Ayam goreng tepung yang lebih populer disebut fried chicken memang tidak ada matinya. Pasalnya hampir semua masyarakat dari segala lapisan menyukai olahan khas Negara Paman Sam tersebut. Peluang bisnis itu ditangkap Risman Bujang dengan mendirikan Yobana Fried Chicken tahun 2008. Dengan menyasar segmentasi menengah ke bawah, Yobana Fried Chicken sukses mengembangkan 120 gerai lewat sistem kemitraan. Apa saja kelebihannya dan seperti apa kerja sama yang ditawarkan?
Awal Usaha Yobana Fried Chicken
Jika ada olahan adaptasi asing yang merakyat maka fried chicken adalah salah satunya. Bagaimana tidak, menu ayam goreng tepung ini sangat mudah ditemui dibanyak tempat mulai dari kelas resto bintang lima sampai booth kaki lima. Bahkan pelaku usaha fried chiken kaki lima jumlahnya melebihi yang memiliki konsep resto. Adalah Risman Bujang salah satu pelaku usaha fried chicken yang memilih segmentasi market menengah ke bawah dengan konsep booth lewat brand Yobana Fried Chicken sejak Agustus 2008.
Bukan tanpa alasan pria yang akrab disapa Risman ini memilih segmentasi menengah bawah, pasalnya saat pertama kali memulai usaha fried chicken, Risman dihadapkan dengan daya beli masyarakat yang menurun. “Saat itu kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat sedang menurun, akhirnya saya memutuskan untuk menyasar segmentasi menengah ke bawah,”ujarnya.
Untuk mendirikan Yobana Fried Chicken, Risman mengaku harus menggelontorkan modal sebesar Rp 15 juta yang digunakan untuk sewa tempat, membuat booth, membeli peralatan masak, serta bahan baku awal. Sebelumnya Risman juga melakukan uji coba resep dan test food selama dua bulan hingga mendapatkan citarasa yang disukai oleh semua orang. “Keahlian membuat fried chicken saya dapatkan dari resep keluarga yang saya modifikasi agar sesuai dengan selera orang banyak,” ujarnya.
Memilih lokasi dipermukiman padat penduduk Yobana Fried Chicken langsung mendapat respons positif dari masyarakat sejak pertama kali beroperasi. Banyaknya permintaan untuk menjadi mitra serta keinginan untuk membantu orang banyak mendorong Risman untuk membuka kesempatan kerjasama dengan sistem kemitraan pada Februari 2009.
Sebelumnya Risman terlebih dahulu melakukan persiapan mulai dari membersiapkan supplier bahan baku, membuat SOP (Standard Operating Procedure) dan mendaftarkan brand Yobana ke Dijen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Kini Yobana Fried Chicken telah memiliki 15 cabang milik sendiri dari 105 mitra yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Depok, Tanggerang, dan Cikarang.
Target Market Anak-Anak
Menurut Risman saat pelaku usaha fried chicken umumnya menawarkan cita rasa spicy, Yobana Fried Chicken justru menghadirkan cita rasa yang gurih yang meresap hingga kedalam daging. Risman mengaku sengaja memilih cita rasa gurih lantaran ingin menyasar target market anak-anak yang memang sangat suka dengan makanan yang gurih. “Kalau anak-anak kan selain bisa dikonsumsi sebagai lauk, juga bisa sebagai cemilan atau jajanan,”akunya.
Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau dan mengikuti daya beli masyarakat sekitar. Untuk fried chicken paha bawah dan sayap ditawarkan dengan harga Rp 6500/potong, sedangkan paha atas dan dada dijual dengan harga Rp 8500/potong, sedangkan nasi dijual Rp 4 ribu/porsi. Selain harga yang terjangkau, ukuran Yobana Fried Chicken juga lebih besar di kelasnya. “Kalau daya beli masyarakat cukup bagus harga bisa kita sesuaikan menjadi Rp 7-9 ribu,” ujarnya.
Jika awalnya Risman menggunakan konsep booth kaki lima, maka sejak Februari 2016 ini Risman ingin Yobana Fried Chicken naik kelas dengan membuka gerai mini café. Menurutnya dengan konsep mini café maka dapat meningkatkan omset lantaran juga menjual aneka macam minuman dengan rang harga Rp 3-6 ribu/gelas. Meski mengusung konsep mini café, namun soal harga Risman mengaku sama dengan yang menggunakan booth. “Kita hanya ada penambahan menu minuman saja, selebihnya sama dengan harga konsep booth,” jujarnya.
Dalam sehari Risman mengaku harus menyiapkan sekitar 400-800 ekor ayam untuk kebutuhan gerai miliknya dan mitra. Maka tidak heran bila Risman mengaku mempu menjual minimal 20 ekor ayam atau sekitar 180 potong/hari serta meraup omset sebesar Rp1,4 juta/hari dengan margin keuntungan sekitar 25-30% dari omset.
Peluang Bisnis Franchise Menjadi Mitra Yobana Fried Chicken
Ada dua paket investasi yang ditawarkan Yobana Fried Chicken yaitu Paket Booth sebesar Rp 13,5juta, dan mini café Rp 40-70 juta tergantung luas lokasi mitra minimal 3 x 4 m2. Untuk mitra Paket Booth akan mendapatkan booth, kompor gas dan regulator high presure, tabung gas 3 kg, penggorengan, sodet, jepitan, nampan plastik, nampan aluminium, baskom stainless, serokan, pisau, ayakan, ember, bangku plastik, seragam karyawan, dan bahan baku awal untuk 10 ekor ayam.
Sedangkan paket Mini Café akan mendapatkan peralatan sama seperti Paket Booth, yang membedakan adalah paket mini café mendapatkan booth yang lebih eksklusif, kompor deep fryer, serta meja dan kursi. Investas tersebut berlaku selamanya dan belum termasuk sewa tempat. Tidak lupa mitra juga akan diajarkan cara mengolah fried chicken serta survey lokasi yang diajukan mitra. “Jika lokasi yang diajukan mitra kurang strategis maka saya sarankan untuk mencari lokasi lain,” ujarnya.
Tidak seperti waralaba fried chicken pada umumnya, Yobana Fried Chicken tidak membebani mitra dengan royalty fee. Namun untuk menjaga kualitas rasa mitra tetap diwajibkan membeli semua bahan baku di pewaralaba seperti ayam marinasi seharga Rp 36-38 ribu/ekor isi 9 potong, tepung bumbu Rp 15 ribu/kg untuk 3 ekor ayam, kemasan box Rp 600/box, dan kemasan karton Rp 16 ribu isi 100pcs.
Bicara soal balik modal, Risman menargetkan mitra mampu balik modal dalam 6-12 bulan. Untuk paket booth misalnya, dengan asumsi jika mitra mampu menjual 10 ekor/hari maka mitra akan mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 1,5-3 juta/bulan. Untuk dapat mencapai target tersebut faktor lokasi sangat berpengaruh. Menurut Risman lokasi yang bagus adalah di sekitar perkampungan padat penduduk, perumahan, pinggir jalan kecil, atau disekitar kontrakan atau kos-kosan.
Kendala dan Promosi Usaha
Selama menjalani usahanya Risman mengaku tidak mengalami kendala yang berarti. Namun Risman mengaku banyak mitra khususnya yang baru bergabung mengalami kendala seperti bingung memilih lokasi serta mencari karyawan. Solusinya Risman memberikan konsultasi bagi mitra bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut.
Setiap usaha pasti membutuhkan promosi, begitu juga dengan Yobana Fried Chicken. Untuk menarik pelanggan dan calon mitra Risman mengaku melakukan promosi mulai dari mulut ke mulut, memasang iklan di media cetak, aktif di media sosial, hingga membuat website http://yobanafriedchicken.weebly.com. “Kedepannya saya berharap Yobana Fried Chicken semakin berkembang dengan konsep Mini Café,” harapnya.
Info lebih lanjut mengenai peluang bisnis fried chicken ini, hubungi:
Yobana Fried Chicken
Grand Residence Cluster
Prapanca BD13/8 Setu, Kabupaten Bekasi
Telp : 081806387470
Website: http//yobanafriedchicken.weebly.com
Baca juga:
- Berhenti Jadi Karyawan, Sukses Jalankan Usaha Hasna Fried Chicken
- Kecewa Jadi Mitra Usaha Fried Chicken, Kini Beromset Miliaran Dengan 200 Mitra
- Ibu Rumah Tangga di Tegal Sukses Jalankan Usaha Fried Chicken
- Raih Peluang Bisnis Fried Chicken Yang Menjanjikan Bersama Amazy Resto
- Kegagalan Membuatnya Sukses Berbisnis Usaha Olahan Daging Ayam Dengan Konsep Resto