Salah satu ciri orang sukses adalah memiliki sifat pantang menyerah, seperti yang dimiliki oleh Stephanus Koko Ardhi Nugroho. Setelah gagal menjalankan berbagai usaha sebelumnya, kini ia sukses mengembangkan usaha Susu Kocok. Mengandalkan pemasaran jemput bola, usaha Susu Kocok sukses menjaring banyak pelanggan. Seperti apa kisah sukses usaha kedai susu keliling miliknnya?
Awal Usaha Susu Kocok
Biasanya orang akan frustasi bila sering mengalami kegagalan setiap menjalani usaha, namun lain halnya dengan Stephanus Koko Ardhi Nugroho atau yang akrab disapa Ardhi. Meski berkali-kali mengalami kegagalan, Ardhi pantang menyerah dan mempertemukannya dengan bisnis Susu kocok.
Sebelumnya Ardhi pernah menggeluti usaha aksesori pria dan wanita, antar jemput sekolah, bisnis tahu, dan pakaian distro yang semuanya berakhir dengan kebangkrutan. Justru dari setiap kegagalan tersebut Ardhi mengambil pelajaran untuk melangkah ke bisnis selanjutnya. “Dari kegagalan tersebut saya jadi tahu di mana letak kesalahan saya sehingga tidak diulangi lagi pada usaha selanjutnya,” ujarnya.
Melihat aneka olahan susu yang sedang booming mengingspirasi Ardhi untuk menggeluti usaha minuman susu. Belajar dari kesalahan pada bisnis sebelumnya, Ardhi mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat matang mulai dari melakukan trial & error hingga strategi pemasaran yang hendak digunakan. “Saya melakukan trial & error dan membagikan tester selama lima bulan sampai akhirnya mendapatkan racikan yang disukai banyak orang,” lanjutnya.
Untuk memulai usaha Susu Kocok pada April 2015 lalu, Ardhi mengeluarkan modal sebesar Rp 2,5 juta yang digunakan untuk membeli peralatan usaha, bahan baku susu, serta boks motor untuk menyimpan semua peralatan dan bahan baku. “Saya mengusung konsep jemput bola jadi bisa mobile dan bebas sewa tempat,” terangnya.
Benar saja, dengan konsep jemput bola, Susu Kocok langsung mendapat respons yang bagus dari masyarakat, bahkan pada awal-awal membuka usaha Susu Kocok buatannya langsung ludes diserbu pelanggan yang antusias ingin mencoba kelezatan Susu Kocok. Menurut Ardhi, disebut Susu Kocok karena dalam proses pembuatan susu tidak diblender melainkan dikocok menggunakan shaker. “Karena saya berjualan menggunakan motor yang tidak memungkinkan menggunakan blender, maka saya siasati dengan cara di kocok,” ujarnya.
Varian dan Harga Susu Kocok
Lewat usaha Susu Kocok Ardhi tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi juga memberikan pilihan jajanan sehat dengan harga yang terjangkau kepada anak-anak sekolah. Tidak heran bila Susu Kocok sering melewati atau mangkal di sekitar sekolah. “Karena yang saya lihat jajanan yang ada di sekolah kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan bagi anak-anak. Mudah-mudahan dengan adanya Susu Kocok bisa memberikan alternatif anak jajanan yang sehat dan sadar akan pola hidup sehat,” ujar Ardhi.
Seperti usaha susu pada umumnya, Susu Kocok menawarkan susu segar dengan aneka macam varian rasa seperti Original, Cokelat, Strawberry, Cappucino, Peppermint, dan Durian. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau oleh kantong pelajar yaitu hanya Rp 6 ribu/gelas. Tidak heran bila Ardhi mengaku mempu menjual hingga 400 gelas atau sekitar 20 liter per hari dengan omset mencapai Rp 70 juta/bulan.
Yang menarik, Ardhi selalu menanamkan dalam dirinya harus lebih baik dari hari kemarin. Jika hari ini mampu menghabiskan 20 liter susu, maka pada hari selanjutnya harus bisa melampaui penjualan kemarin. “Saya memiliki target pribadi untuk selalui berkembang dan lebih baik dari hari kemarin, makanya saya selalu membawa bahan baku lebih banyak setiap hari dan tidak akan pulang sebelum habis,” ujarnya.
Respons yang bagus dan penjualan yang selalu sold out membuat Ardhi semakin pede untuk melebarkan sayap usahanya. Pria yang hobi kuliner ini dalam waktu dekat berencana untuk membuka gerai di daerah Depok, Cibinong dan sekitarnya. Ardhi yakin usaha minuman susu masih akan berprospek hingga beberapa tahun ke depan.
Kendala dan Promosi Usaha
Setiap usaha pasti akan menghadapi kendala, begitu juga dengan usaha yang dijalankan Ardhi. Kendala yang kerap dihadapi adalah keterbatasan tenaga kerja. Namun dalam waktu dekat ini, Ardhi berencana untuk merekrut sejumlah karyawan agar memudahkannya menjalankan usaha Susu Kocok.
Selain itu, kendala yang sering dirasakan terletak pada bahan baku susu yang mudah rusak sehingga susu bagaimana caranya susu harus habis pada saat itu juga karena apabila tidak habis maka susu akan basi dan harus dibuang. Untuk menyiasati masalah tersebut, selain menyediakan bahan baku dengan rata-rata penjualan, juga menggunakan cooler agar susu tidak mudah rusak.
Ardhi gencar dalam strategi pemasaran dan promosi. Dengan target market anak sekolahan, Ardhi melakukan pemasaran ke tempat-tempat yang banyak terdapat anak sekolah seperti sekolahan, tempat les, atau terminal. Sedangkan untuk promosi Ardhi memanfaatkan media sosial seperti facebook, dan twitter untuk memposting produk terbaru atau lokasi tempat mangkalnya.
Info lebih lanjut mengenai usaha kedai susu keliling ini, hubungi:
Stephanus Koko Ardhi Nugroho (Susu Kocok)
Twitter : @susukocokbogor
Telp: 085883256029
Baca juga:
- Kiat Sukses Volks Milks Mengubah Omset Rp 30 ribu Sebulan Menjadi Puluhan Juta Tiap Bulannya
- Modal Rp 300 Ribu, Kini Usaha Kedai Susu ini Beromset Rp 90 Juta/Bulan
- Triyono, Sukses Usaha Kedai Susu Beromset Puluhan Juta per Bulan
- Dari Kaki Lima, Kini Usaha Kedai Susu Cammo Milk Bar Raih Omset Ratusan Juta Tiap Bulan
- Inovasi Rasa, Strategi Agar Usaha Kedai Susu Bertahan Lama