Sebuah produk baru bisa dikatakan produk yang baik bila mampu menjalankan fungsi utamanya. Sebagai contoh, sebuah handphone fungsi utamanya adalah untuk berkomunikasi (menelpon atau SMS). Jadi akan menjadi tidak ada artinya meskipun harganya mahal, warnanya dan modelnya bagus, model terbaru, dst, namun untuk menelpon sering putus, baterainya cepat habis, atau tombolnya terlalu sensitif, dan seterusnya.
Dalam menjual suatu produk, Anda harus mengetahui fungsi utama dari produk itu sendiri. Setelah itu baru Anda memperhatikan hal yang lainnya, seperti warna, kemasan, harga, bentuk, dan sebagainya. Dengan demikian, bila ingin bertahan lama dan berkembang, setiap usaha wajib memiliki produk yang ’baik’, tidak hanya harga yang terjangkau saja, namun juga harus handal.
Ciri-Ciri Produk Yang Handal
Dalam bahasa sederhana, produk yang handal dapat diartikan sebagai produk yang berkualitas, produk yang sesuai harapan konsumen. Untuk lebih mudahnya, berikut ini beberapa kriteria / ciri-ciri sebuah produk handal atau tidak :
1. Produk tersebut memiliki umur ekonomis yang cukup lama.
Semakin lama umur atau usia penggunaanya akan semakin baik bagi konsumen. Sebagai contoh, kalau konsumen membeli roti tawar, maka semakin lama (tanpa upaya negatif, tentunya) roti tersebut bisa bertahan dan dapat dimakan, semakin handal roti tersebut.
Kalau konsumen membeli sepatu, maka dengan harga yang dibayarkan, semakin lama sepatu tersebut bisa bertahan dan dapat digunakan, semakin handal sepatu tersebut. Bahkan pada beberapa contoh, produk tersebut semakin handal, karena mampu bertahan lama dari usia atau umur ekonomis wajarnya. Misalkan, dengan membeli sepatu dengan harga Rp 30.000 seorang konsumen cukup tahu diri bahwa sepatu tersebut bisa bertahan 3 bulan saja sudah bersyukur, namun ternyata sudah 6 bulan lebih sepatu tersebut masih layak digunakan, maka produk tersebut sudah sangat memenuhi kriteria handal yang pertama.
2. Apabila produk tersebut mengalami kerusakan mudah diperbaiki.
Mudah di sini, bisa berarti mudah dicari komponennya yang rusak, karena banyak dijumpai di berbagai toko yang ada, maupun mudah dalam memperbaikinya.
Sebagai contoh, sebuah produk kursi yang rusak karena bautnya patah, konsumen dengan mudah membeli baut pengganti di banyak toko serta dapat memperbaikinya sendiri, atau kalaupun minta tolong orang, dengan mudah menemukan orang atau bengkel yang bisa memperbaiki kursi tersebut.
Sebaliknya produk yang tidak handal adalah produk yang spare partnya sulit dicari, kalau rusak sulit diperbaiki dan kadang-kadang harus menunggu waktu yang lama untuk memperbaikinya.
3. Kerusakan salah satu komponen tidak akan berpengaruh banyak pada fungsi utama produk tersebut.
Seperti kita ketahui sering kali sebuah produk terdiri atas berbagai komponen. Sebagai contoh produk inovatif ’sandal boneka’. Produk tersebut dikatakan handal apabila misalnya karena suatu sebab hiasan bonekanya lepas atau rusak, sandal tersebut tetap bisa dan pantas digunakan. Jangan sampai hanya karena itu, sandal tersebut menjadi tidak bisa digunakan atau menjadi memalukan bila digunakan.
4. Mudah digunakan dan mudah dirawat.
Ciri selanjutnya adalah bahwa produk yang handal harus mudah digunakan, mulai dengan pemasangan yang mudah, maupun petunjuk penggunaan yang mudah dipahami, sehingga konsumen tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menikmati manfaat produk tersebut.
Di samping itu, produk tersebut harus memberi kemudahan bagi konsumen untuk merawatnya. Sebagai contoh produk ’Baju’ yang baik adalah baju yang tidak hanya mudah dipakai namun juga harus mudah dirawat, dengan perawatan pada umumnya. Semakin sulit dipakai dan semakin sulit perawatannya (mencuci dan menyimpannya, misalnya), semakin tidak handal produk tersebut, karena menimbulkan masalah tambahan bagi konsumen.
5. Ramah lingkungan.
Saat ini dengan terus menurunnya kualitas lingkungan di sekitar kita, semakin menuntut produk yang ramah lingkungan, tidak hanya bahan baku yang digunakan saja yang harus ramah lingkungan, namun masa penggunaan dan sampah yang dihasilkan pun harus ramah lingkungan, syukur-syukur tidak menghasilkan sampah, dengan kata lain semua komponen dapat dikonsumsi oleh konsumen.
Demikianlah beberapa hal berkaitan dengan ’baik’-nya sebuah produk, produk yang handal memang tidak akan menjamin 100% akan laku atau berhasil di pasar. Namun, paling tidak dengan memiliki produk yang handal, sebuah unit usaha akan lebih mudah mendapat apresiasi dan pujian dari konsumen, karena konsumen mendapat produk yang sesuai atau bahkan melebihi harapannya. Semoga artikel di atas bisa memberikan manfaat untuk usaha Anda.
Baca juga: