Memiliki kepedulian tinggi terhadap anak berkebutuhan khusus, membuat Tri Gunadi membangun Klinik Tumbuh Kembang pada tahun 2000. Untuk lebih memberikan perhatian pada usahanya, pria yang akrab disapa Gunadi ini meninggalkan profesinya sebagai dokter spesialis di salah satu rumah sakit negeri di Jakarta. Benar saja, dengan berbagai pelayanan dan terapi membuat Klinik Tumbuh Kembang menjadi pilihan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan. Seperti apa usaha yang kini telah memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia ini?
Bagi Tri Gunadi AMd OT, SPsi, Sked, dapat membantu anak berkebutuhan khusus agar bisa mandiri adalah cita-citanya. Karena itu tidak heran, bila pria lulusan AOTS (Akademi Okupasi Terapi Surakarta) tahun 1997 ini rela meninggalkan pekerjaannya sebagai dokter spesialis Okupasi Terapi (OT) di salah satu rumah sakit pemerintah di Jakarta dan membuka klinik khusus untuk anak berkebutuhan khusus pada 1 Februari 2000 yang lalu.
Pilihan Gunadi membangun Klinik Tumbuh Kembang bukan tanpa alasan. Melihat masih jarangnya klinik untuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus dan biaya pengobatan OT di rumah sakit yang sangat besar adalah pendorong ia memutuskan untuk membangun usaha. Selain itu, keadaan putra pertamanya Enrico Verrelando (Verrel), yang juga mengidap autisme semakin membuat Gunadi yakin dalam membangun usaha tersebut.
Dalam membangun Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET (Yayasan Medical Exercise Therapy), Gunadi mengeluarkan modal sekitar Rp 10 juta. Modal tersebut digunakan Gunadi untuk melakukan renovasi tempat dan mempersiapkan berbagai keperluan usaha.
Sempat Dikucilkan
Bagi Gunadi, membangun Klinik Tumbuh Kembang hingga bisa besar seperti sekarang bukan hal yang mudah. Berbagai rintangan harus dia rasakan terutama pada saat awal menjalankan usaha.
Karena membangun usaha di sela-sela kesibukannya sebagai dokter ia sempat mendapatkan cibiran dari teman tempatnya bekerja karena menganggap ia mengambil pasien yang datang ke rumah sakit tersebut. Namun hal tersebut tidak membuat Gunadi patah semangat, malahan menjadi pemacu bagi Gunadi untuk terus membantu orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus mendapatkan terapi dengan harga terjangkau dan berkualitas.
Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET mencoba memberikan berbagai bantuan baik dalam hal terapi maupun informasi bagi yang orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus mulai dari usia 0 hingga 14 tahun.
Berbagai pelayanan yang diberikan bisa dibilang sangat lengkap, mulai dari assesment tumbuh kembang anak, konseling berbagai masalah psikologi anak, terapi wicara, terapi okupasi, terapi sensori integrasi, fisioterapi, terapi remedial/edukasi/akademik, brain gym, terapi perilaku, snoezelen, dan masih banyak lagi lainnya. Tak cuma itu, Klinik yang didirikan pria yang juga menjadi konsultan OT di London School Care of Autism, bersama sang istri ini juga menerima terapi kebutuhan khusus seperti tes IQ (usia dua tahun sampai dewasa), penjurusan IPA/IPS/Perguruan Tinggi dan masuk psikotes kesiapan masuk sekolah dasar.
Biaya yang dikenakan Gunadi bagi para pasien dibilang terjangkau. Untuk satu kali terapi selama sekitar 2 jam pasien akan dikenakan biaya sebesar Rp 120 ribu. Namun untuk memberikan hasil yang terbaik, Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET memiliki program terapi satu bulan dengan 12 kali pertemuan dengan biaya sekitar Rp 1,4 juta. Biaya tersebut belum termasuk assement dengan Gunadi secara langsung sebesar Rp 300 ribu. Dalam mengobati anak berkebutuhan khusus membutuhkan kesabaran karena biasanya perkembangan anak berkebutuhan khusus baru bisa dilihat dalam waktu sekitar 1 bulan dengan masa terapi 3 kali dalam seminggu.
Selain terapis berpengalaman yang telah dididik secara khusus, kedekatan kepada orang tua pasien untuk dapat berkonsultasi secara gratis menjadi kelebihan tersendiri bagi Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET. Karena itu Gunadi mencoba memanfaatkan berbagai media komunikasi seperti telepon, SMS, BBM, dan aplikasi WhatsApp Messenger agar para orang tua bisa bertanya dan berkonsultasi seputar perkembangan putra-putri mereka.
Kerja Sama Bagi Hasil
Banyaknya permintaan untuk membuka cabang di berbagai daerah, Gunadi akhirnya memutuskan untuk membuka penawaran kerja sama. Dari berbagai sistem kerja sama yang ada, pria yang telah berpengalaman selama 15 tahun di dunia Okupasi Terapi ini memilih sistem kerja sama bagi hasil untuk usahanya.
Mitra cukup menyiapkan investasi awal sebesar Rp 280 juta dan tempat usaha, sedangkan untuk pengelolaan klinik akan dilakukan pihak pusat. Kontrak kerja sama berlaku selama 10 tahun ini, Gunadi mengatakan bagi hasil yang ditawarkan ialah 50:50. Selain memiliki 3 cabang milik sendiri, saat ini klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET sudah mengelola 13 cabang klinik milik Mitra yang tersebar di beberapa daerah seperti Cilandak, Bekasi, Depok, Cibubur, Rs. Meila Cibubur, Cikarang, Cirebon, Indramayu, Yogyakarta, dan Klaten.
Selama 15 tahun menkalankan usaha, membuat nama klinik Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET sudah banyak dikenal masyarakat. Karena itu tidak heran, bila omset usaha yang didapat Gunadi sebesar Rp 200 juta per bulan dari ke tiga cabang miliknya.
Kendala Usaha
Dalam menjalankan usaha klinik tumbuh kembang, persaingan bukan menjadi kendala utama. Kendala malah karena datang dari sulitnya mencari terapis berpengalaman dan memiliki spesialisasi Okupasi Terapi. Hal itu tidak lepas dari sedikitnya lulusan OT setiap tahunnya, sementara kebutuhan akan terapi OT sangat banyak seiring dengan semakin banyaknya klinik tumbuh kembang di masyarakat.
Info Lebih Lanjut Hubungi:
KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK YAMET
Jl. H. Ismail No 15B Kompleks Taman Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : (021) 7659839
Web : http://www.yametindonesia.com
Baca juga:
- Nurhayati, Pemilik Zalfa Cosmetics, Tawarkan Usaha Kosmetik Herbal Dengan Sistem Distributor / Keagenan
- Dr. Erna Cipta Fahmi, Sukses Usaha Produk Herbal Hingga Mancanegara
- Peluang Bisnis Modal Kecil Hanya Ratusan Ribu Bersama Usaha Sabun Herbal, Zoura Natural Soap
- Nabawi Herba ~ Tawarkan Keagenan Obat Herbal Islami Dengan Modal Investasi Minim
- Santoso Kusuma ~ Gagal Usaha Agrobisnis, Sukses Usaha Apotek One Stop Shoping