Peluang Bisnis Pernak-pernik Secara Online di Dunia Maya Terbuka Lebar

Bisnis pernak-pernik secara online menawarkan peluang yang cukup besar. Pemain yang sedikit membuat bisnis ini bisa menghasilkan omzet tinggi. Tapi, untuk bisa sukses Anda dituntut untuk terus berinovasi.

Jika digunakan dengan bijak, internet bisa mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat. Daya jangkaunya yang luas membuat segala aktivitas sehari-hari menjadi lebih efektif dan efisien. Enggak heran, semakin banyak orang ingin memiliki akses ke dunia maya.

Internet juga menawarkan keuntungan bagi para pebisnis. Di dunia maya, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk membuka lapak atau toko online. Tak Cuma sebatas menawarkan produk-produk seperti barang elektronik, gadget, pakaian, sepatu, atau tas. Sekarang pernak-pernik semacam stoples kaca, wallpaper alias kertas dinding, serta sesuatu yang berbau hobi bisa dijual melalui internet.

Produk pernak-pernik memang bukan barang yang menjadi keperluan harian. Tapi, seiring perkembangan gaya hidup, kebutuhan akan pernak-pernik terus tumbuh bahkan menciptakan tren. Masyarakat juga lebih suka mencari produk pernak-pernik di dunia maya. Maklum, mereka bisa menjumpai banyak toko dan mengunjunginya tanpa perlu beranjak dari kursi. Mereka pun bisa membandingkan harga satu toko dengan toko lain.

Itu sebabnya, Dede Fajar Kurniawan ikutan menjajal peruntungan dalam bisnis pernak-pernik online dengan menawarkan wallpaper. Tahun 2012 lalu ayah satu anak ini mendirikan toko wallpaper online dengan bendera Aerowallpaperdinding.com.

Peluang Bisnis Pernak-pernik Online di Dunia Maya Terbuka Lebar
Aliifah Mahdy

Semula Dede hanya membuka lapak di media sosial. Tak disangka, produk wallpaper yang ia tawarkan mendapat respons dari rekan-rekannya. Banyak dari rekan Dede yang tertarik membeli. Sejurus kemudian ia membangun website untuk memperluas pemasaran barang dagangannya.

Saat ini Dede mampu menjual 100 rol hingga 150 rol wallpaper per bulan. Harga yang dia tawarkan mulai Rp 240.000 per rol sampai Rp 640.000 per rol. Dede juga menyediakan jasa pemasangan wallpaper dengan tarif mulai Rp 50.000 per rol – Rp 60.000 per rol jika membeli lebih dari 10 gulungan.

Buatan sendiri

Pemain lain yang merasakan manisnya bisnis pernak-pernik adalah Aliifah Mahdy. Wanita lulusan Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia, ini menjual stoples kaca dengan tutup berdesain unik. Dia menjajakan produknya melalui situs Lovelyjars.com sejak tahun 2012. Fungsinya bisa untuk wadah apa saja, misalnya, tempat eye shadow, lipstik, brush make up, dan cotton bud.

Sekarang koleksi stoples Aliifah ada 12 ukuran, mulai diameter 5 centimeter (cm) hingga 18 cm. untuk modelnya, ada ratusan, dari bentuk binatang, action figure, huruf, siluet, bunga, dan banyak lagi bentuk lainnya, sesuai pesanan klien.

Harga jual yang dipatok untuk satu stoples kaca bervariasi, dari Rp 60.000 – Rp 269.000. Dengan kapasitas produksi per bulan maksimal 7.000 pieces, Aliifah bisa mendulang omzet lebih dari Rp 400 juta.

Bisnis pernak-pernik berbasis hobi juga bisa menjadi peluang meraup untung. Donny Revangga Adityara merasakannya melalui usaha rumah dan arena bermain untuk kucing. Ia menawarkan produk di bawah bendera Wahana Modular Cat Housing di situs Wahanaku.com, juga media sosial, seperti Facebook dan Instagram.

Setiap produk buatan Donny merupakan pesanan dari pelanggan, bukan bentuk jadi. Satu unit rumah atau arena mainan kucing dia lego dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 9 juta, tergantung kerumitan pembuatan. Tiap bulan ia bisa memproduksi 8 unit – 12 unit rumah atau arena bermain kucing.

Menurut Donny, bisnis pembuatan rumah atau mainan kucing cukup menjanjikan. Pasalnya, banyak pecinta kucing di Indonesia dan sebagian memberikan respons positif melalui media sosial terhadap produk yang ditawarkan. Bahkan, respons juga datang dari pecinta kucing asal Rusia, Singapura, dan Korea Selatan.

Donny menjajal usahanya mulai Februari 2015 lalu. Banyak riset dan uji coba yang dia jalankan lebih dulu unutk mantap mendirikan usaha ini. Terutama melihat perkembangan komunitas kucing, kebutuhan mereka, serta gaya hidup orang yang serbapraktis.

Bisnis Dengan Modal Kecil

Melihat pencapaian Dede, Aliifah, dan Donny, bisnis pernak-pernik memang punya peluang yang cukup besar untuk pemain lain masuk dan meraih untung. Rata-rata mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan penghasilan puluhan juta rupiah.

Tambah lagi, terjun ke bisnis pernak-pernik tidak membutuhkan modal yang gede-gede amat. Dede, misalnya, hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 200.000 per tahun untuk sewa domain dan hosting. Pembuatan website juga dilakukan secara mandiri.

Awal berbisnis, Dede juga tidak mengeluarkan dana untuk membeli wallpaper sebagai barang dagangannya. Sebab, mulanya dia hanya membantu orang untuk menjual wallpaper.

Donny juga keluar modal awal yang tidak terlalu besar, hanya Rp 15 juta. Uang ini digunakan untuk membuat prototype rumah kucing untuk tes pasar. Saat ini Donny belum memiliki bengkel kerja atau workshop sendiri. Dalam pembuatan rumah dan arena bermain kucing, ia berkongsi dengan seorang perajin mebel. Tapi, desain dia yang buat. Proses pembuatan dari awal desain hingga produksi membutuhkan waktu hingga tiga minggu.

Untuk kehadiran toko offline, Aliifah menuturkan, dalam bisnis stoples cantik gerai fisik antara butuh dan tidak butuh. Soalnya, pembeli bisa mendapatkan semua informasi tentang produk melalui website. Tapi, ada pembeli yang juga ingin melihat langsung dan menyentuh stoples yang diincar. Saat ini Aliifah, sih, memiliki gerai di daerah Kebon Jeruk, Jakarta. Namun, ia lebih suka tempat itu disebut studio kerja.

Sementara Dede memilih menutup toko fisiknya tahun lalu. Dia punya alasan : penjualannya kurang menggembirakan, jauh di bawah angka sales toko online-nya. Padahal, dengan membuka toko fisik dia harus mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa tempat dan membayar gaji karyawan.

Kunci Bisnis Pernak-pernik

Untuk memulai dan agar sukses dalam bisnis pernak-pernik, inovasi menjadi salah satu kuncinya. Aliifah memberikan dua tip. Pertama, sebaiknya memulai bisnis dengan ide yang baru atau memodifikasi produk yang ada. Ini akan membuat produk yang Anda tawarkan memiliki keunggulan dan lebih dahulu dikenal oleh konsumen.

Kedua, terus berinovasi supaya pelanggan tidak beralih ke kompetitor. Jangan segan untuk berinovasi dengan menciptakan desain dan produk baru, meski bisnis sudah mapan. Maklum, bisnis pernak-pernik sangat rawan plagiat.

Betul, inovasi menjadi salah satu tulang punggung untuk sukses dalam bisnis pernak-pernik. Makanya, Donny mengklaim kelebihan produknya terletak pada desain, karakter produk, dan fasilitas yang disediakan. Produk besutannya mencakup area segala aktivitas kucing, tempat bermain, dan tempat berlatih ketangkasan untuk kebutuhan emosional kucing. Tapi, produknya tetap mengedepankan estetika desain dalam interior ruang sehingga akan berkesan unik.

Saat ini, ada 10 varian produk Wahana Modular dengan desain untuk ras kucing tertentu. Contoh, seri produk wall hanging, yaitu arena bermain kucing di dinding yang memiliki beberapa tipe, seperti playful, snowdays, rustic, dan wild. Rencananya Donny meluncurkan produk teepee yang unggul dalam perakitan yang lebih gampang, dengan sistem modular dan konsep etnik.

Untuk bisnis wallpaper, Dede menambahkan, inovasinya bisa dengan menawarkan jasa-jasa pendukung seperti jasa desain interior. Layanan ini perlu disediakan agar pembeli mendapat masukan yang lebih beragam, sehingga bisa memaksimalkan dan mempercantik ruangan yang akan direnovasi.

Selain itu, pebisnis wallpaper online mesti punya jaringan importir yang banyak. Tujuannya, agar wallpaper yang mereka tawarkan punya pilihan beragam. Saat ini hampir semua produk wallpaper di Indonesia berasal dari China.

Semoga informasi “Peluang Bisnis Pernak-pernik Online di Dunia Maya Terbuka Lebar” bisa bermanfaat. Mau bisnis pernak-pernik?

Baca juga:

2 thoughts on “Peluang Bisnis Pernak-pernik Secara Online di Dunia Maya Terbuka Lebar”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.