Tren kuliner pedas bisa dibilang sudah berakhir beberapa tahun yang lalu. Namun dengan kreativitas yang terus di update pada produk yang ditawarkan membuat Mie SH (Super Hot) yang dirintis Basuki Rahmat bisa bertahan, bahkan terus berkembang. Mengandalkan 15 macam varian olahan mie bercita rasa pedas dengan jenis mie yang berbeda membuat satu cabang Mie SH bisa menghasilkan omset hingga puluhan juta tiap bulan. Seperti apa keunikan resto mie yang sudah memiliki 4 cabang usaha ini?
Usaha Mie Pedas Yang Berawal dari Hobi
Memiliki hobi menyantap makanan pedas membuat Basuki Rahmat sangat memahami tingkat kepedasan yang ditawarkan oleh berbagai usaha resto pedas yang ada. Namun dari puluhan resto yang menyajikan menu pedas yang didatanginya, pria yang akrab disapa Basuki ini tidak menemukan sensasi pedas yang pas seperti yang diinginkannya. “Dari yang pernah saya cicipi rasa pedasnya masih belum dapat, dan tingkat pedasnya belum pas dengan keinginan para pencinta makanan pedas seperti saya,” ujar Basuki.
Melihat celah bisnis dan banyaknya pencinta kuliner pedas di tanah air, Basuki memutuskan untuk terjun ke usaha kuliner pedas. Karena belum memiliki pengalaman membangun usaha kuliner pedas, Basuki memutuskan untuk mengambil franchise tahu pedas yang saat itu sedang menjadi tren. Selama beberapa tahun menjadi Mitra, Basuki mencoba untuk belajar dan mendalami potensi pasar kuliner pedas tanah air.
Berbekal ilmu dan pengalaman yang dimiliki, Basuki memutuskan untuk membuat usaha kuliner pedas di tahun 2013 dengan nama Resto Mie SH (Super Hot) di kawasan Cibinong, Bogor.
Berbeda dengan usaha resto pedas kebanyakan, Basuki mencoba mengusung menu mie sebagai jualan utamanya. Dipilihnya mie bukan tanpa alasan, karena mie merupakan makanan pokok kedua yang disukai semua kalangan dari anak-anak hingga orangtua.
Mise SH Tawarkan 15 Varian Mie Pedas
Bukan Basuki namanya bila tidak membuat sesuatu yang beda. Dengan pengalaman mencicipi berbagai menu pedas yang ada, Basuki mencoba menawarkan berbagai macam olahan mie pedas dengan 12 tingkat kepedasan yang mengunggah selera.
Pada 6 bulan awal usaha, Basuki hanya memasarkan menu Mie Original Pedas. Mie ini dibuat dengan mengolah mie yang ada dengan berbagai bumbu rahasia super pedas racikannya. “Saya memanfaatkan mie yang ada di pasar dan saya padukan dengan racikan bumbu pedas buatan saya,” ujarnya.
Setelah enam bulan usaha dan respons masyarakat semakin meningkat, Basuki mulai menambah varian menu pada usahanya. Tercatat hingga saat ini Mie SH memiliki 15 varian olahan mie dengan tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan dengan selera konsumen. Seperti misalnya Mie ayam Pedas, Mie Seafood Pedas, Mie Creami Keju Karbonara, Mie Susu, Mie Ramen, Mie Hot Plate Barberque dan berbagai varian menu mie lainnya. Untuk menu Mie Pedas Original, bisa ditambahkan topping sesuai keinginan konsumen seperti topping bakso, pangsit, sosis, dan lain sebagainya.
Yang unik dalam setiap varian menu mie yang ditawarkan, Basuki mencoba menggunakan jenis mie yang berbeda sehingga tercipta sensasi rasa yang berbeda dan tidak ditemui di tempat lain. “Untuk mienya kita gunakan jenis mie yang berbeda antar menu, dan untuk mie, ada yang kita buat sendiri dan ada yang kita ambil dari luar,” ungkap pria yang juga memiliki usaha Bimbel ini.
Bicara mengenai sensasi pedas, Basuki tidak menggunakan cabai bubuk melainkan menggunakan cabai alami dari jenis cabai setan yang memiliki sensasi pedas luar biasa. Cabai ini diolah dengan berbagai rempah pilihan sehingga menjadi sambal yang sangat pedas dan sambal inilah menjadi kunci dalam usahanya. “Untuk setiap level pedas dari level 1 sampai 12, dibedakan dari takaran sambal yang diberikan,” ujarnya.
Selain menu mie pedas, untuk memberikan pilihan pada konsumen agar tidak monoton, Basuki terus melakukan penambahan menu yang ditawarkan. Beberapa menu yang ada antara lain berbagai olahan ayam mulai dari ayam pecak segar, ayam sambal teri, ayam cabe ijo, ayam sambel pecel, hingga ayam sambel bawang dan berbagai varian nasi goreng. Semua menu yang ditawarkan, juga memiliki sensasi pedas yang luar biasa.
Karena menyasar kalangan anak muda sebagai pasar utama, maka harga yang ditarkan bisa dibilang terjangkau ulai dari Rp 11 ribu hingga Rp 18 ribu. Selain unggul pada menu yang disajikan, Basuki juga mencoba untuk memberikan kenyamanan lebih kepada para konsumennya. Hal tersebut dapat terlihat dari interior resto yang nyaman dengan perpaduan lesehan dan tempat duduk, juga tidak ketinggalan live music pada waktu-waktu tertentu yang bisa dinikmati para pengunjung.
Peluang Usaha Menjadi Mitra Waralala Mie SH
Perkembangan Mie SH yang menjanjikan, membuat banyak pihak yang ingin bermitra. Karena itu Basuki membuka dua paket penawaran kerja sama. Yang pertama adalah paket kerja dengan investasi Rp 45 juta yang merupakan kerjasama hak usaha dan investasi Rp 65 juta untuk kerjasama penuh.
Yang membedakan kedua sistem kerjasama ini ialah perlengkapan yang didapatkan mitra. Untuk investasi Rp 65 juta mitra akan mendapatkan semua kebutuhan usaha lengkap dan mitra tinggal menjalankan usaha, sedangkan untuk investasi Rp 45 juta mitra ahanya mendapatkan hak usaha (marketing tool) sedangkan peralatan dan perlengkapan disiapkan oleh mitra.
Dalam kerjasama ini, mitra akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari pusat selama 1 bulan pertama hingga mendapatkan training untuk karyawan. Kewajiban mitra ialah berupa royalty fee 2.5% dari omset dan membeli bahan baku utama yaitu mie dan bumbu dasar.
Dengan pengalaman yang ada, balik modal yang ditawarkan Mie Super Hot tidaklah lama yaitu kurang dari satu tahun. Balik modal tersebut bisa tercapai dengan asumsi penjualan 80-100 porsi mie per hari dengan omset per bulan sekitar Rp 3-4 juta. Hingga saat ini, Mie SH sudah memiliki 4 cabang yang berada di daerah Cileungsi, Cilegon, Cibubur dan Banjarmasin serta dalam waktu dekat akan membuka cabang di daerah Tambun, Bekasi.
Kualitas dan Inovasi
Kesuksesan Basuki mengembangkan usahanya tidak lepas dari kualitas menu yang ditawarkan. Dibandingkan dengan usaha sejenis, Mie SH memiliki citarasa yang kuat dengan memadukan rasa pedas, manis, dan gurih. “Kita menghindari rasa yang hambar, bagaimanapun tingkat kepedasan yang dipesan konsumen rasa kita tetap terjaga,” tambahnya.
Inovasi juga terus dilakukan Mie SH, paling tidak setiap 3-6 bulan sekali akan ada menu baru yang ditawarkan pada konsumen. Hal ini dilakukan agar konsumen pencinta pedas tidak bosan dengan menu yang ada dan selalu menunggu kejutan dari menu baru yang ditawarkan.
Selama menjalankan usaha ini, Basuki mengaku kerap terkendala dalam hal SDM, karena itu Basuki selalu selektif dalam memilih karyawannya. Paling tidak saat ini untuk satu cabang Mie SH ada sekitar 6-8 karyawan. “Pemilihan karyawan penting terutama untuk kepercayaan, kalau salah memilih akan merugikan kita,” jelasnya.
Basuki Rahmat mencoba berbagai tips suksesnya dalam membangun Mie SH, yaitu totalitas, mau terus belajar, jangan merasa puas, serta mental harus kuat yang sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah usaha.
Info lebih lanjut mengenai peluang usaha waralaba kuliner mie pedas ini, hubungi:
Mie SH
Jl. Raya Tegar Beriman, Pemda, Cibinong, Bogor
(Samping Gedung KNPI)
Tlp. 081316177698
Baca juga:
- Keunikan Rasa Mie Jogja Pak Karso Yang Patut Diketahui
- Fendra Agoprilla Putra ~ Sukses Usaha Mie Nyonyor, Omset 90 -100 juta/ Bulan
- Tangkap Peluang Bisnis Franchise Bersama Mie Ayam Hotplate Arman Dengan Investasi Rp 15 juta
- 30 Peluang Bisnis Franchise / Waralaba Mie Ayam dan Bakso
- Intip Peluang Usaha Waralaba Mie Ayam PHD, Modal 10 Juta, 6 Bulan Balik Modal