Kepedulian Minrod Lubis pada dunia pendidikan tanah air memberinya ide untuk membangun usaha bimbingan belajar Maestro Pelajar Indonesia (MPI) di tahun 1998. Dengan metode belajar dan berdiskusi membuat MPI mencetak siswa berpretasi di sekolah. Seperti apa usaha bimbel yang telah beroperasi 17 tahun dan memiliki 16 cabang serta 16 Terwaralaba (Mitra) ini?
Awal Usaha Bimbel Maestro Pelajar Indonesia
Rendahnya tingkat pendidikan di tanah air dan masih jarangnya usaha bimbingan belajar saat itu, menjadi alasan Minrod Lubis membangun usaha bimbel Maestro Pelajar Indonesia (MPI) di tahun 1998. Fernando Mula, Manajer Franchise MPI Maestro Group mengatakan saat pertama, MPI adalah bimbel biasa yang hanya memanfaatkan lokasi usaha yang dipinjam dari seorang teman. Modal yang digunakan pun tak besar, hanya sekitar Rp 7 juta. Modal mempersiapkan berbagai keperluan usaha mulai dari meja kursi dan perlengkapan lainnya.
Masih jarangnya bimbel saat itu, membuat respoons masyarakat cukup bagus. Apalagi metode pelajaran disampaikan dengan cara diskusi yang membuat siswa tak bosan.
Serius Tapi Santai
Dibandingkan dengan usaha bimbel lainnya, MPI memang tidak memiliki metode belajar yang spesifik. Mereka lebih menekankan pada suasana belajar yang serius tapi santai di mana siswa bisa belajar sambil berdiskusi dengan para mentornya.
Dalam memberikan materi pada siswa, MPI menyiapkan beberapa kelas yang dinamai dengan nama tokoh yang tidak asing lagi seperti Dalton, Lewis, Maxwell, Einstein dan beberapa nama lainnya. Agar susasana belajar lebih kondusif, dalam satu kelas hanya diisi maksimal oleh 15 orang siswa.
Selain ruang belajar, ternyata MPI juga menyiapkan ruang diskusi yang bisa digunakan siswa untuk berdiskusi seputar materi yang diajarkan.
Para pengajar yang menjadi ujung tombak MPI adalah para pengajar terpilih yang berasal dari lulusan berbagai perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Bukan hanya itu para pengajar atau mentor juga dituntut hanya bisa menguasai berbagai materi yang akan diajarkan, memiliki sikap yang ramah dan sayang terhadap siswa.
Dijelaskan Mula, tiap minggu siswa belajar selama 6 hari dengan durasi selama 3 jam tiap pertemuan. Yang unik dari 6 hari pertemuan tersebut, waktu untuk belajar seperti menerangkan materi hingga melakukan berbagai tes dan evaluasi hanya dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan durasi selama 90 menit. Sisanya adlaah kegiatan berdiskusi dengan para mentor. Untuk satu mentor biasanya hanya berdiskusi dengan 7 orang siswa.
Berbagai pelajaran diajarkan di MPI mulai dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika dan berbagai disiplin ilmu lainnya yang biasa diajarkan di sekolah baik sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) biaya untuk bisa bergabung dengan MPI sekitar Rp 6 juta per tahun yang bisa dibayar 9 kali.
Kerja Sama Waralaba
Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, membuat banyak masyarakat menanyakan seputar kerja sama yang ditawarkan. Karena itu, sekitar tahun 2006 MPI Maestro Group membuka penawaran kerja sama.
Investasi yang dibutuhkan untuk bisa bergabung menjadi Terwaralaba (Mitra) bisa dibilang sangat besar yaitu sekitar Rp 1,004 miliar. Investasi tersebut digunakan untuk berbagai keperluan usaha mulai sewa gedung selama dua tahun, membeli kursi, papan tulis, pendingin ruangan, meja, komputer dan software akuntansi, promosi baik itu brosur amupun spanduk untuk jangka waktu enam bulan, membayar gaji karyawan dan biaya operasional untuk enam bulan.
Dalam kerja sama ini, semua operasional dipegang manajemen pusat yang pastinya sudah berpengalaman. Mitra akan mendapatkan laporan seputar perkembangan usaha yang dijalankan. Untuk keuntungan sendiri, Mitra akan mendapatkan bagi hasil usaha tiap tahunnya mulai dari 52,5% hingga 77,5% tergantung pendapatan yang didapat. Usaha dengan kontrak kerja sama selama 5 tahun ini bisa diperpanjang dengan biaya perpanjangan 60% dari biaya franchise fee.
Meski investasi yang dikeluarkan cukup besar, namun Mula mengaku balik modal bisa dicapai dalam waktu 5 tahun. Balik modal tersebut bisa tercapai dengan asumsi bisa mendapatkan 100 siswa di tahun pertama, 200 siswa di tahun kedua dan terus bertambah untuk tahun-tahun berikutnya. Dengan keuntungan bersih sebesar Rp 31 juta di tahun pertama, Rp 113 juta di tahun kedua, Rp 288 juta di tahun ke tiga, Rp 452 juta di tahun keempat dan seterusnya.
Lokasi menentukan lama atau tidaknya balik modal yang akan dicapai Mitra. Untuk itu ada beberapa referensi lokasi usaha yang bisa dipilih untuk usaha bimbel seperti misalnya di tempat yang banyak terdapat sekolah.
Saat ini MPI Maestro Group sudah memiliki 16 cabang dan 6 Mitra yang tersebar di Depok, Tangerang, Cinere dan Pamulang. Untuk jumlah siswa yang bergabung sebanyak 7000 siswa dengan 360 pengajar yang siap membimbing para siswa untuk memahami materi yang diajarkan dan berprestasi di sekolahnya.
Kendala Usaha
Menurut Mula, risiko usaha secara umum yang sering ditemui adalah dalam hal memilih lokasi usaha yang berujung pada tidak tercapainya target atau balik modal karena minimnya siswa. Untuk itu pihak Pewaralaba (pusat) membolehkan Mitra untuk memindahkan lokasinya dengan biaya sendiri.
Info lebih lanjut mengenai usaha bimbel ini, hubungi :
Fernando Mula (MPI)
Jl. Salak Raya No. 160 Depok, Jawa Barat
Tlp : (021) 93728982
Website : www.bimbel-mpi.com
Email : maestro.group@yahoo.co.id
Baca juga:
- Usaha Bimbingan Belajar APIQ Mathematics, Waralaba Spesialis Matematika
- Waralaba Bimbel Pelajar Mandiri ~ Modal Rp 5 Juta, Setahun Sudah Balik Modal dengan Sistem Syariah
- Bimbingan Belajar Tiki Taka ~ Usaha Waralaba Dengan Metode Calisqro
- 30 Peluang Usaha Waralaba Bimbingan Belajar (Bimbel)
- Kiat Usaha Mantan Pegawai Kantoran Sukses Kembangkan Bisnis Sekolah Balita