Yesi Herawati, Sukses Usaha Kuliner Bandeng Rorod Bekasi

Bandeng merupakan salah satu ikan yang sudah sangat familiar di masyarakat. Selain kaya akan vitamin dan mineral, bandeng juga dapat diolah menjadi aneka masakan yang menggugah selera, salah satunya Bandeng Rorod khas Bekasi. Sayang masih sangat sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa Bandeng Rorod merupakan makanan khas kota patriot. Lewat brand Bandeng Rorod Mpok Omah, Yesi Herawati ingin memperkenalkan kuliner khas Bekasi tersebut agar lebih dikenal masyarakat. Seperti apa usaha Yesi mengembangkan kuliner bandeng tanpa tulang  dan duri tersebut?

Awal Usaha Bandeng Rorod Mpok Omah

Jika anda berkunjung ke Bekasi dan bingung mencari oleh-oleh khas kota patriot maka Bandeng Rorod adalah pilihan tepat. Kuliner yang terbuat dari bahan dasar ikan bandeng ini memang dikenal sebagai kuliner asli Bekasi. Peluang bisnis tersebut ditangkap Yesi Herawati yang menekuni usaha kuliner khas Bekasi tersebut dengan merek dagang Bandeng Rorod Mpok Omah sejak Feburari 2011. “Kebetulan keluarga suami saya asli Bekasi sering bikin dan menerima pesanan buat Bandeng Rorod, nah Mpok Omah itu mertua saya yang ngajarin resep Bandeng Rorod ini,” ujarnya.

Sebelumnya wanita yang akrab disapa Yesi ini memang telah lama menekuni usaha kuliner seperti mengurus kantin, hingga rumah makan dengan salah satu menu yang ditawarkan adalah Bandeng Rorod. Melihat banyak pelanggan yang memesan menu Bandeng Rorod membuat Yesi fokus di usaha Bandeng Rorod.  “Banyak pelanggan rumah makan saya yang datang mencari menu Bandeng Rorod. Akhirnya kita putuskan untuk fokus menjual Bandeng Rorod saja,” ujarnya.

Awalnya Yesi menjual Bandeng Rorod Mpok Omah dalam keadaan matang, namun karena banyaknya pelanggan yang ingin membawa Bandeng Rorod Mpok Omah sebagai oleh-oleh akhirnya mulai tahun 2012 Yesi menyediakan Bandeng Rorod beku (frozen) agar lebih tahan lama. “Bandeng Rorod hanya dapat bertahan 24 jam saja dalam suhu ruang, tapi kalau dalam keadaan beku bisa tahan sampai 6 bulan,” terangnya.

Bandeng Tanpa Tulang dan Duri

Bandeng dikenal sebagai ikan yang banyak durinya, maka banyak masyarakat yang mengolah bandeng dengan cara dipresto agar tulang dan durinya menjadi lunak sehingga tidak mengganggu ketika disantap. Berbeda dengan bandeng presto yang memiliki tulang dan duri lunak, Bandeng Rorod Mpok Omah tidak memiliki tulang dan duri.

Yesi Herawati, Sukses Usaha Kuliner Bandeng Rorod Bekasi

Untuk menghilangkan tulang dan duri pada ikan bandeng, Yesi melakukannya dengan cara ditarik paksa tulang besarnya yang dalam bahasa Betawi disebut dirorod. Selanjutnya ikan yang sudah tanpa tulang tersebut dikeluarkan daging dari kulitnya dengan cara dikerok dan dimasukkan kedalam mesin khusus untuk memisahkan daging dengan duri halus.  “Daging bandeng yang telah dipisahkan durinya kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu dan dimasukkan kembali di dalam ikan lalu dikukus sampai matang,” terangnya.

Menurut Yesi, sebelum menggunakan mesin seperti sekarang ini, proses produksi sebelumnya menggunakan cara manual dengan mencabut duri bandeng satu persatu. Dari situ istri dari Arif Ridwan ini mencari apakah ada cara untuk memisahkan duri dengan cepat. Setelah mencari ke mana-mana akhirnya Yesi menemukan mesin untuk memisahkan duri yang dipesen langsung dari ITB. “Dulu sebelum pakai mesin pesanan 25 ekor saja bisa sehari semalem proses pengerjaannya,” ujarnya sambil tertawa.

Kini dengan dibantu mesin pemisah duri, Yesi mampu memproduksi sekitar 200-400 ekor/ hari atau sekitar 40 kg dengan 2 rasa berbeda yaitu rasa original dan pedas. Harga yang ditawarkan juga relative terjangkau yaitu sebesar Rp 25 ribu/pack. Selain menawarkan Bandeng Rorod, Yesi juga menyajikan menu bandeng lainnya yaitu Batik Bandeng. Batik Bandeng sendiri merupakan singkatan dari Bakso Tahu Ikan Bandeng dan dibandrol seharga Rp 20 ribu/pack.

Tidak terlalu khawatir soal kesehatan dan kebersihannya karena Bandeng Rorod Mpok Omah tidak menggunakan MSG (Monosodium Glutamate) dan telah mengantongi berbagai sertifikat mulai dari sertifikat Halal, izin Depkes (Departement Kesehatan), SIUP, TDP, dan sedang dalam proses mematenkan merek dagang. “Kita juga sedang dalam proses BPOM,” tambahnya.

Harga Bandeng Rorod Mpok Omah

Untuk memperluas pemasaran, Yesi menerapkan kerjasama reseller bagi siapa saja yang ingin memasarkan Bandeng Rorod Mpok Omah. Untuk menjadi reseller Bandeng Rorod Mpok Omah syaratnya melakukan pembelian awal sebesar Rp 900 ribu di mana reseller akan mendapatkan produk sebanyak 50 pack dDan media promosi seperti banner dan brosur. Kini Bandeng Rorod Mpok Omah telah memiliki sekitar 150 reseller yang tersebar di Jabodetabek.

Untuk pengiriman selanjutnya reseller dikenakan minimal pembelian sebanyak 20 pack dan mendapatkan harga khusus yaitu sebesar Rp 18ribu/pack, namun jika reseller datang ke lokasi tidak ada minimal pembelian reseller juga diberikan kebebasan menentukan harga jual sendiri dengan harga jual minimal Rp 25 ribu/pack. “Kita hanya memberi patokan harga saja agar jangan menjual dibawah Rp 25 ribu karena dapat merusak harga pasaran,” ujarnya.

Selain melalui reseller, Yesi memasarkan Bandeng Rorod Mpok Omah dengan cara memasok ke rumah-rumah makan yang ada di Bekasi. Dalam sebulan Yesi mengaku mampu memasok sekitar 500 pack Bandeng Rorod ke satu rumah makan. Tidak heran bila Yesi mengaku mampu meraup omset sebesar Rp 2 juta/hari atau sekitar rp 60 juta/bulan.

Kendala dan Promosi Usaha

Dalam menjalankan usaha Bandeng Rorod Mpok Omah, Yesi mengaku tak ada kendala yang berarti, bahan baku ikan bandeng juga sangat mudah didapat. Meski bahan baku bandeng mudah ditemui, namun mendekati hari raya dan hari besar keagamaan, Yesi mengaku kesulitan mencari ikan yang sesuai dengan berat yang diinginkan yaitu 200 gram/ekor. Menurutnya menjelang perayaan hari besar justru bahan baku ikan bandeng selalu di atas berat yang diinginkan. “Kami sengaja menggunakan bandeng dengan berat 200 gram untuk menekan harga jual, namun jika mau pelanggan bisa request ukuran dengan total pesanan minimal 10 kg,” tambahnya.

Kendala lain yang kerap dihadapi adalah masalah pengiriman karena Bandeng Rorod Mpok Omah tidak menggunakan bahan pengawet jadi harus sehari sampai. “Itu sebabnya saya tidak menerima reseller di luar jabodetabek,” akunya. Agar nama Bandeng Rorod Mpok Omah semakin banyak dikenal, Yesi mengaku gencar melakukan promosi seperti aktif di media sosial, aktif di komunitas bisnis seperti Womenpreneur community, dan aktif mengikuti pameran dengan menjadi mitra binaan kementrian Perdagangan.

Info lebih lanjut mengenai usaha kuliner Bandeng Rorod khas Bekasi ini, hubungi:

BANDENG ROROD MPOK OMAH
Perumnas 3, jalan Maluku Raya blok C1 No. 3
Bekasi Timur
Telp : 08569935735, 081283949638
Website  : www.bandeng-rorod.com

Baca juga:

2 thoughts on “Yesi Herawati, Sukses Usaha Kuliner Bandeng Rorod Bekasi”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.