Ranah Kopi Sukses Hadirkan 12 Varian Kopi Dari Berbagai Daerah

Sukses kembangkan usaha kopi blend ratusan mitra di seluruh Indonesia tidak membuat Muadzin F. Jihad puas. Apalagi melihat keadaan bisnis kopi di negara penghasil kopi terbesar ke 4 dunia yang memprihatinkan membuat Muadzin mendirikan café / kedai kopi yang menyajikan berbagai varian kopi dari seluruh daerah di tanah air. Seperti apa perjalanan usaha Muadzin menjalankan Ranah Kopi ini?

Awal Usaha Ranah Kopi

Sebagai negara dengan puluhan varian kopi berkualitas, harusnya masyarakat Indonesia bisa menikmati potensi yang dimiliki tersebut. Namun nyatanya, banyak kopi berkualitas dari berbagai daerah yang diekspor sementara penikmat kopi tanah air hanya bisa menikmati kopi kualitas kedua. Hal ini yang menginspirasi Muadzin F.Jihad untuk membangun usaha kopi yang menyajikan berbagai varian kopi kualitas dari berbagai daerah.

Usaha kopi bukanlah usaha baru bagi Muadzin, karena memang pria yang bercita-cita memiliki usaha sendiri ini pernah menjalankan berbagai usaha sendiri ini pernah menjalankan berbagai usaha yang semuanya gagal di tengah jalan. Mulai dari berjualan sepatu, gula, rempeyek hingga multilevel marketing (MLM), usaha laundry, warung bakso, salon dan usaha kopi blend.

Karena tidak fokus dalam menjalankan beberapa usaha bersamaan membuat Muadzin harus menanggung risiko. “Karena tidak bisa membayar pinjaman yang digunakan untuk modal usaha, saya sampai dikejar debt collector selama sekitar 1,5 tahun,” cerita pria yang saat ini sudah terbebas dari hutang ini.

Namun, semua kesulitan yang dihadapi Muadzin secara bertahap diatasi. Hal itu tidak lepas berkembangannya salah satu usaha patungan yang dijalankan oleh seorang teman. Usaha kopi blend dengan konsep booth dengan nama Semerbak Coffee ternyata mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Bukan hanya itu, sistem kerja sama yang ditawarkan juga diminati hingga memiliki ratusan mitra bergabung dari penjuru negeri. “Alhamdullilah Semerbak Coffee berjalan dengan baik dan semua permasalahan yang saya hadapi bisa selesai,” ungkapnya.

Ranah Kopi Sukses Hadirkan 12 Varian Kopi Dari Berbagai Daerah

Berbekal pengalaman tersebut, dan keinginan memperkenalkan ragam kopi Indonesia pada penikmat kopi, menarik Muadzin membangun Ranah Kopi Café dan Resto pada tahun 2013.

Dengan modal yang dimiliki, Muadzin mempersiapkan usaha tersebut dengan matang. Mulai dari varian kopi yang ditawarkan hingga desain interior ruangan yang ditampilkan membuat para penikmat kopi mendapatkan sensasi berbeda.

Menempati ruko tiga lantai di daerah Depok, Jawa Barat, Ranah Kopi mencoba memberikan suasana jadul (vintage) pada para pengunjung yang datang. Hal tersebut bisa terlihat dari perabotan yang ada di dalam Ranah Kopi hampir semuanya adalah barang bekas. Mulai dari televisi tua yang diletakkan di dekat pintu masuk, meja dan kursi kayu di tiap lantai hingga lukisan dan berbagai barang-barang kuno sebagai aksesorinya.

Bukan hanya itu, untuk lebih memberikan kesan vintage, berbagai lukisan bertemakan masa lalu juga dihadirkan. “Kita sengaja membuat konsep daur ulang untuk mengurangi sampah, dan semua barang ini saya dapat dari beberapa tempat salah satunya di mal rongsok yang ada di daerah Depok,” ujar Muadzin.

Sesuai dengan misinya mempopulerkan kopi lokal yang fresh, berkualitas, sehat dan menyehatkan, Ranah Kopi menyajikan berbagai varian kopi dari berbagai daerah di tanah air langsung dari biji kopinya. Dengan menghaluskan biji kopi dan langsung menyajikannya memberi sensasi rasa kopi yang fresh sekaligus sehat. “Kebanyakan para penikmat kopi minum kopi yang sudah dihaluskan dan itu kurang memberikan sensasi kopi yang sebenarnya dan tidak fresh,” jelas pria yang pernah bekerja di salah satu perusahaan asing bidang engineering oil and gas ini.

Ranah Kopi Sajikan 12 Jenis Kopi Daerah

Kekayaan berbagai jenis kopi tanah air coba dihadirkan. Ada sekitar 12 jenis kopi dari berbagai daerah bisa ditemukan di Ranah Kopi, mulai dari kopi Gaya, papua, Toraja, Mandailing, Flores, Priangan, Bali Kintamani dan lainnya. Dari berbagai macam jenis tersebut, kopi Gayo dan kopi Toraja banyak diminati.

Selain itu, penyajian berbagai jenis kopi juga beraneka ragam. Bila biasanya kopi hanya diseduh dengan air panas, di Ranah Kopi ada berbagai jenis penyajian kopi yang bisa dipilih para konsumen seperti tubruk, french press dengan cara menekan bubuk kopi hingga mendapatkan sarinya, pour over dengan cara menyaring bubuk kopi dengan menggunakan kertas khusus dan penyajian kopi yang dicampur es.

Sebagai pendamping menikmati kopi, ada berbagai menu pilihan seperti Nasi Goreng, Mie Rebus, berbagai macam olahan ayam, spageti, pisang bakar, roti bakar dan menu lainnya.

Untuk menikmati sensasi kopi tanah air di Ranah Kopi, konsumen tak perlu merogoh kocek dalam. Untuk secangkir fresh kopi dijual dengan harga Rp 11-17 ribu, sedangkan untuk menu makannya Rp 5-29 ribu. Untuk melayani permintaan konsumen Ranah Kopi juga menyediakan kopi sachet yang baru digiling setelah ada pesanan sehingga kesegaran kopi tetap terjaga. Untuk setiap sachet berisi berbagai varian kopi yang bisa dipilih konsumen dijual dengan harga berkisar Rp 50 ribu.

Pemasaran Usaha

Dalam memasarkan usahanya, pria yang aktif di komunitas Tangan di Atas ini mencoba berbagai cara. Mulai dari memanfaatkan media sosial dengan mengajak para konsumennya untuk berfoto di Ranah Kopi. Nantinya setiap konsumen yang memposting foto tersebut di media sosial seperti Twitter, Instagram dan lain sebagainya akan mendapatkan voucher khusus.

Selain itu, Muadzin juga mencoba merangkul berbagai komunitas yang ada baik itu komunitas motor atau komunitas lainnya dengan menyediakan tempat untuk mereka berkumpul tanpa dikenakan biaya. Dengan berbagai pemasaran yang dilakukan membuat coffee shop yang terletak di Jl. Margonda Raya No. 99 Depok ini tidak pernah sepi dari pengunjung terutama di malam hari dan ketika weekend.

Info lebih lanjut mengenai usaha kedai kopi ini, hubungi:

Ranah Kopi
Jl. Margonda Raya No. 99, Depok
Telp : 021-7751260
Website: www.ranahkopi.com, www.muadzin.com
Twitter: @ranahkopi, @muadzin

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.