Potensi Omset 5–10 Juta per Hari Dengan Menjadi Mitra Kolektif Resto Ayam Bakar Oven

Walau banyak pesaing, usaha kuliner olahan ayam masih memiliki potensi keuntungan yang besar, hal tersebut telah dibuktikan Asmi Ramadhan. Dengan pengalamannya membangun usaha Chicken Sogil hingga memiliki 70 cabang. Kini pengusaha muda asal Tangerang ini mulai mengembangkan sayap usahanya dengan membangun usaha Ayam Bakar Jon-Gil. Menonjolkan konsep ayam bakar oven, usaha yang baru dirintis 6 bulan lalu ini sudah mulai menunjukkan geliatnya. Selain bisa memperoleh omset Rp 10 juta per hari, ayam bakar yang sudah memiliki 4 cabang ini juga menawarkan kerjasama dengan investasi yang pastinya sangat menggiurkan. Seperti apa kerjasamanya?

Awal Usaha Ayam Bakar Jon-Gil

Banyaknya pengalaman bangkrut dalam menjalankan usaha menjadi berkah tersendiri bagi Asmi Ramadhan. Betapa tidak, dari pengalamannya 10 kali bangkrut dalam membangun berbagai macam usaha seperti mie ayam, es bubble, sop buah hingga siomay membuat Asmi banyak belajar.

Hasilnya di usaha yang ke-11 yaitu Fried Chicken Sogil, pengusaha muda asal Tangerang ini sudah mulai bisa membangun usahanya dengan baik. Bukan hanya bisa mengantongi omset ratusan juta dalam satu bulan, Chicken Sogil yang dirintis sejak 2011 ini sudah memiliki 70 cabang yang tersebar di Jabodetabek.

Melihat banyaknya pesaing di usaha olahan ayam ternyata tidak membuat pemuda 29 tahun ini gentar. Malahan dengan ide kreatifnya, Asmi membuat produk olahan ayam yang berbeda dari yang sudah ada di masyarakat.

Dengan mengusung konsep ayam bakar oven, Asmi menambah panasnya persaingan usaha olahan ayam di masyarakat. Ayam Bakar Jon-Gil yang dikembangkan sejak 6 bulan yang lalu ini menawarkan banyak kelebihan bagi para pencita ayam tanah air.

Potensi Omset Rp 5 –10 Juta per Hari Dengan Menjadi Mitra Kolektif Resto Ayam Bakar Oven

Mulai dari sistem pengolahan atau pembakaran yang menggunakan oven tanpa arang dan minyak rendah lemak, membuat ayam yang dihasilkan lebih sehat dan aman. Dengan konsep yang sebelumnya hanya dapat ditemui di restoran kelas atas ini, Asmi ingin agar masyarakat kalangan kelas menengah ke bawah bisa merasakan kenikmatannya. “Ayam bakar oven yang biasanya hanya tersedia di resto mewah kini saya bawa ke pinggir jalan, sehingga masyarakat bisa menikmati sensaki makan ayam bakar yang matangnya hingga ke bagian dalam,” ungkapnya.

Kelebihan lain yang juga ditawarkan Ayam Bakar Jon-Gil ialah proses pembakaran dengan oven yang bisa dilihat konsumen, sambal Jon (jontor nikmat) yang kepedasannya menggugah selera hingga harga yang sangat murah.

Bicara mengenai harga, bisa dibilang harga yang diberikan pria dengan sebutan Si “Dukun” UKAM ini sangat menggiurkan. Untuk satu porsi ayam bakar dengan ukuran (1 ekor dipotong 9 bagian), lengkap dengan nasi, sambal, lalapan serta es the manis,  bisa dinikmati hanya dengan harga Rp 12 ribu sampai dengan 15 ribu.  Bukan hanya itu, berbagai menu lain yang ada di Ayam Bakar Jon-Gil juga memiliki harga yang sangat murah seperti satu ekor ayam bakar utuh Rp 55 ribu dan berbagai menu lainnya.

Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan tidak heran bila Resto Ayam Bakar yang buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam ini tidak pernah sepi dari konsumen. Hal tersebut bisa dilihat pergerakan omset usaha yang terus naik dari yang awalnya hanya Rp 2 juta per hari, kini sudah mencapai Rp 10 juta. Bahkan di cabang kedua yang juga baru dibuka 2 bulan yang lalu sudah bisa memperoleh omset hingga Rp 5 juta per harinya.

Peluang Usaha Menjadi Mitra Ayam Bakar Jon-Gil

Geliat usaha yang semakin meningkat membuat banya orang tertarik menjadi mitra. Karena itu, konsultan dan mentor usaha UKM ini menawarkan kerjasama untuk resto ayam bakar Jon-Gil miliknya.

Sistem kerjasama Kemitraan Full dengan investasi Rp 500-700 juta mulai dari tawarkan sejak beberapa bulan lalu. Dengan investasi tersebut, mitra sudah tidak perlu repot memikirkan berbagai keperluan usaha.  Karena semua kebutuhan usaha mulai dari sewa tempat selama 2 tahun, pembangunan, berbagai peralatan usaha hingga karyawan sudah dipersiapkan. Dalam kerjasama ini pembagian hasil yang diberikan kepada mitra juga sangat besar yaitu sebesar 70% dari keuntungan berseih dan sisanya 30% untuk pihak pusat.

Selain kemitraan full, ternyata suami dar Aziza BM ini juga mempersiapkan kerjasama dengan sistem kolektif.  Kerjasama ini dibuka karena melihat banyaknya antusiasme masyarakata yang ingin memiliki usaha namun modal yang dimiliki sangat terbatas serta tidak adanya pengalaman usaha.

Melalui sistem kolektif, masyarakat sudah bisa memiliki sebuah resto ayam bakar oven dengan investasi mulai dari Rp 2 juta. Dengan sistem kolektif ini, Asmi mengaku bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki modal dan pengalaman namun ingin memiliki sebuah usaha.

Nantinya investasi tersebut akan digabung dengan dana dari investor lain yang ikut menaruh modalnya untuk membangun resto ayam bakar Jon-Gil. “Intinya modal tersebut akan kita kumpulkan hingga bisa dibangun sebuah resto, dan akan ada sistem yang menghitung keuntungan yang  akan didapat mitra berdasarkan investasi yang ditanamkan,” jelasnya.

Pada kedua sistem yang ada, mitra hanya akan diminta untuk membantu memmpromosikan usaha serta melakukan audit terhadap usaha yang dijalankan terutama seputar keuangan usaha.

Selain 2 cabang milik sendiri, Asmi juga sedang mempersiapkan 2 cabang Jon-Gil lainnya milik mitra. Yang pertama dengan konsep food truck yang persiapannya sudah mencapai 60% dan resto milik mitra yang terletak di Perumahan Permata, Kota Tangerang yang persiapannya sudah mencapai 50%.

Info lebih lanjut mengenai usaha kuliner ayam bakar oven ini, hubungi:

Ayam Bakar Jon-Gil
Jl. Kav. Perkebunan Raya No. 1W Palem Semi Karawaci
Tangerang, Banten
Tlp : 021 5576 6227
Website: http://www.jon-gil.com/

Baca juga:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.