sangat terjangkau, konsumen bisa menikmati seporsi nasi ayam lengkap dengan sambal dan lalapan. Seperti apa usaha olahan daging ayam Sambel Lombok yang juga membuka sistem kerja sama ini?
Awal Usaha Olahan Daging Ayam Sambel Lombok
Dengan pasar yang besar, tidak salah jika usaha kuliner menjadi incaran banyak pelaku usaha. Salah satunya adalah Aden Subagio yang memilih untuk terjun ke usaha kuliner sebagai pilihannya.
Bisa dibilang usaha kuliner sudah melekat dalam diri pria yang akrab disapa Aden ini. Berbagai jenis usaha kuliner pernah dijalankannya walau semuanya berhenti di tengah jalan. Mulai dari usaha pecel lele, ayam bakar dan soto betawi, bakso, sosis bakar hingga roti bakar pernah dijalani. “Saya juga pernah usaha studio musik dan jualan baju, namun semuanya berhenti di tengah jalan,” ungkap Aden.
Namun, kegagalan demi kegagalan yang dialami Aden tidak membuatnya berhenti untuk mencoba membangun usaha. Malahan berbagai kegagalan tersebut dijadikan sebagai pelajaran untuk terus berkreasi menciptakan usaha yang berbeda.
Tepatnya sejak 6 bulan lalu, Aden memutuskan untuk membangun sebuah usaha olahan daging ayam dengan nama Sambel Lombok. Usaha yang dijalankan di daerah Pemulang, Tangerang Selatan ini memang menampilkan sesuatu yang berbeda.
Aden mencoba mengangkat usaha olahan daging ayam agar bisa naik kelas. Bila biasanya pecel ayam dijajakan di pinggir jalan dengan menggunakan tenda, kini Aden menyajikannya di resto yang bersih dan nyaman. “Saya mau mengangkat usaha pecel ayam biar bisa lebih modern,” jelasnya.
Sambel Lombok Tawarkan Harga Murah
Walau resto Sambel Lombok terlihat wah, namun jangan salah harga makanan yang dijajakan lebih murah dari harga pecel ayam di warung tenda. Hal tersebut dilakukan Aden untuk lebih memikat konsumen sehingga berbagai menu olahan daging ayam yang dibuat menjadi pilihan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua.
Berbagai menu yang ditawarkan resto Sambel Lombok sebagian besar adalah menu paket mulai dari paket ayam goreng, ayam bakar, mendoan hingga lele goreng. Semua menu tersebut ditawarkan mulai dari harga Rp 5 ribu hingga yang paling mahal Rp 29 ribu Untuk menu paket Rp 5 ribu konsumen sudah bisa menikmati satu porsi nasi, ayam, lalapan dan sambal. Untuk paket Rp 10 ribu konsumen bisa mendapatkan paha ayam, nasi sambal, lalapan dan es the manis. Sedangkan untuk paket Rp 29 ribu adalah paket komplit 2 porsi yang terdiri dari 2 ayam, 2 nasi yang terdiri dari 2 ayam, 2 nasi, 2 es teh manis, sambal, lalapan, 2 mendoan dan french fries. “Untuk paket Rp 5 ribu atau paket Cengli tidak setiap hari ada, tapi paling tidak dalam satu Minggu kami keluarkan paket tersebut,” ungkapnya.
Benar saja, dengan strategi harga “Gila” yang diberikan membuat banyak konsumen berdatangan. Hal tersebut bisa dilihat dari perkembangan usaha olahan daging ayamnya yang semakin pesat mulai dari omset yang bisa mencapai Rp 2,5 juta per hari hingga pembukaan cabang walau usaha yang dijalankan baru berjalan 6 bulan.
Peluang Bisnis Menjadi Mitra Usaha Sambel Lombok
Melihat respons yang baik dari masyarakat dan keinginan kuat untuk lebih mengembangkan usaha, satu bulan yang lalu pria yang juga memiliki usaha RM, HJ. Nur Lesehan ini membuka kesempatan kerjasama.
Bagi yang ingin memiliki usaha resto olahan ayam dengan harga yang murah, Manajemen Sambel Lombok siap mewujudkannya. Dengan investasi sekitar Rp 50 juta, masyarakat sudah bisa bergabung menjadi mitra. Menurut Aden, dengan investasi tersebut pihaknya sudah mempersiapkan semua kebutuhan usaha mulai dari interior tempat, karyawan, pelatihan, hingga suplay bahan baku. “Mitra hanya mempersiapkan tempat saja dengan ukuran sekitar 6 meter x 10 meter, sedangkan semuanya sudah kami persiapkan,” jelas pengusaha muda asal Brebes, Jawa Tengah ini.
Dalam kerjasama tersebut, mitra tidak akan dikenakan potongan atau fee setiap bulan. Namun mitra diwajibkan untuk membeli bahan baku terutama ayam, sehingga nanti mitra tinggal menggoreng atau membakarnya sesuai pesanan konsumen. Hal ini dilakukakan untuk mempertahankan kualitas rasa yang disajikan dengan resto Sambel Lombok.
Melihat pengalaman yang sudah ada, pria yang hobi touring dengan sepeda motor ini memberikan asumsi balik modal usaha dalam waktu 5-6 bulan. Untuk mencapai balik modal yang diinginkan, pihak pusat ternyata tidak tinggal diam. Berbagai marketing untuk memikat konsumen dilakukan. Mulai dari mengadakan acara lomba makan, makan gratis hingga membagikan voucher di lokasi usaha mitra.
Walau baru ditawarkan 1 bulan belakangan, namun respons masyarakat untuk kerjasama ini sangat menjanjikan. Saat ini resto Sambel Lombok sudah memiliki 4 cabang yang tersebar di sekitar wilayah Tangerang Selatan.
Info lebih lanjut mengenai usaha olahan daging ayam ini, hubungi:
SAMBEL LOMBOK
Jl. Raya Puspitek No. 69 A, Buaran, Serpong
Tangerang Selatan
Telpon : 081316515146 / 021-36718833
Website : http://sambellombok.com/
Baca juga:
- Gufron Gozali Sukses Meraih Omset Puluhan Juta Dari Bisnis Ayam Bakar Blangkon
- Usaha Franchise Uncle Dazs ~ Raih Untung Dari Cemilan Olahan Ayam ala Taiwan
- Heider Paris ~ Omset Rp 60 Juta dari Usaha Food Truck Ayam Galau Konsep Klasik
- Potensi Omset 5–10 Juta per Hari Dengan Menjadi Mitra Kolektif Resto Ayam Bakar Oven
- Ibu Rumah Tangga di Tegal Sukses Jalankan Usaha Fried Chicken