Aneka kuliner olahan daging memang banyak digemari masyarakat, tidak terkecuali Burger, Sosis, juga Hotdog. Adalah Zaenudin tertarik menekuni usaha olahan daging khas Eropa dengan mendirikan Winnie Burger. Meski sempat vakum, Winnie Burger siap menggebrak pasar lewat tawaran kemitraan dengan investasi sangat terjangkau: Rp 1 juta-an dan cepat balik modal dalam satu bulan. Apa saja kelebihannya dan bagaimana cara menjadi mitranya?
Awal Usaha Winnie Burger
Usaha kuliner memang tidak ada matinya. Selama manusia masih membutuhkan makanan, selama itu juga usaha kuliner akan tetap berprospek. Tak heran bila banyak pelaku usaha yang tertarik menggeluti usaha kuliner, salah satunya adalah Zaenudin yang mencoba peruntungannya di usaha olahan daging khas Eropa seperti Burger, Sosis, dan Hotdog yang banyak disukai masyarakat. “Selain banyak disukai, Burger terbukti bukan makanan musiman, karena masih bertahan dengan proses pembuatan yang simple,” ujarnya.
Maka dengan modal awal sebesar Rp 1 juta untuk membeli gerobak dan bahan baku awal, pria yang akrab disapa Zaenudin ini membuka usaha Winnie Burger pada Maret 2008 di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebelumnya Zaenudin terlebih dahulu melakukan uji cob a produk sampai menemukan rasa burger yang pas. “Sebagai pembanding saya sekeluarga mencicipi Burger di salah satu waralaba burger terkenal dan mencoba membuat Burger seperti itu, namun ternyata keluarga saya banyak yang bilang lebih enak Burger buatan saya. Dari situ saya semakin pede membuak usaha Burger,” terangnya. Tidak salah keputusan Zaenudin membuka usaha Winnie Burger, pasalnya dihari pertama membuka gerai Zaenudin mampu meraup omzet hingga Rp 200 ribu/hari. Sayang saat sedang asyik menjalankan usahanya, Zaenudin terpaksa vakum pada tahun 2010 lantaran kesibukan pekerjaannya. “Kebetulan saat itu saya dapat promosi sehingga kesibukan di kantor semakin tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.
Namun ditengah kondisi yang serba mahal seperti sekarang ini membuat Zaenudin tertarik untuk meneruskan usaha Winnie Burger pada Januari 2016. Bahkan agar lebih cepat berkembang Zainudin menawarkan kerja sama kemitraan bagi siapa saja yang tertarik menjadi mitra Winnie Burger.
Namun sayang Winnie Burger belum memiliki perizinan apapun. “Kedepannya saya berencana untuk melengkapi perizinan yang dibutuhkan untuk membuka usaha kemitraan,” akunya. Kini Winnie Burger telah memiliki 3 mitra yang terletak di Jakarta, Cilebut-Bogor, dan Babelan-Bekasi.
Produk dan Harga Winnie Burger
Banyak yang mengatakan nama itu merupakan sebuah doa, dan hal tersebut sangat disadari Zaenudin. Menurutnya nama Winnie berasal dari bahasa Inggris Win yang berarti menang, dan Nie yang berarti Nih Ye yang jika digabung menjadi menang nih ye. “Saya berharap Winnie Burger menjadi pemenang di hati masyarakat dan semakin berkembang kedepannya,”ujarnya.
Ada 4 macam menu yang ditawarkan Winnie Burger yaitu Mini Burger, Big Burger, Hotdog Sosis, dan Sosis Bakar. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau yaitu berkisar Rp 3-5 ribu/porsi, tidak heran bila Zaenudin mengaku mampu menjual minimal 60 porsi per hari dengan omset mencapai Rp 8,4 juta/bulan.
Dengan harga jual yang sangat terjangkau, Zaenudin mengaku ingin menyasar segmentasi pasar menengah ke bawah. Menurut Zaenudin segmentasi pasar menengah ke bawah sangat besar potensinya dan sangat cepat perputarannya. Dengan harga jual yang terjangkau tak heran bila Zaenudin mampu menjual hingga 100 porsi/hari. “Meski untung sedikit tapi kalau kuantitasnya besar maka hasilnya juga akan besar, “ terangnya.
Peluang Bisnis Menjadi Mitra Winnie Burger
Tak hanya harga jual saja terjangkau, Winnie Burger juga menawarkan 2 pilihan paket investasi terjangkau yaitu paket A sebesar Rp 1,35 juta dan Paket B sebesar Rp 1,8 juta. Untuk Mitra Paket A akan mendapatkan booth portable, bahan baku awal berupa roti burger, beef burger, roti hotdog, sosis, saus, dan mayones, serta media promosi berupa X-banner.
Sedangkan untuk paket B akan mendapatkan kelengkapan seperti Paket A ditambah dengan peralatan seperti kompor gas 1 tungku, selang dan regulator, wajan Teflon, pencapit, 3 buah botol wadah saus dan mayones.
Zaenudin mengklaim paket investasi Winnie Burger merupakan yang termurah di kelasnya. Karena itu, Zaenudin mengaku pernah ditelepon salah satu competitor. “Orang yang membeli paket kemitraan burger pasti modalnya terbatas, kalau mereka punya banyak modal tidak mungkin beli kemitraan burger,” ujarnya.
Investasi tersebut diluar sewa tempat dan berlaku untuk kontrak kerja sama selamanya. Meski investasi terbilang murah, namun mitra akan diberikan pelatihan memasang dan menyajikan Burger, Hotdog, dan Sosis Bakar yang menarik Zaenudin menawarkan kesempatan menjadi Master Franchise bagi mitra pertama yang buka di suatu kota tanpa biaya tambahan. Nantinya Master Franchise diberikan hak untuk mengembangkan Winne Burger di kotanya. “Mitra juga tidak dikenakan biaya royalty fee setiap bulannya,” ujarnya.
Guna kelanjutan kerja sama, mitra diwajibkan membeli bahan baku berupa roti burger mini seharga Rp 900/pcs, besar dan hotgog sebesar Rp 1300/pcs, beef burger mini dan besar senilai Rp 13-15 ribu/pack isi 10 pcs, sosis sapi seharga Rp 54 ribu/pack isi 25 pcs, saus sambal dan mayones Rp 14-26 ribu/pack. “Pembelian bahan baku tidak ada minimalnya, namun ongkos kirim ditanggung mitra.
Usaha Yang Cepat Balik Modal Dalam 1 Bulan
Ayah 2 orang anak ini mengatakan mitra bisa balik modal hanya dalam 1 bulan. Dengan asumsi penjualan 20 porsi/menu, maka mitra akan meraup omset sebesar Rp 8,4 juta/bulan. Setelah dikurangi biaya operasioanl, gaji karyawan, sewa tempat dan pembelian bahan bakku maka mitra akan mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 1,9 juta/bulan.
Guna mencapai target balik modal tersebut, Zaenudin menyarankan mitra membuka d ilokasi yang strategis dan banyak anak-anak seperti sekolah, tempat kursus, minimarket, atau diperumahan padat penduduk. Selain tepat dengan segmentasi yang dituju, sewa tempat di lokasi tersebut tidak terlalu mahal dibandingkan jika membuka gerai di mal.
Kendala dan Promosi Usaha
Zaenudin mengatakan tak menemukan kendala yang berarti. Hanya saja lantaran masih mengandalkan bahan baku dari supplier Zaenudin kerap kesulitan ketika supplier mengalami kendala produksi. Solusinya Zaenudin selalu melakukan persiapan dengan menyetok bahan baku. “Pernah supplier saya mengalami kerusakan mesin jadi tidak produksi sama sekali, dan pasokan bahan baku jadi terhambat,” terangnya.
Sadar usahanya masih seumur jagung, Zaenudin gencar melakukan promosi mulai dari mulut ke mulut, media sosial, hingga menyebar brosur. Menurut Zaenudin promosi dari mulut ke mulut merupakan promosi yang paling efektif. Kedepan Zaenudin juga tertarik untuk memasang iklan di media cetak dan mengikuti pameran.
Infomasi lebih lanjut mengenai usaha waralaba kuliner burger ini, hubungi:
Winnie Burger
Jl. Raya Bekasi km 18 No. 40, Rt 001/Rw 07, Jakarta Timur
No Telp : 085692667786, 081380769194
Pin BB : 52C730FC
Baca juga: