Jamu merupakan minuman tradisional yang terkenal banyak manfaatnya. Tak heran, di tengah tren gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi healthy food banyak masyarakat yang kembali melirik jamu sebagai minuman kesehatan, salah satunya adalah Marina Dewi Salim. Melihat peluang usaha yang masih terbuka, membuat Marina tertarik menekuni usaha jamu siap saji dengan brand Sinless Break. Seperti apa perjalanan usaha Marina mengembangkan Sinless Break?
Awal Berdirinya Sinless Break
Bakat dagang memang telah terlihat dalam diri Marina Dewi Salim sejak duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sewaktu sekolah Marina, sapaan akrabnya, pernah berjualan pakaian bekas, bubur ayam, hingga jualan kue. Bahkan ketika bekerja di salah satu stasiun televisi swasta pun Marine tetap mencari usaha sampingan dengan berjualan susu kedelai dan aksesori wanita. “Karena punya banyak kenalan kenapa tidak dimanfaatkan untuk berjualan,” ujarnya berseloroh.
Keinginan untuk memiliki momongan membuat Marina memilih untuk resign dari pekerjaannya di tahun 2012 dan fokus menjalani program hamil. Untuk mengisi kesibukan Marina memutuskan untuk membuka usaha kue dan menjalankan pola hidup sehat. “Kebetulan dari dulu saya memang senang olahraga dan makan sehat, kenapa tidak saya mulai lagi untuk pola hidup sehat,” ujarnya.
Untuk menunjang pola hidup sehat yang dijalaninya, Marina rutin mengkoknsumsi smoothies yang dibuatnya sendiri. Melihat masih sedikitnya pelaku usaha smoothies saat itu menarik Marina untuk menekuni usaha healthy food tersebut. Untuk melihat respons pasar Marina pun kerap menggugah foto smoothies buatannya yang ternyata banyak mendapat respons yang positif. “Banyak teman saya yang tertarik dan menanyakan resepnya, dan saya share komposisinya ke mereka. Mungkin namanya orang suka malas atau tidak menemukan bahan bakunya akhirnya banyak yang pesan ke saya,” terangnya.
Mendapat respons yang positif, membuat Marina semakin percaya diri untuk membuka usaha healthy food dengan merek dagang Sinless Break pada tahun 2013. Untuk memulai usaha Sinless Break ini, Marina mengaku menghabiskan modal sebesar Rp 20 juta yang digunakan untuk membeli peralatan usaha, botol, dan bahan baku awal. “Kebetulan usaha kue yang saya rintis bersama dengan adik saya sudah tutup karena susah bagi waktunya, jadi saya bisa fokus mengembangkan Sinless Break,” ujarnya.
Varian Produk Sinless Break
Di awal memulai usaha Sinless Break, Marina menawarkan healthy food berupa smoothies dan overnight oat. Namun seiring dengan berjalannya waktu semakin banyak pelaku usaha smoothies dan overnight oat yang bermunculan, membuat Marina harus memutar otak agar berbeda dari para pesaingnya. “Saya tipe orang yang sedikit anti mainstream, makanya saya berpikir untuk menciptakan diferensiasi produk healthy food,” jelasnya.
Kesukaannya mengkonsumsi jamu menginspirasi Marina untuk mencoba membuat dan memasarkan minuman tradisional tersebut, terlebih lantaran Marina sulit mencari jamu yang cocok di lidahnya. Bersama dengan sang ibu, Marina melakukan trial and error selama seminggu sampai menemukan racikan yang sesuai dengan seleranya.
Sama seperti sebelumnya, Marina kembali mem-posting hasil kreasinya di media sosial dan mendapat respons yang positif dari teman-temannya yang memesan jamu buatan Marina. Awalnya Marina hanya memproduksi jamu Beras Kencur dan Kunyit Asem, namun seiring dengan berjalannya waktu Marina mengeluarkan 3 varian jamu lagi yaitu Temulawak, Jahe Serai, dan Bir Pletok.
Sekilas memang tidak ada yang membedakan jamu buatan Marina dengan jamu yang ada di pasaran, hanya saja Marina mengaku menggunakan bahan baku rempah-rempah fresh seperti kunyit biang yang berkhasiat menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, serta melancarkan peredaran darah. “Saya menggunakan bahan baku kunyit segar, bukan kunyit bubuk seperti yang ada dipasaran,” terangnya.
Selain itu Marina juga menggunakan pemanis dari gula aren dan gula batu yang baik untuk penderita kolesterol. Tak perlu khawatir soal harga, pasalnya harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu sebesar Rp 30-35 ribu/botol 250 ml. soal harga jual Marina berani mempertanggungjawabkan dengan rasanya.
“Saya kalau jualan rasanya biasa-biasa saja lebih baik gak usah jualan, jadi saya ingin orang itu merasa worth it membeli jamu Sinless Break,” terangnya. Bahkan Marina berani memberikan pergantian produk jika pelanggan mendapatkan produk Sinless Break dalam keadaan rusak. Wajar bila Marina mampu memproduksi sekitar 100 botol per hari dengan omset mencapai Rp 75-90 juta per bulan.
Pemasaran Usaha
Selain memasarkan produknya sendiri melalui media sosial, Marina juga menjalin kerjasama dengan jaringan toko ritel dan rumah makan dalam memasarkan Sinless Break. Menurut Marina telah menjalin kerjasama dengan Kem Chick, Bakmi Boy, dan Lot 9 dalam memasarkan Sinless Break. “Untuk sementara kerjasama dengan Lot 9 saya stop dulu karena sedang revisi kontrak terlebih dahulu,” jelasnya.
Selain melakukan kerjasama konsinyasi dengan ritel dan rumah makan, Marina juga rutin mengikuti bazaar. Bahkan Marina mengaku pernah menjual hingga 700 botol pada bazar yang diadakan di salah satu sekolah dasar swasta dimana banyak terdapat ibu-ibu yang sedang mengantar anaknya sekolah. “Pernah juga ikut bazaar di salah satu mal terkemuka malah sepi pembeli, jadi saya sangat selektif memilih lokasi bazar dan event organizer yang mengadakan acara tersebut,” terangnya.
Marina berharap dapat membawa jamu untuk go international dengan mengikuti pameran atau bazar di luar negeri. Sebenarnya kesempatan tersebut sempat datang saat Marina ditawarkan untuk mengikuti bazaar di Bangkok oleh kementrian, sayang tidak lama berselang terjadi terror bom di Bangkok.
Inovasi Produk
Sadar persaingan semakin ketat, Marina selalu menghadirkan inovasi produk agar pelanggan tidak cepat merasa bosan, seperti yang baru-baru ini Marina lakukan dengan dengan mengeluarkan cemilan sehat yaitu Arem-arem. Menurut Marina, yang membedakan Arem-Arem buatannya adalah Marina menggunakan bahan baku beras merah dan beras hitam organik yang kaya akan serat dan aman baik penderita diabetes. Sedangkan untuk isiannya, Marina menggunakan daging ayam cincang dan jamur sitake yang berkhasiat sebagai anti kanker.
Marina juga kerap mengeluarkan varian menu tematik yang menarik seperti Fat Burning Smoothies yang berkhasiat untuk mengurangi lemak dalam tubuh, atau Glowing Skin Smoothies. Kedepannya Marina berharap dapat terus mengeluarkan aneka makanan sehat, sesuai dengan filosofi Sinless Break yang berarti makan tanpa merasa bersalah. “Wanita itu kalau makan sesuatu suka nyesel belakangan seperti takut akan jadi gendut nantinya, nah dengan mengkonsumsi Sinless Break maka perempuan dapat makan tanpa merasa bersalah,” pungkasnya.
Info lebih lanjut mengenai usaha healthy food ini, hubungi:
Sinless Break
Komplek Villa Jatipadang No. 27
Jl. Jatipadang Poncol, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp: 08118173377
Email: sinlessbreak@gmail.com
IG: @sinlessbreak
Baca juga:
- Chandra Junaidi, Pemilik Moo Moo Korean Milk ~ Tawarkan Kerjasama Dengan Investasi Terjangkau
- Gracia Catering ~ Berawal Sebar Brosur, Kini Layani Ratusan Rantang Catering Sehat
- Dengan Modal Awal 1 Juta, Ribka Erlinda Sukses Raup Untung 50% Dari Overnight Oat Rasa Buah
- Qchen Diet Catering ~ Sukses Usaha Catering Lewat Strategi Promosi Endorse Artis
- Kai’s Kitchen, Usaha Catering Sehat ~ Raup Puluhan Juta Hanya Dari Pemasaran Media Sosial