Booming ojek online yang direspons positif masyarakat menarik minat pelaku bisnis terjun ke usaha tersebut. Salah satunya Cempaka Adinda Devi. Dara 24 tahun ini memutuskan membangun usaha ojek online dengan nama TopJek. Dengan menghadirkan chat room, TopJek menghindari kontak langsung antara konsumen dan driver. Seperti apa bisnis ojek yang dimodali miliaran ini beroperasi?
Awal Usaha Ojek Online “Topjek”
Bagusnya respons masyarakat akan ojek berbasis online, menjadi peluang bisnis baru yang menarik digarap. Tak heran bila pelaku usaha pemula seperti Cempaka Adinda Devi pun rela merogoh kocek dalam untuk merintis bisnis ojek online yang diberi nama TopJek itu. Bersama sahabatnya, Dinda begitu dara 24 tahun ini disapa nekat memulai bisnis yang identik dengan bisnisnya kaum adam.
Untuk menjalankan usaha ojek online, Dinda mengaku mengeluarkan modal miliaran rupiah. Menurutnya, jika dibandingkan dengan pebisnis ojek online lain, modalnya yang dikeluarkan tak terlalu besar. Bisnis yang baru dirintis beberapa bulan terakhir ini dikatakan Dinda masih dalam proses pengenalan pada masyarakat.
TopJek Berikan Layana Chat Room
Dinda tidak main-main dalam mempersiapkan usahanya terutama dalam hal sistem. TopJek dirancang utnuk memberikan dua model pelayanan baik trransportasi maupun pengiriman barang berbasis Android yang berbeda dari para pendahulunya.
Belajar dari pendahulu usaha ojek online, yang membuka akses komunikasi antara driver dan konsumen, TopJek hadir dengan memberikan layanan chat room. Menurut pengalaman beberapa konsumen memberikan nomor telepon konsumen pada driver kerap dikeluhkan konsumen. Dengan adanya chat room ini nomor telepon dan data diri konsumen tidak akan dipublikasi sehingga driver tidak bisa menghubungi konsumen secara langsung.
Untuk urusan tarif, Dinda mengaku tidak memberikan harga promo jorjoran seperti yang dilakukan ojek online lainnya. TopJek akan memberikan harga per kilometer yang pastinya terjangkau, serta adanya potongan harga khusus bagi konsumen dengan syarat tertentu.
Dengan tidak adanya promo harga ngojek murah, maka persentase pembagian keuntungan pada para driver juga jelas. Untuk satu kali mengantarkan penumpang, driver akan mendapatkan pembagian 80% dari tarif yang dibayarkan, sementara 20% masuk ke pusat.
Selain mendapatkan keuntungan dari penumpang yang diprediksi sebanyak 600 orang per harinya, Dinda mengatakan keuntungan juga akan didapat dari banyaknya orang yang men-download aplikasi TopJek di smartphone Android. Untuk sekali download akan memberikan pemasukan Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
Peluang Kerja Menjadi Driver TopJek
Untuk bisa bergabung menjadi driver TopJek, bisa dibilang ketat. Hal tersebut tak lepas dari pertanggungjawaban pihak manajemen TopJek pada para konsumennya. Selain memiliki kendaraan bermotor roda dua dan sudah memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), syarat minimal umur calon driver harus di bawah 40 tahun dengan usia sepeda motor 1-5 tahun serta memiliki ponsel Android.
Ada dua sistem pendaftaran yaitu dengan melakukan pendaftaran langsung ke kantor pusat serta mendaftar secara online melalui website TopJek. Untuk pendaftaran, calon driver diminta menyerahkan data diri seperti KTP, SIM, STNK, Foto serta memberikan kontak anggota keluarga yang bisa dihubungi. Walaupun belum resmi diluncurkan, saat itu TopJek sudah memiliki sekitar 6 ribu driver dari total target 10 ribu driver yang siap melayani konsumen.
Yang menarik, sistem perekrutan TopJek tidak meminta driver untuk melepaskan pekerja di tempat sebelumnya. Lowongan driver TopJek ini bisa dijadikan pekerjaan sampingan (Freelance) bagi masyarakat. Bahkan para driver ojek online yang sudah terdaftar di perusahaan ojek lain juga dipersilahkan bergabung dengan TopJek tanpa harus melepas keanggotaannya.
Meskipun begitu, Dinda tetap menekankan pada driver TopJek yang memiliki keanggotaan di tempat lain, ketika sedang beroperasi dan mendapatkan orderan dari TopJek, diharuskan menggunakan perlengkapan dari TopJek sebagai identitas.
Perempuan jebolan London School of Public Relation (LSPR) ini pun tak takut jika dibilang merusak sistem yang sudah ada. Bahkan, dia mengatakan wajar jika akan ada kompetisi sengit semacam ini yang mungkin berujung kematian salah satu perusahaan yang ikut berkompetisi.
Terkait dengan perseteruan antara ojek pangkalan dengan ojek online yang banyak mendapat sorotan, Dinda mengatakan dirinya telah mempersiapkan semua strategi yang akan menghindari driver-nya bersenggolan dengan ojek pangkalan.
Tak hanya itu, pihak TopJek juga akan memberikan penyuluhan kepada ojek pangkalan dan mengajak untuk bergabung dengan TopJek.
Info lebih lanjut mengenai usaha ojek online ini, hubungi:
TopJek
Jl. Rawa Bambu Raya No. 21 B-C Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Email : topjek.indonesia@gmail.com
Web : www.topjek.com
Tlp : (021) 29315556, (021) 29315557
Baca juga:
Saya berencana buka usaha ojek online di daerah saya. Apakah saya harus buat aplikasi sendiri atau saya mitra dg yg lain. Adakah biaya buat aplikasi online dg tarif tid as k begitu tinggi
Memang saat ini aplikasi adalah cara terbaik untuk ojek online. Hal ini bisa dilakukan dengan usaha sendiri atau join dengan mitra usaha atau pembuat aplikasi. Mengenai detaill pembuatan applikasi, Mas Mulyadi bisa cari di google.. smg berhasil
Halo mas mulyadi.. Terkait pertanyaan mas ingin menjadi mitra ojek online bisa mas. Asal dikabupaten (domisili saat ini blm ada mitra terdahulu.. Initinya 1 kabupaten 1 pengelola admin. Info lebih lanjut silahkan wa saya di no 085258006666.. 🙂