Membuka bisnis toko online menjadi alternative bagi mereka yang ingin memulai bisnis dengan modal kecil. Saat ini, kesempatan itu terbuka lebar karena belanja online kian lazim seiring pertumbuhan gawai mobile. Nah, bagaimana Anda menangkap peluang bisnis online ini?
Peran Media Sosial Dalam Bisnis Online
Sekarang, siapa sih yang tidak mengenal media sosial? Meski tak ada data pastinya, tapi kita bisa menebak, hampir semua orang yang mengakses jaringan internet saat ini memiliki akun di media sosial, minimal satu. Entah di Facebook, Twitter, Instagram, atau Path. Betul?
Namun, bagi kebanyakan orang, akun di media sosial tersebut baru digunakan untuk keperluan sosial seperti berbagai aktivitas, foto, informasi, atau sekadar mencurahkan isi hati. Ada juga yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik. Namun, bisa dibilang, baru sebagian kecil dari total akun media sosial yang dimanfaatkan untuk keperluan bisnis baik itu bisnis online maupun offline.
Beberapa tahun belakangan, para pelaku usaha yang kreatif memanfaatkan jaringan media sosial sebagai wahana untuk mengembangkan bisnis mereka. Ada yang berangkat dari bisnis offline yang mengandalkan pertemuan fisik. Ada pula yang benar-benar memulainya secara online lewat jaringan internet. Hasilnya, ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Omzet ratusan juta rupiah bisa berawal dari satu langkah sederhana, sekadar membuka lapak atau toko online.
Baca juga: Bagaimana Strategi Promosi Pebisnis Toko Online Guna Menarik Calon Pembeli?
Yang menarik, sejumlah pelanggan bisnis online meyakini, tren tersebut masih akan berkembang di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, penetrasi bisnis online di Indonesia masih terbilang sangat rendah. Berdasarkan nilai transaksi, transaksi bisnis online masih kecil. Dalam tiga tahun ke depan, pemerintah menargetkan, nilai transaksi ritel dari bisnis online bisa mencapai 5% dari total transaksi bisnis ritel di tanah air.
Dilihat dari jumlah pengguna internet, potensi pertumbuhan bisnis online juga masih besar. Saat ini, menurut Indonesia Country Consultant, jumlah pengguna internet di Indonesia baru berkisar 80 juta – 90 juta orang. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 7 juta yang melakukan transaksi belanja online.
Optimisme para pelaku bisnis online didukung oleh pertumbuhan kelas menengah, yang berarti peningkatan daya beli. Selain itu, peningkatan penggunaan telepon pintar alias smartphone juga mendukung pertumbuhan belanja online. Maklum, trennya makin banyak masyarakat yang berbelanja lewat gawai mobile ini. Sistem pembayaran yang nyaman dan aman juga mendukung pertumbuhan bisnis online.
Internet & Logistic Masih Jadi Kendala Dalam Bisnis Online
Nah, apabila ingin ikut menikmati cuan di bisnis online, ada beberapa hal mendasar yang perlu Anda pahami terlebih dahulu. Bentuk paling sederhana dari bisnis online ini adalah membuat toko online. Toko online pada prinsipnya adalah toko yang memanfaatkan teknologi komunikasi sehingga tidak memerlukan pertemuan fisik antara penjual dan pembeli.
Anda bisa berjualan lewat aplikasi Whatsapp atau Blackberry Messenger (BBM). Namun, tentu saja pasarnya jadi sangat terbatas. Untuk menyasar pasar yang lebih luas, Anda bisa membuka akun pribadi di media sosial sebagai bisnis toko online Anda. Tapi, besarnya pasar juga akan sangat tergantung dari luas jaringan atau jumlah pertemanan atau follower Anda. Apabila jaringan Anda besar, tentu kemungkinan Anda menjual produk Anda pun akan lebih besar. Sebaliknya ketika jaringan Anda hanya sedikit, potensi transaksi pun minim.
Jumlah follower atau pertemanan yang banyak memang menjadi nilai lebih tersendiri ketika memulai bisnis toko online. Namun, ia berpendapat, minimnya jumlah follower atau teman jangan menjadi penghalang memulai bisnis toko online. Misalnya Anda membuat toko online souvenir. Walaupun anda tidak memiliki banyak follower atau teman, Anda bisa berbisnis online dengan keterampilan mengolah kerajinan tangan dari bahan kain fanel. Sekali ada transaksi dan konsumen puas, marketing dari mulut ke mulut sangat ampuh.
Melangkah lebih jauh, Anda bisa juga membuka toko atau lapak online Anda di marketplace. Ini adalah semacam pasar atau pusat perdagangan di dunia maya. Untuk memiliki lapak di sini, Anda mungkin akan dikenakan biaya oleh pemilik pasar. Tapi, biasanya nilainya mungil.
Baca juga: Berjualan di Marketplace Online Masih Menjadi Cara yang Paling Ampuh Menarik Pembeli
Jika punya modal besar, Anda bahkan bisa membangun e-commerce sendiri, yakni pusat perbelanjaan milik Anda sendiri, di mana Anda bisa menawarkan berbagai produk Anda.
Melihat berbagai pilihan lapak tersebut, bisa disimpulkan bahwa bisnis toko online bisa jalan bahkan tanpa modal. Modal hanya Anda perlukan untuk mencipatakan produk. Bahkan, ini pun tak perlu bila produk diperoleh dari pihak lain. Modalnya cuma jaringan internet dan kemampuan menjual.
Asiknya, begitu Anda memiliki bisnis toko online, jangkauan pasar Anda bisa tanpa batas. Tidak hanya di sekitar rumah atau di dalam negeri, tapi bisa menembus pasar luar negeri. Sebab, siapa pun dan di mana pun bisa mengakses jaringan internet. Tapi, bisnis online pun punya tantangan. Yang terpenting adalah membangun kepercayaan. Karena tak langsung memegang barang, seringkali konsumen kurang percaya dengan kualitas produk yang Anda tawarkan.
Selain itu adalah masalah logistic. Hingga saat ini, jasa logistic dan ekspedisi masih kerap mengecewakan konsumen. Jaringan internet yang buruk juga masih menjadi kendala utama. Namun bisa Anda bayangkan bila kelak jaringan internet dan logistic di Tanah Air semakin baik, belanja online bisa semakin menggila. Anda tak mau ketinggalan kereta, bukan?
Baca juga: